Solusi Digital Marketing Nusa Tenggara Barat

Memberkan pelayanan terbaik untuk anda dan usaha anda, kami mempunyai tenaga profesional dibidang marketing digital.

Layanan Konsultasi

Our Services

Sepenuh Hati

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Great Concept

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Development

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

User Friendly

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Recent Work

Thursday, July 22, 2021

Hamili Anak Bawah Umur, Pemuda Asal Ampenan Diringkus

Hamili Anak Bawah Umur, Pemuda Asal Ampenan Diringkus

KETERANGAN PERS: Jajaran Polda NTB memberi keterangan pers terkait sejumlah kejahatan yang ditangani, termasuk kasus hamil anak di bawah umur.

MATARAM
-- AS kini harus merasakan diri mendekam di balik jeruji besi tahanan. Pemuda asal Ampenan Kota Mataram ini diringkus lantaran menghamili anak bawah umur.

Korban aksi bejatnya yakni AZ. Anak dibawah umur ini indekos di sekitar rumahnya. AS dan AZ belakangan terlibat asmara karena saling mencintai.

Lalu sekitar bulan Juni 2020 lalu, AS mengajak korban berhubungan badan. Karena kejadian itu tidak menimbulkan masalah, maka AS sering mengajak sang pacar mengulangi kelakuan intim itu.

"Sekitar bulan November 2020  orang tua korban AZ mengetahui anaknya hamil kurang lebih 5 bulan. Saat itulah AZ langsung melaporkan tersangka AS," ujar Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, Kamis (22/7).

Berdasarkan laporan yang masuk dari masyarakat serta surat perintah penyidikan Ditreskrimum Polda NTB tertanggal 07/6/2021, kasus ini langsung ditangani. Polisi melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Sementara itu, Dir Reskrimum Polda NTB Kombes Pol Hari Brata menyampaikan, pada awalnya tersangka tidak mengakui perbuatannya. Namun ketika dilakukan tes DNA, hasilnya benar AS adalah ayah biologi dari anak yang dikandung AZ.

Dari tes DNA itu, tim Ditreskrimum polda NTB, Rabu (21/7), langsung mengamankan AS. Ia diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Selain pelaku, tim juga mengamankan 1 lembar akte lahir atau nama korban, 1 lembar fotocopy KK dan 1 buah celana leging panjang warna coklat. Ada juga 1 buah celana dalam warna abu-abu, serta 1 lembar bukti hasil tes DNA dari Puslabfor polri tertanggal 16/07/2021.

Atas perbuatan pelaku disangkakan melanggar pasal 81 ayat (1) atau (2), junto pasal 76D atau pasal 82 ayat (1) jo 76E, UU 17 tahun 2016 dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara. (jl)

Wednesday, July 21, 2021

Asyik Pesta Sabu, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

Asyik Pesta Sabu, Pemuda Ini Ditangkap Polisi

DIRINGKUS: Pemuda berinisial AP diringkus karena kedapatan mengonsumsi narkoba.

KOTA BIMA
-- Pemuda pengangguran berinisial AP (25) akhirnya berurusan dengan pihak berwajib. Ia diringkus setelah kedapatan mengonsumsi sabu di rumahnya.

Pemuda asal Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima ini saat ditangkap baru saja mengisap sabu. Ia ditangkap Rabu (22/7).

Kasi Humas Polres Kota Bima Iptu Jufrin Rama mengatakan, saat AP digerebek tidak berkutik. Ini karena yang bersangkutan berada di bawah pengaruh barang haram tersebut.

Dari penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti berupa 18 plastik klip kosong, bong, korek api gas. Ada juga tabung kaca, potongan pipet plastik,  sumbu, tas selempang warna abu-abu dan uang sebanyak Rp 117 ribu.

Proses terhadap AP akan ditindaklanjuti sebagaimana hukum yang berlaku. (jl)

Pabrik Rumahan Obat Oplosan Terbongkar di Lingsar

Pabrik Rumahan Obat Oplosan Terbongkar di Lingsar

OPLOSAN: Pabrik rumahan obat oplosan tanpa ijin edar diungkap jajaran Polda NTB di salah satu perumahan di Lingsar.

MATARAM
-- Waspadalah terhadap peredaran obat-obatan yang beredar saat ini. Beberapa dari jenis obat-obatan tersebut bukan tidak mungkin merupakan produk oplosan.

Seperti yang terjadi di salah satu perumahan di wilayah Lingsar, Kecamatan Lingsar Lombok Barat misalnya. Dia hari lalu, Selasa (20/7), polisi membongkar pabrik rumahan obat oplosan.

Keberadaan obat oplosan tanpa ijin edar ini diungkap Tim II Ops Direktorat Narkoba Polda NTB. Dari peristiwa ini diamankan dua tersangka pengedar obat-obatan berbahaya masing-masing RJ dan TW.

Keduanya tercatat sebagai warga asal Desa Pengenjek, kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. 

Penangkapan tersebut berawal dari informasi yang diterima petugas pada Kamis (15/7). Dari informasi itu menyebutkan bahwa di salah satu rumah di perumahan BTN di wilayah Lingsar sering terjadi penyalahgunaan narkotika.

"Diduga juga di rumah itu sebagai tempat memproduksi, menyimpan dan mengedarkan barang farmasi atau obat yang tidak memiliki izin edar," ucap Wadir Resnarkoba Polda NTB AKBP Erwin Ardiansyah, Rabu (21/7).

Sejak menerima informasi biru, jelasnya, timnya turun menyelidiki lokasi tersebut. Setelah mendapatkan informasi valid, timnya langsung menangkap kedua tersangka dan menggeledahnya.

Dari hasil penggeledahan petugas, ditemukan 1buah pipet kaca berisi kristal putih yang diduga sabu. Ada juga 2 buah bong lengkap plus pijet, satu buah korek api gas plus kompor.

Barang bukti lain yang turut ditemukan berupa 2 buah HP android, satu buah dompet dan satu buah buku tabungan BRI. Ada pula 1 buah kotak hitam.

Mengejutkannya lagi, temuan yang didapati berupa 1 buah cetakan untuk oplosan obat-obatan. Lalu ada satu buah dus besar berisi obat Tremadol tablet 7.500 biji.

Tak hanya itu, ada juga Tremadol kapsul 2.500 biji, Trihexyphenidil 20.000 butir. Selain itu, ada 3000 butir cangkang kapsul kosong berwarna hijau kuning serta satu buah plastik hitam.

"Barang hasil penggeledahan tersebut telah kami amankan untuk dijadikan sebagai barang bukti,".

Kepada kedua pelaku dijerat dengan pasal 196 ancaman hukuman 10 tahun dan Pasal 197 ancamannya 15 tahun. (jl)

Ini 2 Kasus Korupsi yang Disorot Kejari Selong

Ini 2 Kasus Korupsi yang Disorot Kejari Selong

JUMPA PERS: Kepala Kejari Selong, Irwan Setiawan bersama jajarannya saat memberikan keterangan pers terkait kasus korupsi yang sedang ditangani pihaknya.

JUMPA PERS: Kepala Kejari Selong, Irwan Setiawan bersama jajarannya saat memberikan keterangan pers terkait kasus korupsi yang sedang ditangani pihaknya.


SELONG
-- Kejaksaan Negeri (Kejari) Selong Lombok Timur kini tengah memelototi dua kasus korupsi. Kedua kasus itu dengan lokus berbeda.

Kasus pertama yakni dugaan korupsi yang dilakukan oknum Kades Banjarsari, Kecamatan Labuan Haji. Progres kasus itu dinyatakan sudah P21.

"Kasus ini yang tengah kita tangani dan dilalukan oleh oknum kades berinisial Z," ucap Kepala Kejari Selong, Irwan Setiawan, Rabu (21/7).

Kasus yang melibatkan Z ini dipastikan segera dilimpahkan ke pengadilan. Ini karena semua berkas perkara sudah dinyatakan lengkap.

Kasus kedua yakni dugaan penyalahgunaan kredit di salah satu Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Lotim. Buntut penyalahgunaan kredit tersebut telah mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 1 miliar.

Untuk kasus yang kedua ini, Kejari Selong masih terus melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan. Untuk melengkapi berkas itu, pihaknya bakal memanggil sejumlah saksi dan calon tersangka.

Selain itu, Irwan juga menyebut akan memanggil ahli kerugian negara sebagai pembantu.

Belum diketahui secara pasti berapa jumlah tersangka yang terseret dalam kasus penyalahgunaan kredit ini. Pihak kejaksaan akan memberi informasi setelah proses penyidikan usai.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejaksaan Negeri Lotim, L Rasyidi mengakui, sejumlah alat bukti kasus penyalahgunaan kredit telah dikantongi pihaknya. Barang bukti tersebut berupa beberapa dokumen dan keterangan dari pihak terkait. 

Ia menyebut, sebanyak 30 orang akan dipanggil dalam waktu dekat. 

Rasyidi menyebut modus yang dilakukan pelaku ialah menjalankan kredit fiktif. Karena itu, ia mengingatkan agar pihak perbankan tidak menyalahgunakan pemberian kredit.

"Warning untuk para bank kalau menyalahgunakan kewenangannya dengan memberikan kredit tidak jelas akan kita proses," tutupnya. (hs)

Monday, July 19, 2021

Varietas Mangrove Lotim Terbanyak Kedua di Indonesia

Varietas Mangrove Lotim Terbanyak Kedua di Indonesia

KAYA: Lombok Timur memiliki varietas mangrove terbanyak kedua di Indonesia.

SELONG
-- Laut Lombok Timur tak hanya menawarkan keindahan, tapi juga kekayaan. Salah satu kekayaan itu yakni varietas mangrove yang tumbuh di daerah ini.

Pohon mangrove di laut Lombok Timur dikabarkan telah banyak kedua di Indonesia. Setidaknya terdapat enam jenis varietas pohon bakau yang sampai saat ini masih dapat ditemukan.

Keberadaan pohon ini bisa masuk melalui Pulau Lampu, di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur. Pasalnya varietas tersebut tersebar di beberapa gili yang ada di wilayah itu.

Lokasi satu ini merupakan wisata kawasan pantai tertua setelah Labuan Haji. Namanya cukup populer sejak tahun 1991 silam.

Sekretaris Pokmaswas Peterando, Herman Alinasyah menuturkan, jenis pohon bakau di wilayah itu nomor dua terbanyak di Indonesia.

"Jenis yang paling banyak Rhizopora, tersebar di dua gili, yaitu Petagan dan Kondo," beber pria yang akrab disapa Herman, kepada JEJAK LOMBOK, Senin (19/7).

Selain Rhizopora, paparnya, varietas lainnya yakni Rhizopora Racemosa, Avicennia, Laguna Polaria, Api-api dan Conocarpus Erectus.

Dia menjelaskan, Rhizopora Racemosa masih satu marga dengan Rhizopora. Keduanya berasal dari genetik yang sama yakni Rhizoporaceae.

Varietas ini memiliki ciri yang sangat mencolok, berupa akar tunjang besar dan berkayu. Pucuk tertutup daun penumpu runcing, buah berkecambah dan berakar jika masih di pohon.

Jenis ini, kata dia, paling banyak jika dibandingkan dengan varietas lain di kawasan ini. Jenis ini juga di setiap daerah bisa ditemukan dengan penyebutan yang berbeda-beda.

Avicennia jelasnya, merupakan satu marga dengan Api-api. Varietas ini disebut juga bakau sejati.

Pasalnya varietas satu ini banyak ditemukan di Indonesia yang merupakan daerah tropis. Jenis ini dapat dikatakan tersebar merata dari Sabang sampai Marauke.

Dengan ciri-ciri, akar yang berbentuk pensil, menonjol di atas permukaan air yang berfungsi sebagai akar nafas.

Bahkan, jenis ini tak hanya berfungsi sebagai penahan gelombang dan abrasi. Namun tak jarang bijinya diolah menjadi produk oleh masyarakat pesisir.

"Dan dua jenis lainnya, masih bisa ditemukan," ujarnya.

Keenam jenis pohon bakau ini dapat ditemukan di Gili Sulat Lawang. Wilayah ini juga merupakan kawasan dengan konservasi terbesar yang mencapai 10 ribu hektar.

Sebab kata dia, jika dibandingkan dengan gili Petagan hanya mencapai 12 hektare, dan Kondo 9 hektare, dan Bidara 7 hektare lebih.

Selain enam jenis pohon bakau itu, di sekitar perairan itu terdapat 380 spesies karang. Selain itu, ada 15 famili ikan dengan 48 genre yang tersebar di wilayah Gili Lampu.

Dari jumlah itu, kata dia, Lotim memiliki kekayaan biota laut yang luar biasa. Kekayaan ini harus dijaga oleh semua elemen.

Sebab kata dia, penjagaan ini bukan hanya untuk pelestarian, tapi agar alam tetap seimbang, khususnya bagi laut di Lombok Timur.

Lantaran itu, kata dia, pihaknya secara rutin melalukan pengawasan, dengan mengelilingi pantai di wilayah perairan tersebut. Langkah ini diambil hanya untuk memastikan kelestarian alam.

"Kekayaan laut kita tidak kalah dengan daerah lain, dan ini harus kita jaga bersama," tandas Herman. (kin)

Sunday, July 18, 2021

Melihat Naskah Khutbah Kuno Idul Adha di Desa Songak

Melihat Naskah Khutbah Kuno Idul Adha di Desa Songak

UTUH: Naskah kuno khutbah Idul Adha di Desa Songak masih nampak utuh.

SELONG
-- Sejarah Pulau Lombok menempatkan Desa Songak, Kecamatan Sakra Lombok Timur menjadi salah satu desa dengan dengan latar belakang kekayaan sejarah. Di desa ini, masih terdapat situs sejarah yang bisa ditemukan.

Situs-situs itu lebih banyak merujuk pada peninggalan penyebaran agama Islam. Buktinya di desa ini masih ditemukannya masjid tua yang masih berdiri kokoh.

Tapi ternyata tak hanya berupa bangunan, namun juga sebuah naskah kuno yang berisi khutbah Hari Raya Idul Adha. 

"Di dalam naskah itu, menjelaskan tentang berkurban lengkap dengan rukun khotbahnya," terang seorang tokoh setempat, Murdiyah, saat ditemui JEJAK LOMBOK di kediamannya, Minggu (18/7).

Naskah kuno ini, lanjutnya, bertuliskan tangan, berupa huruf Arab Melayu. Tulisan itu dilengkapi dengan ayat quran sebagai penguat perintah berqurban tesebut. 

Dalam naskah ini, kata dia, dimulai dari niat sampai dengan khutbah ke dua.

Awal mula ditemukan naskah khotbah ini pada saat Masjid Bengan (Masjid Tua) di desa itu direhab.  Pada waktu itu, dirinya diberikan oleh seseorang yang sampai saat ini belum ia ketahui keberadaannya. 

Pada saat itu, ia hanya mendengarkan suara dan diberikan naskah tersebut.

"Saya tidak perhatikan, dan sudah saya tanya semua orang yang ada di sana, semua menjawab bukan saya," ucapnya.

Naskah ini berangka tahun berkisar 1300 Masehi atau abad ke 13, pasca Samalas meletus. Pendapat lain menyebut jika naskah tersebut berasal pada abad sekitar 1500 M, atau abad ke 15. 


Angka tahun itu, jelas Murdiyah, diketahui dari jenis kertas pada naskah itu. Biasanya kertas sejenis itu lazim digunakan saat penyebaran Islam.

Di Lombok sendiri, Islam di awal mula disebarkan para pedagang asal Magrhibi (Maroko). Mereka ini mendarat di Lombok, abad ke 13.

Naskah ini, ucapnya, menjadi salah satu peninggalan bersejarah selain masjid dan benda pusaka lainnya di Desa Songak. Naskah dan peninggalan tersebut masih terpelihara sampai saat ini.

Panjang naskah ini, bebernya, berkisar 170 sentimeter atau setinggi badan manusia pada saat ini. Sementara lebarnya hanya 20 sentimeter.

Dengan begitu, imbuhnya, masyarakat Lombok pada masa itu telah mengenal Islam. Bahkan disebutnya dari sejak lama.

"Kami masih pegang sebagai bukti kesejarahan di desa ini, dan tetap akan kami pelihara," ucapnya. (jl)

Friday, July 16, 2021

Truk Roda 6 Terguling, 2 Rumah Warga Diseruduk

Truk Roda 6 Terguling, 2 Rumah Warga Diseruduk

TERGULING: Trik roda 6 ini terguling setelah mencoba menghindar dari sepeda motor yang melintas di depannya.

SELONG
-- Diduga karena rem blong, sebuah truk bermuatan onderdil terguling di jalan raya Masbagik menuju Pancor, Jum'at (16/7). Akibatnya, dua buah rumah warga yang tak jauh dari lokasi mengalami kerusakan. 

Kasat Lantas Polres Lombok Timur, AKP Rita Sorcha Yuliana mengungkapkan, tergulingnya truk tersebut diduga karena mengalami rem blong. Sementara, untuk menghindari kendaraan yang melintas di depannya, sopir truk spontan membanting stir ke arah kiri sehingga mengakibatkan kecelakaan. 

Sebelum menerpa rumah warga, kata Rita, truk tersebut sempat menyerempet tiang listrik hingga mengakibatkan kabel listrik kendor. 

"Betul, rem truk oblong hingga sopir dengan langsung membanting stir ke arah kiri guna menghindari kecelakaan dengan kendaraan yang lain," ucapnya.

Saat ini kendaraan tersebut ditangani Satlantas Lotim guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk sementara kendaraan tersebut kami tangani," pungkasnya. (hs)

Bukit Batu Gendang, Sensasi Halimun dan Matahari Terbit Dalam Satu Waktu

Bukit Batu Gendang, Sensasi Halimun dan Matahari Terbit Dalam Satu Waktu

MENAWAN: Pemandangan hijau menawan terhampar lewat salah satu spot view di Bukit Batu Gendang.

GERUNG
-- Pernah dengar nama Bukit Batu Gendang? Bukit yang satu ini berada Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Lombok Barat.

Bukit yang satu ini tercatat sebagai salah satu destinasi terdekat dari ibukota Lombok Barat, Gerung. Hanya butuh waktu sekitar 10 sampai 15 menit untuk sampai ke destinasi ini dari pusat pemerintahan Lombok Barat tersebut.

Disini, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam Gunung Sasak dengan yang hijau terhampar. Selain itu juga ada lembah dan perbukitan serta persawahan yang menjadi daya tarik spot wisata ini.

Di spot wisata ini juga tersedia homestay dan vila. Fasilitas ini disediakan bagi para pengunjung yang ingin bermalam dan merasakan dinginnya suasana pegunungan.

Untuk ke lokasi wisata ini, pengunjung bisa melalui beberapa jalur. Pengunjung yang tiba dari Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) bisa langsung mengikuti jalur ke Lobar-Mataram. Setiba di perbatasan Lombok Barat dan Lombok Tengah, ambil jalur kanan langsung menuju lokasi.

Bisa juga melalui jalur Kantor Bupati Lombok Barat. Dari sini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan menuju Aik Ampat terus ke Tempos. 

Alternatif akses jalan yang lumayan bagus bagi penghobi sepeda, bisa melalui jalur Jembatan Gantung Lembar. Setelah itu bisa menuju Giri Tembesi menelusuri jalan aspal mulus sepajang 2 atau 3 kilometer. 

"Jalan ini melewati persawahan warga yang bisa memanjakan mata pengunjung," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Saiful Ahkam, Jum'at (17/7), di sela-sela kegiatan bersih-bersih di destinasi ini.

Tak hanya persawahan, pengunjung bisa mengetes adrenalin melalui jalur menanjak perbukitan menuju lokasi. Jalur ini sudah pasti bakal memanjakan pandangan dengan keindahannya.

Setelah melewati rute itu, pengunjung bakal tiba di daerah dataran rendah. Di sini, pengunjung kembali disuguhkan persawahan warga yang hijau menghampar.

Pengunjung dari Lombok Tengah juga mudah ke lokasi wisata ini lantaran lokasinya dekat dengan perbatasan.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Barat, Lalu Rifandhani mengatakan, ada sensasi yang belum banyak diketahui khalayak di destinasi ini. Sensasi itu berupa halimun dan keindahan matahari terbit di pagi hari.

Biasanya pada waktu pagi, bukit ini akan diselimuti halimun atau kabut. Perlahan sembari menanti matahari terbit menyingsing, kabut akan pergi saat disapu sinar bola api itu.

"Pemandangannya sangat luar biasa saat pagi. Ini pemandangan yang mewah," ucapnya.

Sebenarnya bukan saja pada saat pagi hari. Di tempat ini pengunjung juga bisa menikmati indahnya matahari terbenam. 

Pemandangan senja di tempat ini disebutnya tak kalah menawan dibanding pagi hari. Tak heran jika di destinasi ini disebutnya ada magis halimun dan bola api sekaligus yang bisa dinikmati.

Sedianya destinasi ini dirintis sejak 2019 lalu. Destinasi ini dirintis oleh pemerintah desa bersama Pokdarwis dan warga.

Saat awal dirintis, semua elemen ini bahu-membahu menata kawasan itu dengan menyiapkan jalur tracking dan spot swafoto.

Kawasan wisata ini sangat ramai dikunjungi. Di akhir pekan, pengunjung yang datang antara 300-400 orang.

Sejak destinasi ini dibuka, pengunjung terus berdatangan. Mereka tidak saja dari Lombok Barat, tapi juga dari Kota Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Timur.

Kepala Desa Giri Sasak, Hamdani mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan keberadaan destinasi ini. Destinasi ini disebutnya sebagai salah satu aset yang bisa mendatangkan pendapatan bagi desa.

"Untuk saat ini, kita hanya tarik tarif parkir untuk kendaraan yang menuju lokasi," ucapnya.

Saat ini ada beberapa spot swafoto yang ada di lokasi ini. Di Bukit Batu Gendang ada 10 berugak. Fasilitas ini tentunya selain homestay, vila dan spot swafoto. (jl)

Thursday, July 15, 2021

Gegara PPKM, 1.439 Kendaraan Diputar Balik Petugas

Gegara PPKM, 1.439 Kendaraan Diputar Balik Petugas

PENYEKATAN: Petugas saat melakukan penyekatan di tengah situasi PPKM yang diberlakukan di Kota Mataram.

MATARAM
-- Tercatat selama 3 hari berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Mataram berdampak serius. Setidaknya ribuan kendaraan diputar balik oleh petugas.

Dari data yang dirilis Polda NTB, ada sebanyak 1.439 kendaraan diputar balik. Jumlah ini terdiri dari roda dua sebanyak 998 kendaraan, roda empat sebanyak 354 kendaraan, bus 40 dan mini bus 47 kendaraan.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto menyampaikan, kendaraan-kendaraan tersebut diputar balik di pos penyekatan PPKM darurat. Penyekatan tersebut dilakukan pihak Polresta Mataram bersama TNI, Satpol PP, dan beberapa stakeholder yang lainnya.

"Jumlah tersebut merupakan hasil penyekatan di empat lokasi yang menjadi pintu keluar masuk ke Kota Mataram. Yakni di Gerimak Narmada, Dasan Cermen, Bundaran Jempong dan Bintaro Ampenan," jelasnya, Jum'at (16/7).

Ia juga membeberkan jumlah kendaraan yang diperiksa. Jumlahnya sebanyak 6.605 kendaraan.

Begitu juga dengan warga yang mempunyai surat vaksin juga mengalami peningkatan, jumlahnya 4.478  dan petugas melakukan swab acak kepada 575 orang. Dari 575 orang tersebut 18 diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Artanto menegaskan, kegiatan penyekatan itu akan terus dilakukan hingga pemberlakuan PPKM Darurat dicabut atau dihentikan oleh pemerintah.

"Tugas kami menjalankan aturan yang dibuat pemerintah baik pusat atau daerah. Mudah-mudahan bencana Covid ini cepat selesai dan segala aktivitas normal kembali," pungkasnya. (jl)

1000 Lampion Terbang Bakal Hipnotis Malam Akhir Pekan di Gunung Jae, Kapan?

1000 Lampion Terbang Bakal Hipnotis Malam Akhir Pekan di Gunung Jae, Kapan?

INDAH: Beginilah keindahan pemandangan yang tersaji di destinasi wisata Gunung Jae.

GERUNG
-- Bayangkan seribu lampion beterbangan di udara menghiasi malam akhir pekan Anda. Indah bukan?

Pemandangan itulah yang bakal disajikan di arena camping ground destinasi wisata Gunung Jae, Desa Sedau Kecamatan Narmada Lombok Barat. Pemandangan itu bakal tersaji di bulan Agustus nanti.

"Rencana kegiatan ini akan kita gelar Agustus nanti. Tapi secara spesifik waktu pelaksanaan masih sedang dikoordinasikan bersama pihak desa," ucap Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Barat, Lalu Rifandhani, Jum'at (16/7).

Kegigihan Desa Sedau mempromosikan Gunung Jae sebagai destinasi wisata, ucap Dani (penggilan akrabnya, Red), patut diacungi jempol. Desa yang mengandalkan pemandangan muara sungai ini tak henti-hentinya berinovasi menggaet pengunjung.

Dalam malam akhir pekan itu, jelasnya, camping ground tersebut melibatkan komunitas mobil off road. Ada juga para pengusaha agen travel.

1000 lampion terbang di udara disebutnya sebagai pemandangan langka. Terlebih lokasi kegiatan ini berada di destinasi wisata.

Berada di Gunung Jae, jelasnya, pemandangan ini bakal tampak lebih semarak. Terlebih di lokasi itu merupakan muara sungai berbentuk danau yang minim penerangan.

Praktis, minimnya penerangan bakal membuat cahaya yang keluar dari lampion-lampion itu bakal terlihat istimewa.

Bukan hanya seremoni itu yang bakal digelar. Hal esensial dari camping ground itu yakni kehadiran para pengusaha travel agent.

"Ada sekitar 2 bus pengusaha travel agent yang akan hadir juga di sana," ucapnya.

Kehadiran para travel agent ini disebutnya sebagai bagian dari konsolidasi kepariwisataan di Lombok Barat. Rencananya mereka akan dipertemukan dengan pihak manajemen hotel-hotel yang ada di Lobar.

Pertemuan antaran travel agent dan manajemen hotel diniatkan untuk menyamakan persepsi soal paket harga. Mengingat sejauh ini ada kesenjangan harga yang berlaku di sejumlah daerah dengan di Lombok Barat.

"Kita kan berbeda. Di Lobar, khususnya di Senggigi tidak saja jual kamar, tapi juga resort dan pemandangan alam. Ini yang perlu dikomunikasikan," terangnya.

Tak hanya itu, keterlibatan para pengusaha travel agent ini juga tidak lain untuk berbagi kiat selama pandemi. Mengingat ada sejumlah perusahaan travel agent yang masih beroperasi saat pandemi.

Bagi Dhani, kemampuan adaptif pengusaha travel ini beroperasi saat pandemi sangat luar biasa. Pengalaman mereka setidaknya bisa ditularkan sebagai pemantik motivasi bagi pelaku usaha yang lain.

Kendati melibatkan para pengusaha travel agent, mereka dipastikan akan diinapkan di tempat berbeda. Para pengusaha bakal menginap di sejumlah homestay di Desa Suranadi.

Tujuannya, kata Dhani, untuk mengikis kesan buruk terhadap homestay yang ada di desa itu. Selama ini, homestay yang ada di Suranadi kerap diidentikkan sebagai titik hitam rawan tempat maksiat.

Terpisah, Kades Sedau Amir Syarifuddin mengatakan, finalisasi rencana ini masih terus dikoordinasikan dengan Dispar Lombok Barat. Yang jelas, segala urusan teknis penyelenggaraan kegiatan dilimpahkan ke Bumdes dan Pokdarwis setempat.

"Termasuk berapa jumlah tenda yang bakal disiapkan. Semuanya kita limpahkan pada Bumdes dan Pokdarwis," tandasnya. (jl)

Pelaku Penebasan Organ Tunggal Serahkan Diri

Pelaku Penebasan Organ Tunggal Serahkan Diri

Bondo

KOTA BIMA
-- AN alias Bondo (26) terduga pelaku pembacokan di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima akhirnya menyerahkan diri. Ia melakukan aksiny itu saat hiburan organ tunggal Rabu malam kemarin.

Kasi Humas Iptu Jufrin Rama mengatakan, Bondo menyerahkan diri Kamis (15/7), siang kemarin di Mapolsek Ambalawi. Korbannya yakni Haerun (27) yang jari telunjuknya dibuat putus.

Seperti berita sebelumnya, kronologis kejadian berawal ketika mereka menonton organ tunggal pada perayaan ulang tahun. Saat itu korban terlibat cekcok dengan seseorang bernama Ade, hingga berujung perkelahian.

Sejurus kemudian, Bondo langsung menebas korban. Arah tebasan tepat di kepala itu ditangkis dengan kedua tangannya hingga membuat jarinya putus.

“Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ambalawi guna mendapatkan perawatan medis,” jelasnya. (jl)

Tahun Ini 13 Rumah Relokasi Terdampak Banjir Rampung

Tahun Ini 13 Rumah Relokasi Terdampak Banjir Rampung

Ir. Sahri

SELONG
-- Banjir rob yang terjadi di Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur beberapa waktu lalu telah merendam sejumlah rumah warga. Diperkirakan, rumah terdampak banjir tersebut kurang lebih berjumlah 70 unit. 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Lombok Timur, Ir. Sahri, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (15/7).

Dia menjelaSkan, target yang paling mendesak dari jumlah 70 unit ialah sekitar 33 rumah. Namun, karena anggaran tidak mencukupi, tahun ini hanya dapat memastikan 13 unit relokasi rumah dapat diselesaikan. 

"Selebihnya akan dirampungkan pada tahun berikutnya," ucapnya.

Alasan penataan rumah tersebut untuk mengamankan beberapa rumah dari hantaman banjir rob. Selain itu, bangunan rumah warga sebelumnya dinyatakan telah melanggar aturan. 

Hal itu lantaran rumah warga terlalu mepet dengan bibir pantai. Tak heran jika pimpinan daerah melalui Dinas Perkim Lotim ingin melakukan penataan.

Alasan lainnya, kata Sahri, sebagian besar rumah yang berdiri di bibir pantai tersebut tergolong dalam kategori rumah tidak layak huni. Meskipun, terdapat beberapa rumah tergolong layak huni. 

Selanjutnya, Sahri mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan seluruh rumah akan rampung dibangun. Namun dipastikan masyarakat akan dibangunkan rumah hingga siap ditempati. 

Jika sudah rampung, jelasnya, masyarakat dapat menempatinya.

Adapun model penataan rumah masyarakat tersebut, akan mirip dengan BTN. Saat ini, progres projek tersebut masih dalam tahap persiapan.

Kedepan pembangunan rumah tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Saya tidak berani janji tahun berapa, namun secara bertahap akan dibangun," tutupnya. (hs)

Wednesday, July 14, 2021

Cekcok Organ Tunggal Berujung Penebasan

Cekcok Organ Tunggal Berujung Penebasan

TERKAPAR: Haerun terkapar dalam proses perawatan setelah mendapat tebasan dalam insiden organ tunggal.

KOTA BIMA
– Hiburan organ tunggal Rabu (14/7) malam, berakhir ricuh. Para penikmat hiburan yang lepas kontrol emosi dan adu mulut. Ujungnya, jatuh korban karena dibacok.

Peristiwa pembacokan ini terjadi di wilayah hukum Polsek Ambalawi, tepatnya di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.

Kasi Humas Polres Kota Bima Iptu Jufrin Rama mengabarkan, dalam peristiwa itu, telunjuk jari kiri Haerun (27) putus. Telunjuknya putus akibat menahan serangan bacokan dari Bondo (26) terduga pembacokan.

Kronologis insiden ini berawal saat nonton organ tunggal perayaan ulang tahun. Haerun terlibat cekcok dengan seseorang bernama Ade, hingga berujung perkelahian.

Sejurus kemudian, Bondo langsung membacok korban. Arah bacokan tepat di kepala tapi ditangkis dengan kedua tangannya. Tak urung, jari Haerun pun putus.

“Korban langsung dilarikan ke puskesmas Ambalawi guna mendapatkan perawatan medis,” jelasnya.

Terduga pelaku sambungnya, masih dalam pengejaran petugas. (jl)

Pencuri Sakti Ini Diringkus Berkat GPS

Pencuri Sakti Ini Diringkus Berkat GPS

TAK BERKUTIK: Hambali nampak tak berkutik setelah diringkus polisi dan memperlihatkan ajimat miliknya.

MATARAM
-- Hambali di mata para korban aksi pencurian yang dilakukannnya terbilang sakti. Tapi kesaktian pria asal Pringgabaya, Lombok Tengah ini tidak berlaku di mata kepolisian.

Dalam setiap aksi pencuriannya, Hambali senantiasa menyertakan ajimat miliknya. Ajimat itu tak lain untuk melindungi diri.

"Terakhir, pelaku ini mencuri sepeda motor di Perumahan Mahkota, Bertais," kata Kapolsek Cakranegara Kompol Nasrullah, Kamis (15/7).

Hambali tercatat sebagai pencuri yang licin. Namun kepiawaiannya itu berakhir berkat sebuah sepeda motor yang dilengkapi GPS.

Berkat GPS itu keberadaan Hambali diketahui. Kala itu, ia hendak membawa sepeda motor yang dicurinya ke wilayah Lombok Timur.

Saat hendak masuk ke tempat persembunyiannya, Hambali diringkus. Ajimat sakti miliknya tak kuasa menolong. Bahkan saat ditangkap, sosok ini tak sedikit pun memberi perlawanan.

Dari pengakuannya, Hambali beraksi bersama dua orang rekannya, berinisial AS dan MN. Keduanya, masih dalam proses pengejaran. 

”Kita masih buru dua orang rekannya. Kami tetap satroni rumahnya tetapi tidak ada,” kata Nasrullah.

Dari hasil pengembangan, pelaku sudah mencuri sepeda motor di empat lokasi. Ada di wilayah hukum Polresta Mataram dan Polres Lombok Barat (Lobar). 

Sejauh ini Polsek Cakranegara masih berkoordinasi dengan penyidik Polres untuk proses pengembangan.

Kini Hambali mendekam di sel tahanan Mapolsek Cakranegara. Dia dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

Sementara itu, Hambali mengaku ajimat itu didapatkan dari seseorang. Ajimat miliknya dipercaya memberikan kekuatan saat akan beraksi. 

”Kalau gunakan bebadong (ajimat) bisa lebih kuat dan kalau ada pukulan tidak merasakan sakit,” kata Hambali saat diinterogasi.

Dari pengakuannya, setiap beraksi dia selalu berjalan dengan dua orang rekannya, AS dan MN. Ia bertindak mengambil sepeda motor, sedangkan dua temannya hanya menunggu di luar.

Di depan Kapolsek, Hambali berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dia mencuri karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

”Pekerjaan tidak punya. Penghasilan juga begitu. Ini terakhir, kali saya bakal mencuri,” tandasnya. (jl)

NW Dibekuk Polisi Diduga Pengedar Sabu

NW Dibekuk Polisi Diduga Pengedar Sabu

RINGKUS: Pria berinisial NW asal Dusun Lengkok,Suryawangi ini diringkus karena diduga pengedar sabu.

SELONG
-- Polres Lombok Timur membekuk salah seorang terduga menjadi pengedar narkoba jenis sabu. 

Sosok itu adalah NW. Sosok ini merupakan warga Dusun Lengkok, Desa Surayawangi, Kecamatan Labuhan Haji,  Lombok Timur. 

Pria 48 tahun ini ditangkap di jalan Raya Gelang-Selong, Kelurahan Rakam Kecamatan Selong, sekitar pukul 17.00 Wita, Selasa kemarin (13/7).

Kasat Resnarkoba Polres Lombok Timur, IPTI I Gusti Ngurah Bagus Suputra mengatakan, penangkapan NW berawal dari informasi yang didapatinya dari masyarakat. Informasi itu menyebut bahwa mobil berwarna putih dengan nomor polisi DR 1309 KF, diduga sering membawa narkotika jenis sabu.

"Berdasarkan informasi itu kami melakukan penyelidikan terhadap NW," katanya, Rabu (14/7).

Untuk menelusuri informasi itu, dirinya memerintahkan anggota Opsnal. Pada keesokan harinya, Rabu, 14 Juli 2021 pukul 03.00 Wita, tim yang dipimpin Kanit Lidik bersama anggota membuntuti mobil terduga pelaku.

Tak lama berselang, dilakukan pencegatan terhadap mobil Daihatsu Sigra berwarna Putih dengan nopol DR 1309 KF. Selanjutnya tim menangkap serta menggeledahnya.

Saat dilakukan pengeledahan badan dan pakaian, bebernya, ditemukan 1 buah dompet berwarna coklat berisi uang Rp 200 ribu.

Dari penggeledahan itu ditemukan 1 buah ACCU yang diletakan di bawah jok tengah. Di dalam ACCU itu terdapat 1 bungkusan plastik berukuran besar. 

"Di dalam plastik itu terdapat bubuk kristal bening diduga narkotika jenis sabu dengan berat bruto 25,60 gram," ucapnya. 

NW pun mengakui bahwa barang bukti tersebut miliknya. Selanjutnya barang bukti dibawa ke Polres Lombok Timur untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (kin)

Lotim Mulai Terapkan PPKM

Lotim Mulai Terapkan PPKM

JUMPA PERS: Sekda Lombok Timur HM Juaini Taofik bersama kepolisian menggelar jumpa pers terkait pemberlakuan PPKM.

SELONG
-- Terhitung hari ini, Rabu (14/8), Pemkab Lombok Timur mulai melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini dilaksanakan di sejumlah wilayah di daerah itu.

Diberlakukannya PPKM ini ditandai dengan terbitnya surat edaran Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy.

Sekda Lombok Timur HM Juaini Taofik mengatakan, pihaknya memberlakukan PPKM Darurat Imbang. Kebijakan ini sebagai tindak lanjut dari surat edaran gubernur NTB.

PPKM darurat imbang ini disebutnya mulai berlaku tanggal 14 sampai dengan 20 Juli 2020. Dari kebijakan ini setidaknya ada 15 poin ketentuan yang harus ditaati selama diterapkan.

Kata Taofik, ada perbedaan antara penerapan PPKM darurat imbang dengan apa yang diberlakukan di Kota Mataram. Perbedaan yang mencolok yakni pada akses masyarakat pada layanan publik. 

"Seperti di pusat perbelanjaan dan cafe. Jika di Kota Mataram semua fasilitas publik tidak dapat diakses lagi. Namun di Lotim tak berlaku hal serupa," ucapnya.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya mengatur tentang pembatasan jumlah pengunjung dan waktu buka. Untuk pengunjung dibatasi 25 persen dan buka sampai pukul 20.00 Wita.

Pemberlakuan lainnya yakni melakukan penyekatan pada tiap pintu masuk. Seperti di Pelabuan Kayangan, Sukaraja Kecamatan Jerowaru, dan Jengggik, Terara.

Di lokasi itu nantinya akan diterapkan sistem screening dengan menempat petugas sejumlah 250 orang. Pemerikasaan itu berlaku bagi warga luar yang ingin masuk ke Lotim dengan menunjukan sertifikat vaksinasi dan hasil tes swab PCR.

Namun demikian, jika yang tak memiliki syarat tersebut pihaknya menyiapkan tenaga medis guna melakukan pemeriksaan. 

"Tapi jika ada yang menolak maka tidak boleh masuk ke Lotim. Ini untuk menekan mobilitas warga, khususnya bagi warga luar Lotim," ujarnya.

Meski demikian, bagi aktivitas yang sifatnya esensial dan kritikal dapat masuk ke Lotim. Yakni seperti pengangkut logistik dan bahan konstruksi. 

Dia menjelaskan, pemberlakuan serupa juga berlaku bagi yang hendak berkunjung ke lokasi wisata. Bagi wisatawan harus menunjukan kartu telah melakukan vaksin dan jumlah pengunjung maksimal 25 persen dari jumlah yang biasanya.

"Bagi yang melanggar dikenakan sanksi sesuai Perda nomor 7 tahun 2020 tentang Penanggulangan Penyakit Menular," sebutnya.

Dalam kesempatan yang sama dirinya menyinggung prihal pelaksanaan Idul Adha. Momentum hari besar umat Islam itu tetap boleh dilaksanakan dengan catatan menerapkan protokol kesehatan.

"Hari Raya Idul Adha boleh, tapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat. Bila perlu dilaksanakan di lapangan terbuka," ujarnya. (kin)

Tuesday, July 13, 2021

Hilang Saat Menyelam, Wawan Ditemukan Tak Bernyawa

Hilang Saat Menyelam, Wawan Ditemukan Tak Bernyawa

EVAKUASI: Mayat Wawan dievakuasi tim gabungan bersama warga sekitar.

TANJUNG
-- Sehari pasca dinyatakan hilang, Wawan akhirnya ditemukan tim gabungan TNI, polisi dan SAR.

Pemuda berusia 20 tahun yang beralamat di Dusun Gili Trawangan Lombok Utara itu dinyatakan hilang sejak Senin (12/7) kemarin. Ia hilang kala menyelam di perairan Utara Gili Trawangan (Shark Point).

Lokasi ini berada sekitar 50 meter dari lokasi kejadian.

Kasi Humas Polres Lombok Utara, IPDA Mulyadi membenarkan telah ditemukan korban yang hilang. Mayat Wawan ditemukan Selasa (13/7).

Dari keterangan saksi mata, Wawan sebelumnya pergi untuk memanah ikan. Namun pada saat sudah berada di tengah laut saksi dan korban berpisah mencari ikan.

Setelah beberapa jam kemudian, saksi khawatir akan keselamatan Wawan yang tidak kunjung pulang. Ia akhirnya melaporkan peristiwa itu ke pihak keluarga dan diteruskan ke kantor polisi terdekat untuk dilakukan pencarian.

Selanjutnya setelah mayat korban ditemukan oleh tim gabungan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan. (jl)

Tidak Laksanakan Kurban, Ini Alasan Baznas Lotim

Tidak Laksanakan Kurban, Ini Alasan Baznas Lotim

Abdul Hayyi

SELONG
-- Tahun ini Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur tidak melaksanakan kurban. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, selalu tampil memfasilitasi masyarakat untuk berkurban. 

"Baznas tidak ada menyalurkan hewan kurban," ucap Sekertaris Baznas Lotim, Abdul Hayi, Rabu (14/7).

Dia menjelaskan, keterlambatan mendapat informasi dari Baznas pusat merupakan hal utama kendala rekrutmen penyaluran kurban dari masyarakat. Selain itu, ia menilai penyaluran hewan kurban tidak terlalu mendesak bagi Baznas. 

Hal itu, terangnya, karena masyarakat dianggap sudah memiliki kesadaran diri yang cukup tinggi terhadap kurban.

Hayi juga menyebut ada hal yang lebih krusial dari penyaluran hewan kurban yang harus dikejar. Target yang diberikan pimpinan daerah disebutnya lebih krusial dibanding hewan kurban. 

Ia menyebut, target sebesar Rp 25 miliar diberikan kepadanya. Angka tersebut bukanlah jumlah kecil dalam hal pengumpulan zakat. 

Karena itu, pihaknya memilih fokus dalam program pengumpulan zakat untuk mengejar target tersebut.

"Untuk tahun ini, karena target Baznas cukup tinggi maka kota fokus pada pengumpulan zakat,'' ucapnya.

Lebih lanjut, Hayi mengungkapkan imbauan menggalang kurban memang sudah diberikan oleh Baznas pusat. Namun begitu, alasan keterlambatan informasi dan hal krusial tersebut menjadi kendala. 

Meski demikian, Baznas Lotim telah melakukan sosialisasi pengumpulan zakat melalui sosial media Baznas Lotim. Namun, hingga saat ini belum ada masyarakat yang menyalurkan kurbannya.

Dia berharap, tahun depan Baznas Lotim dapat melakukan penggalangan hewan kurban. Hal itu dipastikan sembari menunggu kondisi normal dari pandemi. 

"Kita menunggu kondisi normal daripada kita tidak maksimal," ungkapnya. (hs)

Ingat! Pemotongan Hewan Kurban Harus Terapkan Prokes

Ingat! Pemotongan Hewan Kurban Harus Terapkan Prokes

Hultatang

SELONG
-- Hari Raya Idhul Adha seminggu lagi. Seiring itu, banyak masyarakat bakal memotong hewan kurban.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Lombok Timur, Hultatang mengingatkan, pentingnya penerapan prokes saat pemotongan hewan kurban. Hal itu dinilai penting untuk menjaga diri dari penularan covid-19.

Ia mengingatkan potensi kerumunan setiap saat pemotongan hewan kurban. Kerumunan disebabkan lantaran masyarakat menyaksikan pemotongan hewan kurban.

"Ini yang kerap kali menjadi potensi kerumunan dan tidak bisa dibendung," ucapnya, Selasa (13/7).

Ia pun mengimbau panitia kurban di setiap lokasi pemotongan hewan agar menyediakan APD berupa masker. Hal itu untuk meminimalisir penularan wabah covid-19.

Untuk memaksimalkan imbauan tersebut, Hultatang mengaku akan melakukan edukasi di beberapa titik yang biasanya dilakukan pemotongan hewan kurban. Salah satunya di masjid Attaqwa Pancor Lombok Timur. 

Kegiatan tersebut, jelasnya, selain sosialisasi bahaya covid, juga akan disosialisasikan pentingnya kesehatan hewan yang akan dipotongnya.

Hultatang mengaku telah mempercayakan kepada UPT peternakan tingkat kecamatan mengecek kesehatan hewan kurban. Hal itu untuk memastikan hewan kurban yang dipotong masyarakat benar-benar sehat.

Tidak sampai di sana, kata Hutatang, setelah dilakukan pemotongan, hewan kurban akan diperiksa kembali kesehatan organ dalam agar layak konsumsi. 

Menurut pengalaman sebelumnya, pada organ dalam hewan biasanya terdapat cacing. Pada bagian itu nantinya akan dipotong dan dibuang guna menghindari penyakit.

"Setelah dipotong nantinya kita cek kembali kesehatannya (posmortem)," singkatnya. (hs)

Monday, July 12, 2021

Keren! Lotim Punya Spot Kite Surfing Terbaik Indonesia

Keren! Lotim Punya Spot Kite Surfing Terbaik Indonesia

KOORDINASI: Pengurus BPPD Lombok Timur kala berkoordinasi dengan CEO Play Ground, Samuel beberapa waktu lalu terkait festival Kite Surfing.

SELONG
-- Siapa sangka jika Lombok Timur memiliki kite surfing terbaik di Indonesia. Pengakuan ini datang dari CEO Play Ground, Samuel.

Sosok yang diketahui sebagai kite surfer profesional Eropa ini melontarkan itu dalam rapat koordinasi bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur.

Rencananya, kite surfer ini bakal diadakan di pantai Kaliantan dan Pantai Ekas. Dari koordinasi itu diketahui rencana tersebut bakal terselenggara pada Juni-Juli 2022 mendatang.

Ketua BPPD Lotim, Muhammad Nursandi menerangkan, Samuel merupakan seorang kite surfer profesional kelahiran Italia. Sosok ini belakangan tinggal di Prancis.

‘’Kami sudah mulai berkoordinasi sejak pekan lalu, dan masih terus-menerus berkoordinasi dengan CEO Play Ground,’’ kata Nursandi, Senin (12/7).

Sementara itu, anggota BPPD Lotim Busran Ekamayadi mengatakan, kompetisi kite surfing internasional akan dilaksanakan di Kaliantan dan Ekas pada Juni-Juli tahun 2022 nanti. 

‘’Pra kegiatan dimulai bulan Agustus ini, yaitu festival kite surfing secara virtual bagi pengunjung," ucapnya.

Gelaran ini dilaksanakan virtual mengingat protokol kesehatan (prokes) covid-19 yang harus berjalan.

Ia juga membeberkan ihwal ketertarikan CEO Play Ground melaksanakan kegiatan ini di Kalimantan dan Ekas. Kedua pantai itu disebutnya mempunyai spot wisata olahraga kite surfing terbaik di Indonesia. 

Di daerah ini disebutnya memiliki kecepatan angin sampai 27 knot. Spesifikasi ini diklaim tidak dimiliki oleh destinasi wisata pantai daerah lainnya.

Kegiatan tersebut bakal digandeng dengan sejumlah kompetisi seperti High Jumping dan Trick Jumping, Twin Tip Race . Kegiatan ini bisa dilakukan sampai 16 orang dalam 1 grup layaknya MotoGP.   

Dari perbedaan dan posisi segmen pasar premium yang dimiliki oleh pesisir selatan Lombok Timur ini, dinilai sangat layak diajukan sebagai event nasional. 

Karena itu, BPPD Lombok Timur dengan Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Lombok Timur serta organisasi kepariwisataan lainnya sepakat menyiapkan berkas pengajuan event ini ke level pusat.

‘’Pantai Kaliantan nantinya tidak hanya dijadikan sebagai ruang pelaksanaan adat tradisi Bau Nyale semata, tetapi kita berharap event-event yang akan dilaksanakan ke depan akan menghidupkan berbagai sektor ekonomi," tandasnya. (jl)

4 Titik Lokasi Penumpukan Sampah di Selong Belum Tertangani

4 Titik Lokasi Penumpukan Sampah di Selong Belum Tertangani

Dedy Sutarmin

SELONG
-- Sampah selalu menjadi persoalan serius yang harus segera tertangani. Selain membuat kumuh lingkungan, sampah juga merupakan salah satu sumber penyakit. 

Di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, terdapat 4 titik lokasi penumpukan sampah yang sulit tertangani hingga saat ini. 

Hal itu diakui Kepala Bidang Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Lombok Timur, Dedy Sutarmin, Selasa (12/7).

Dia menjelaskan, perilaku masyarakat masih menjadi PR besar pihak dinas menangani permasalahan sampah di Selong. Pasalnya, hingga saat ini pada titik tersebut masyarakat masih membuang sampah tidak tepat waktu sesuai jadwal dari dinas. 

"Satu jam setelah diangkut, sampah kembali menumpuk," ucapnya.

Selanjutnya, Dedy mengungkapkan pihak dinas telah melakukan pendekatan baru dalam mengentaskan sampah di ibukota Lotim ini. Ia menyebut, mendekati kepala lingkungan dan pemuda setempat merupakan salah satunya. 

Alhasil, beberapa titik lokasi tempat ditumpuknya sampah oleh masyarakat kini dapat tertangani. Salah satunya lokasi pembuangan sampah di depan SDN 1 Pancor. 

Sebelum dilakukan pendekatan tersebut, kata Dedy, di depan SDN 1 Pancor tersebut masih terlihat kumuh. Padahal, lanjutnya, di lokasi tersebut tidak layak sebagai lokasi pembuangan sampah lantaran terlalu dekat dengan anak sekolah. 

Namun begitu, setelah dilakukan edukasi dan kerjasama dengan pemuda setempat, tumpukan sampah berhasil dihilangkan.

Lebih lanjut, Dedy menjelaskan, berkaca dari keberhasilan tersebut. Hal yang sama akan dilakukan kepada 4 titik lokasi penumpukan sampah yang ada.

Ia mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan edukasi dan kerjasama dengan pemuda terkait. Hal itu dinilai penting untuk menciptakan Lombok Timur bebas sampah.

"Belajar dari SDN 1 Pancor, kita akan lakukan pendekatan kepada kepala lingkungan dan pemuda setempat," jelasnya.

Ia berharap, kedepan kedisiplinan masyarakat dalam mengeluarkan sampah dapat ditingkatkan. Selain itu, ia juga berharap masyarakat mulai memilah sampah untuk membantu meminimalisir jumlah sampah.

"Kita berharap masyarakat mulai disiplin mengeluarkan sampah sesuai jadwal pengangkutan, yang paling utama masyarakat mau memilah sampah agar sampah yang keluar lebih sedikit," pungkasnya. (hs)

Bule Prancis Ini Pecahkan Sejarah Terbesar Clean Up Rinjani

Bule Prancis Ini Pecahkan Sejarah Terbesar Clean Up Rinjani

LUAR BIASA: Bule Prancis, Benjamin Ortega berpose dengan latar belakang sampah yang sukses dikumpulkan di Gunung Rinjani.

SELONG
-- Gunung sangat rentan dengan sampah. keberadaan sampah ini tidak lain karena ditinggalkan para pendaki.

Seperti Gunung Rinjani misalnya. Minimnya kesadaran para pendaki telah menodai kebersihan gunung yang disebut-sebut sebagai tandon air raksasa Pulau Lombok ini.

Beragam sampah seperti kategori organik dan non organik kerap dijumpai di gunung ini. Buntutnya, tak hanya menyebabkan gunung kotor, tapi juga membuat petugas harus ekstra keras membersihkan sampah-sampah tersebut.

Sebenarnya, sudah kerap kali Gunung Rinjani di-clean up. Tak hanya oleh petugas, banyak pula komunitas-komunitas lain yang peduli turut terjun membersihkan sampah-sampah tersebut.

Di Rinjani, dalam sejarah clean up yang pernah ada, rupanya aksi terbesar dilakukan oleh bule asal Prancis. Bule itu bernama Benjamin Ortega.

Bayangkan saja, dalam tempo 3 hari, pria ini mampu mengumpulkan 1.603 ton sampah dari gunung tertinggi ketiga di Indonesia tersebut. Jumlah itu tentu angka yang sangat fantastis.

“72 jam dan 1.603 ton sampah diambil kemudian kami kembali turun dari ekspedisi kecil kami!," tulis Ortega dalam unggahan akun Instagram miliknya dua hari lalu.

Jumlah sampah yang sangat besar yang dikumpulkannya itu rupanya membuat Ortega sedikit tak percaya. Namun begitu, ia merasa bangga bercampur senang dengan sukses yang diraihnya itu.

Ortega sedianya tidak bekerja sendiri. Aksinya ini dibantu pula oleh Green Rinjani, sebuah perusahaan trekking.

Dalam unggahannya, Ortega menyebut Green Rinjani sangat luar biasa. Bersama perusahaan ini ia merencanakan bersama tindakan luar biasa yang baru saja dituntaskannya itu.

“Dari ide kecil tentang gunung berapi yang lebih bersih, hingga bertemu @greenrinjani. yang luar biasa, merencanakan bersama pembersihan terbesar yang pernah dilakukan di sana," tulis penggalan status pria ini.

Sembari merencanakan aksi clean up itu, kedua belah pihak mengumpulkan uang dengan menjual baguette virtual. Hasil penjualan ini kemudian digunakan membayar 50 porter untuk terlibat.

Seperti tak percaya dengan apa yang ia lakukan, Ortega kembali menulis bahwa dirinya tidak pernah berpikir bisa mewujudkan penggalangan dana yang begitu cepat. dari penjualan baguette virtual itu digunakan pula untuk makanan, tiket taman nasional, dan asuransi selama aksi berlangsung.

Secara pribadi, Ortega menyebut aksi ini perjalanan gila. Perjalanan ini menjadi kenangan luar biasa yang ia lakukan demi gunung yang lebih bersih. (jl)

Asmara Segi Tiga dengan PS, Made Aniaya Saingan

Asmara Segi Tiga dengan PS, Made Aniaya Saingan

ANIAYA: Polisi menunjukkan sejumlah barang bukti bekas penganiayaan yang dilakukan Made, termasuk foto korban.

PRAYA
-- Asmara tak jarang membuat orang kalap. Akibat api cemburu, seseorang kadang nekat melakukan tindakan di luar kewajaran.

Itulah yang terjadi pada Made. pria asal Dusun Gerupuk, Desa Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah ini belakangan diamankan pihak kepolisian. Ia diamankan setelah diduga menganiaya saingannya.

Ulah kalap Made bermula di sebuah kafe di kawasan Pantai Tanjung Aan Kuta. Ia menganiaya saingannya Sate Wijaya Saputra.

Ihwal penganiayaan ini bermula saat korban mendekati salah seorang partner song (PS) di kafe tersebut. Made yang tak terima lantas melakukan tindakan di luar batas.

Made tak sendiri dalam aksinya. Bersama salah seorang rekannya, ia menganiaya korban.

Dari rilis Polres Lombok Tengah kepada media, tidak jelas kapan peristiwa penganiayaan ini terjadi. Hanya saja, Made disebutkan polisi bertindak cepat mengamankan pelaku.

Made diamankan di rumahnya. Sementara satu pelaku lain ditetapkan buron.

Made diamankan bersama sejumlah barang bukti berupa jaket, pakaian korban dan dua buah HP 

"Satu terduga pelaku masih dalam pengejaran aparat, nama dan identitas sudah kami pegang," kata Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, Senin (12/7).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah AKP I Putu Agus Indra Permana mengatakan, Made ditangkap di rumahnya setelah polisi melakukan penyelidikan. Pelaku pengeroyokan terancam pasal 170 dan pasal 351 KUH Pidana dengan ancaman 7 tahun penjara.

Motif tindak pidana penganiayaan itu, lanjutnya, para pelaku merasa tersinggung dengan korban Sate Wijaya Saputra yang berdiri sambil memukul meja. Kala itu mereka sedang bersama di lokasi kejadian.

"Informasinya juga, antara korban dan pelaku ada masalah hubungan asmara.  Korban berusaha mendekati seorang wanita yang sejak lama didekati pelaku," katanya.

Langkah cepat polisi ini, jelasnya, untuk mengantisipasi informasi bias yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih pada masa pemberlakuan PPKM di NTB dan Lombok Tengah saat ini.

Demikian pula dengan kafe tempat kejadian perkara, kepolisian akan melakukan koordinasi dengan pihak Satpol PP selaku aparat penegak Perda untuk menetapkan apakah kafe tersebut melanggar Perda atau bukan. (jl)

Sunday, July 11, 2021

Dua Hari Pencarian, Nenek 70 Tahun Ditemukan Mati di Sungai

Dua Hari Pencarian, Nenek 70 Tahun Ditemukan Mati di Sungai

PENCARIAN: Pihak keluarga kala mencari Sinasih dan ditemukan di sela bebatuan di sungai.

SELONG
-- Sinasih alias Sinah (70), warga Dusun Sugian Lauk, Desa Sugian, Kecamatan Sambalia sudah tak bernyawa. Tubuh tuanya ditemukan terbujur kaku di sela bebatuan sungai dekat ladang miliknya, Minggu (11/7) kemarin.

Mayat Sinasih ditemukan sekitar pukul 10.15 Wita kemarin.

Keterangan keluarganya, korban keluar rumah sejak Jum'at pukul 08.00 Wita. Sejak saat itu, korban tak kunjung pulang. 

Karena khawatir, keluarga korban lalu menanyakan kepada warga sekitar. Setelah mendengar kabar Sinasih tak juga pulang, sontak warga ikut membantu mencari keberadaan perempuan tua ini.

Tidak hanya warga, pemerintah desa Sugian juga ikut membantu mencari dengan menghubungi tim SAR. Namun sayang, setelah dilakukan pencarian, Sinasih ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi.

Terhadap kejadian tersebut, keluarga korban tidak merasa keberatan dan mengikhlaskannya. Selain itu, keluarga korban juga menolak untuk dilakukan visum dan memilih untuk memakamkan korban hari itu juga. (hs)

Jelang Superbike, Potensi Wisata Bahari Diidentifikasi

Jelang Superbike, Potensi Wisata Bahari Diidentifikasi

POTENSIAL: Keindahan alam bawah laut di Lombok Timur sangat potensial menjadi paket wisata yang bisa dijual untuk wisatawan.

SELONG
-- Potensi alam Lombok Timur tak diragukan lagi. Potensi ini mulai dari pegunungan hingga keindahan bawah laut. 

Tak heran jika potensi ini banyak menarik minat wisatawan berlibur ke daerah ini.

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur telah melakukan identifikasi akan potensi wisata laut. Setidaknya BPPD telah menggandeng tiga organisasi yakni Himpunan Penyelam Indonesia (HPI), Kayangan Dive School dan Persatuan Penyelam Profesional Lombok Sumbawa (P3LS)

"Kegiatan identifikasi hari ini dipusatkan di Gili Lebur dan menurunkan 10 penyelam,’’ terang anggota BPPD Lotim, Idham Kholid, MM, Senin (12/7).

Kegiatan itu, lanjut Idham, juga sebagai bagian dari langkah mendukung 100 hari kerja yang telah dicanangkan pihaknya. 

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua HIPLA ini menerangkan, potensi wisata bawah laut di Lotim tak kalah indah dibandingkan dengan daerah lainnya. Ragam biota dan karang yang dimiliki dapat menjadi daya tarik tersendiri.

Kekayaan itu, jelas dia, tak hanya berpusat di satu titik. Melainkan tersebar dari Obel-Obel hingga Ekas Buana.

Dari kegiatanaiatan itu, pihaknya menemukan setidaknya 5 titik spot yang bisa dijadikan lokasi selam. Hanya saja, dirinya tak merincikan titik yang dimaksud.

"Dari identifikasi ini kita menemukan lima titik lokasi selam. Salah satunya Tukad Kayangan, yang menjadi spot diving di Lotim," ujarnya.

Sementara Ketua BPPD Lotim, Muhammad Nursandi mengatakan, kegiatan tersebut diakuinya menjadi upaya bersama melakukan pemetaan potensi. Langkah ini disebutnya penting dilakukan, khususnya untuk wisata selam Lombok Timur. 

‘’Nantinya kita akan memiliki dokumen yang baik dan lengkap tentang potensi wisata kita,’’ ujar pria yang akrab disapa Sandi ini.

Selain itu, terangnya, pihaknya juga tengah mendata potensi lain di bidang kepariwisataan. Sebut saja seperti gunung, pantai, kuliner, hotel dan restoran, serta yang lainnya.

Data itu, kata dia, penting dikumpulkan sebagai bahan promosi berupa pembuatan paket wisata, untuk menarik pengunjung ke Lombok Timur.

Ia menjelaskan, BPPD nantinya akan bekerjasama dengan semua pihak untuk mendukung percepatan pembangunan pariwisata Lotim. 

Dalam waktu dekat, paparnya, pihaknya bersama Dinas Pariwisata Lombok Timur akan berkoordinasi dengan pelaku wisata. Tujuannya dalam rangka menyiapkan paket wisata yang akan kita kerjasamakan dengan biro perjalanan.

"Insyaallah kita lakukan ini sebelum pergelaran Superbike tahun ini. Sehingga paket wisata Lombok Timur menjadi tawaran dan pilihan wisatawan yang akan menonton superbike di  Lombok,’’ ucapnya. (kin)

Friday, July 9, 2021

Begal Anggota Polri, DP Diringkus di Rumahnya

Begal Anggota Polri, DP Diringkus di Rumahnya

RINGKUS: Polisi meringkus DP, begal sekaligus penjahat curanmor asal Desa Bilelando Lombok Tengah.

SELONG
-- Apes betul nasib DP (21). Ia diringkus tim Puma Polres Lotim di rumahnya sekitar pukul 03:00 Wita, Jumat (9/7) kemarin. 

Dirinya menjadi buron polisi lantaran telah melakukan aksi kejahatan bersama 4 orang temannya. Dua kejahatan yang dilakoninya yaitu begal dan curanmor.

Kedua aksi kejahatan tersebut berhasil dilakukan dengan mulus. 

Namun sayang, tak berselang lama aksi kejahatan pria asal Dusun Gunung Buntak, Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur itu dihentikan Aparat Penegak Hukum (APH). Pasalnya, satu diantara dua korbannya itu merupakan anggota kepolisian aktif. 

Sebelum mencuri kendaraan milik anggota polri, pelaku melancarkan aksinya kejahatannya di Desa Mendana, Kecamatan Keruak dengan cara membututi korbannya.

Korban yang dibuntuti diketahui bernama M Syafil Azmy. Sosok ini sedang mengendarai sepeda motor. Sesampai di tempat sepi, pelaku kemudian memberhentikan dan menebas korbannya. 

Setelah menebas korbannya, pelaku lalu merampas kendaraan dan sebuah handphon milik korban. Beruntung, korban masih dapat menarik pelaku hingga handphone miliknya dapat terselamatkan. 

Namun satu unit kendaraan yang dikenakan berhasil dibawa kabur.

Selanjutnya, aksi kejahatan kedua dilakukan oleh DP bersama dengan temannya di Desa Terara, Kecamatan Terara.  Kali ini pelaku melancarkan aksi kejahatannya dengan cara mengincar satu unit sepeda motor yang terparkir di garasi halaman rumah korban.

Namun apes, aksi kejahatannya tersebut berhasil direkam CCTV milik korban yang merupakan anggota Polri aktif.

Dari tangan pelaku, Tim Puma berhasil menyita barang bukti berupa Unit sepeda motor yang digunakan saat melakukan aksinya TKP Keruak. Ada juga 1 unit sepeda motor milik korban TKP Keruak serta sejumlah barang bukti lainnya.

Saat ini pelaku dan barang bukti berhasil diamankan petugas kepolisian di Mapolres Lotim. Sementara tiga orang rekan pelaku masih dalam pengejaran polisi. (hs)

Nurdin Desak Pemprov NTB Putus Kontrak PT GTI

Nurdin Desak Pemprov NTB Putus Kontrak PT GTI

HANGAT: Ketua PPP NTB, H Muzihir bersama Nurdin Ranggabarani nampak terlibat pembicaraan yang hangat.

MATARAM
-- Sengkarut persoalan dengan PT Gili Trawangan Indah (GTI) tak kunjung redup. Perusahaan pemegang HGU di Gili Terawangan Lombok Utara ini terus disorot berbagai pihak.

Penasehat Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, sekaligus Juru Bicara PPP NTB, Nurdin Ranggabarani mengungkapkan, pilihan pemutusan kontrak merupakan opsi paling rasional. Opsi ini disebutnya paling berpihak terhadap kepentingan rakyat. 

"Dalam maslah tanah Gili Trawangan, rakyat harus ditempatkan pada posisi yang harus dibela dan dilindungi kepentingannya. Rakyat harus berada pada posisi diuntungkan," ucapnya, Sabtu (10/7).

Apa yang dilontarkan Nurdin disebutnya juga senada dengan pendapat Ketua PPP NTB, H Muzihir. Sosok ketua partai Ka'bah itu disebutnya bakal l menginstruksikan fraksi partai itu memperjuangkan opsi pemutusan kontrak tersebut.

Perjuangan opsi pemutusan kontrak disebutnya bakal disampaikan dalam rapat-rapat masalah Gili Terawangan dengan Pemprov NTB.

"Opsi kita jelas dan tegas dengan PT GTI. Putus kontrak," ucapnya.

Opsi itu diambil lantaran dipastikan tidak ada opsi lain. Pihaknya menolak adanya opsi adendum. 

Penolakan itu karena terdapat banyak alasan hukum yang mendukung dan membenarkan dilakukannya pemutusan kontrak.

Pertama, PT GTI jelas-jelas telah wanprestasi terhadap butir-butir kesepakatan yang tertuang dlm kontrak. Kedua, perusahaan ini telah menelantarkan tanah seluas 65 hektare tersebut tanpa melakukan aktivitas dan kegiatan pembangunan dan pemanfaatan apapun. 

Ketiga, dengan tidak adanya aktivitas dan kegiatan produktif di atas lahan tersebut, telah menimbulkan adanya dugaan potensi kerugian negara yg oleh KPK ditaksir mencapai Rp 1,6 triliun. 

Belum lagi kerugian akibat tidak adanya multiplier efek dari kevakuman selama puluhan tahun. Keempat, akibat lahan tersebut tersandera oleh PT GTI dan mengakibatkan Pemprov NTB kehilangan kesempatan melakukan kebijakan-kebijakan alternatif yang lebih produktif dan lebih menguntungkan. 

Alasan lain yang dibeberkan Nurdin yakni Pemprov NTB perlu mencari investor baru yang kredibel dan bonafit. Ini penting untuk menghidupkan aset tersebut.

Proses pencarian investor disebutnya bisa melalui mekanisme beauty contest yang terbuka dan transparan.

Nurdin juga mendesak Pemprov NTB memenuhi hak-hak rakyat atas penguasaan yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun. Caranya dengan dilakukan verifikasi agar dpt diberikan alas hak sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. (jl)

Thursday, July 8, 2021

Ibu dan Bayi Meninggal, Pimpinan Instalasi Terancam Sanksi

Ibu dan Bayi Meninggal, Pimpinan Instalasi Terancam Sanksi

GROUND BREAKING: Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi saat melakukan ground breaking Mother and Child RSUD dr Soedjono Selong disaksikan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy.

SELONG
-- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R Soedjono Selong Lombok Timur membangun Mother and Child Center. 

Fasilitas ini dibangun dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 83 miliar. Lewat fasilitas ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.

Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy dalam sambutannya mengapresiasi pembangunan fasilitas baru ini. Ia berharap langkah ini bisa diikuti organisasi perangkat daerah (OPD) yang lainnya.

"Anggaran yang dimiliki daerah kita terbatas. Sementara kebutuhan untuk pemenuhan pelayanan kepada masyarakat terus meningkat," kata HM Sukiman Azmy, saat ground breaking Mother and Child Center, Kamis (8/7).

Terlebih, lanjutnya, pada masa pandemi saat ini daerah harus melakukan pengetatan anggaran.

Lantaran itu, jika ada kasus kematian ibu dan bayi yang disebabkan keteledoran atau kelalaian sebuah instalasi, maka pimpinan instalasi tersebut akan diberikan sanksi.

Di lain sisi dirinya mengaku haru atas pembangunan tersebut. Terlebih pbangunan ini seiring menurunnya kasus covid 19 di Lotim.

Kondisi itu, kata dia, bukan hanya prestasi jajaran pemerintah, tapi karena kerja sama semua pihak. 

Bupati Sukiman berpesan agar pembangunan fasilitas yang mendukung pelayanan kedaruratan bagi ibu dan bayi ini dapat diawasi semua pihak. Ini penting agar semua sesuai dengan perencanaan.

Sementara itu, Direktur RSUD Dr R Soedjono Selong, Dr M Tantowi Jauhari, meminta dukungan, pengawalan, dan pendampingan semua pihak. Sebab dirinya menilai pembangunan fasilitas tersebut cukup berat dan berisiko. 

Dengan demikian, ujarnya, pembangunan fasilitas ini dapat berjalan lancar, tepat waktu, serta sesuai kualitasnya.

"Bersama itu peningkatan kualitas pelayanan kepada ibu dan bayi juga dapat terwujud," paparnya.

Ia menerangkan, bangunan Mother and Child Center itu akan dibuat berlantai empat. Proyek ini ditargetkan rampung dalam 150 hari kedepan.

Fasilitas diinstalasi ini merangkum IGD, radiologi, ICU, NICU, PICU, laboratorium, hingga ruang operasi lengkap. 

"Sehingga dapat memangkas waktu yang menjadi salah satu poin penting dalam pelayanan kedaruratan," tandasnya.

Acara ini dihadiri oleh, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy, Wakil Bupati H Rumaksi, Sekda, jajaran forkopimda, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta pimpinan OPD lingkup Lombok Timur. (kin)

Kuota Kunjungan ke TNGR Susut 25 Persen, Ada Apa?

Kuota Kunjungan ke TNGR Susut 25 Persen, Ada Apa?

Jalur Torean Lombok Utara

SELONG
-- Buntut kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan Gubernur NTB, kuota aktivitas pendakian di Gunung Rinjani kembali menyusut.

Sedianya, sebelum kebijakan PPKM diberlakukan mulai 5-20 Juli mendatang, kuota pendakian mencapai 50 persen. Setelah terbitnya surat edaran tentang PPKM, kuota pendakian dan non pendakian di kawasan TNGR hanya 25 persen.

Diketahui, ada 6 jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. Keenam jalur itu yakni Torean dan Senaru di Lombok Utara.

Lalu, Sembalun, Timbanuh dan Tete Batu di Lombok Timur. Terakhir yakni Adik Berik di Lombok Tengah.

Untuk jalur Torean dan Sembalun, pada posisi normal biasanya kuota pendakian mencapai 150 orang perhari. Tapi sejak penurunan kuota 50 persen, jumlah kuota pendaki hanya setengahnya saja.

Dengan penyusutan mencapai 25 persen, otomatis jumlah pendaki yang bakal melalui jalur Sembalun dan Torean hanya boleh mencapai 38 orang.

Sementara untuk 4 jalur pendakian lainnya, dalam kondisi normal dibolehkan sebanyak 100 pendaki. Dengan penyusutan 25 persen, hanya 25 orang saja yang boleh mendaki.

Tak hanya berlaku bagi wisata pendakian di kawasan TNGR. Hal sama juga berlaku bagi wisata non pendakian.

Tercatat, ada 16 destinasi yang masuk kategori non pendakian. Beberapa diantaranya seperti Otak Kokok Joben, Joben Ecopark, Gunung Kukus, Telaga Biru, Tereng Wilis dan Ulem-ulem.

Berikutnya yakni, Air Terjun Jeruk Manis, Gunung Kukus, Air Terjun Mayung Polak, Tangkok Adeng, Bukit Malang dan Bukit Gedong.

Ada pula Sebau, Savana Propok Bukit Telaga, Jalur Sepeda Sembalun dan Air Terjun Mangku Sakti. (jl)

Gadis 13 Tahun Ini Dirudapaksa Bergiliran 3 Pemuda

Gadis 13 Tahun Ini Dirudapaksa Bergiliran 3 Pemuda

DIRINGKUS: Tiga pemuda pelaku pemerkosa anak dibawah umur diringkus Polres Lombok Tengah.

PRAYA
-- Trauma teramat dalam menyelimuti M. Gadis berusia 13 tahun merasakan perihnya digagahi tiga remaja sekaligus.

M yang merupakan warga Kecamatan Batukliang mendapat perlakuan tak senonoh itu lantas melaporkan perbuatan para pelaku. mereka dilaporkan ke Polres Lombok Tengah.

Ketiga remaja yang memperkosa M yakni AN (17), YM (24) dan KH (17). Mereka juga merupakan warga Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng).

"Ketiga pelaku sudah kita amankan setelah memperkosa M," ungkap Kasatreskrim Polres Loteng, AKP I Putu Agus Indra Permana, Kamis (8/7).

Ketiga pelaku ditangkap setelah cukup bukti. Mereka masing-masing diamankan di rumahnya tanpa perlawanan.

Indra Permana lantas menceritakan modus yang dilakukan para pelaku. Sebelum melancarkan aksi bejatnya, M dijanjikan untuk dinikahi olah salah satu pelaku yang merupakan pacar korban. 

Terbujuk rayuan sang pacar, M pun rela melakukan perbuatan haram itu diluar nikah bersama pacarnya. 

Puas menggagahi M, rupanya AN sang pacar mempertemukan korban dengan kedua pelaku di rumahnya. Tragisnya, kedua pelaku lain juga ikut mencicipi tubuh M.

Rupanya dari pemeriksaan polisi, satu dari tiga pelaku bahkan melampiaskan kebejatannya hingga 5 kali.

"Ada juga yang satu kali. Ketiganya dijerat undang-undang perlindungan anak dan ancaman hukuman 20 tahun penjara," tandasnya. (jl)

Wednesday, July 7, 2021

Viral Video Pesta Kelulusan, Diduga Sekolah di Lombok Tengah

Viral Video Pesta Kelulusan, Diduga Sekolah di Lombok Tengah

PESTA: Tampak puluhan siswa siswi di salah satu sekolah yang diduga dari Lombok Tengah berjoget mengabaikan prokes.

PRAYA
-- Baru-baru ini sebuah video viral via media sosial. Dalam video itu sejumlah pelajar SMA berpesta kelulusan sambil berjoget. Tersebarnya video ini secara luas kontan membuat warga heboh. Terlebih aksi mereka mengabaikan protokol kesehatan.

Diduga, di dalam video yang beredar itu merupakan sekelompok pelajar dari salah satu sekolah di Lombok Tengah.

Viralnya video ini kontan membuat jajaran kepolisian NTB bereaksi. Polda NTB tengah menyelidiki kebenaran video yang beredar itu.

"Polres Lombok Tengah sedang menyelidiki video kelulusan itu," Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, Rabu (7/7).

Diduga para pelajar yang asyik berpesta itu merupakan siswa SMA 1 Jonggat, Kecamatan Jonggat Lombok Tengah. Sejauh ini pihak sekolah juga bakal diperiksa.

Agar kasus ini tak terulang, polisi mengingatkan masyarakat tidak melakukan kegiatan yang melanggar prokes. mengingat kondisi saat ini pandemi tengah naik.

"Kita di NTB juga telah melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Ini harus diingat," tandasnya. (jl)

Demi Keamanan Destinasi, Balawista Lombok Barat Dapat Pelatihan

Demi Keamanan Destinasi, Balawista Lombok Barat Dapat Pelatihan

PRAKTEK: Anggota Balawista Lombok Barat ketika praktikum langkah penyelamatan bagi wisatawan yang tenggelam.

GERUNG
-- Untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang ada di sektor pariwisata, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) kembali melakukan kegiatan pelatihan. 

Kegiatan kali ini dikhususkan bagi Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang ada di daerah ini.

Balawista sendiri dibutuhkan untuk melindungi, mengawasi, dan menyelamatkan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata bahari dan tirta yang ada di Lobar.

“Pelatihan ini saya kira sangat strategis dan akan sangat membantu kondisi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Lombok Barat," kata Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid, Rabu (7/7), di Montana Premiere Senggigi.

Lontaran itu disampaikan mengingat banyak sekali destinasi wisata di Lombok Barat yang memang sengaja mengedepankan wisata pantai.

Fauzan tak lupa melontarkan kebanggaannya terhadap para Balawista. Ia mengaku bangga lantaran mereka berasal dari masyarakat dan Pokdarwis.

Fauzan berharap melalui pelatihan ini, para Balawista memiliki tanggung jawab lebih besar terhadap keselamatan para wisatawan.

Senada, Kepala Dispar Lobar Saipul Ahkam, juga mengungkapkan pentingnya pelatihan pemandu wisata alam Balawista ini.

Seperti diketahui, Lobar mempunyai banyak sekali objek wisata bahari dan tirta yang tersebar hampir di semua kecamatan yang ada. Maka untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada para wisatawan saat berkunjung, pelatihan Balawista ini sangat diperlukan bagi masyarakat maupun perangkat pemerintah yang ada di kawasan wisata tersebut.

“Kita punya lebih dari 30 spot pantai di Kabupaten Lombok Barat. Alhamdulillah kita disupport oleh teman-teman Pokdarwis yang menghadirkan kepada kita rekan-rekan yang siap membantu kita menjadi volunteer di tempat-tempat wisata pantai,” ucap Ahkam.

Dalam pelatihan ini, para peserta akan dilatih bagaimana melakukan mitigasi. Mulai dari melakukan pemetaan pantai yang aman, lokasi yang aman, kemudian sampai ke tahap penyelamatan bila terjadi kecelakaan.

Tercatat 45 orang dari hampir semua destinasi wisata bahari yang ada di Lobar hadir menghadiri pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan hingga empat hari ke depan ini.

Di hari pertama pelatihan, narasumber dari Tim Basarnas NTB dan Tim Central Diving Indonesia memberikan materi tentang tindakan pertolongan pertama pada korban sampai ke proses eksekusi penyelamatan korban kecelakaan pada medan air. Selain itu juga ada materi tentang pengenalan biota laut berbahaya serta green tourism. 

Selanjutnya di hari ke-2, pelatihan dilanjutkan dengan praktek penyelamatan korban kecelakaan di kolam. Di hari ke-3 dan ke-4 akan dilanjutkan dengan praktek penyelamatan korban kecelakaan di laut. (jl)

Tuesday, July 6, 2021

Kepincut Bisnis Jual Beli Sapi, Pegawai Bank Gelapkan Uang Nasabah

Kepincut Bisnis Jual Beli Sapi, Pegawai Bank Gelapkan Uang Nasabah

JUMPA PERS: Polisi menunjukkan barang bukti penggelapan oknum pegawai bank swasta.

MATARAM
-- Pegawai bank Swasta berinisial AN harus berurusan dengan polisi. Pria berusia 43 tahun ini menggelapkan uang tetangganya yang menitipkan setoran tabungan Rp 200 juta. 

"Bukannya disetorkan ke tempatnya bekerja. Tetapi digunakan untuk membuka usaha,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Selasa kemarin (6/7).

Modusnya, AN menceritakan persoalan yang dihadapinya ke korban yang juga menjadi tetangganya. Dia yang bekerja sebagai pegawai bank tidak bisa memenuhi target menggaet nasabah baru. 

“Korban yang percaya dan setuju menabung ke bank tempat pelaku ini bekerja,” jelasnya.

Lalu, AN membuatkan buku tabungan korban. Selanjutnya, pelaku meminta korban untuk menabung  sebesar Rp 200 juta. Uang Tabungan itu diserahkan ke pelaku.

Uang tersebut malah tidak disetorkan ke bank. Uang itu digunakan untuk menjalankan bisnis sapi. 

“Bisnis yang dijalankannya malah gagal dan tidak jalan sampai sekarang,” bebernya.

Uang korban habis digunakan. Setelah diketahui uangnya tidak ada dalam rekening dan tidak pernah disetorkan ke bank, korban berupaya menagih AN, tapi tak kunjung diberikan.

AN berupaya melakukan perdamaian Februari 2017 lalu. Asalkan uangnya dikembalikan. 

"Korban dan AN membuat perjanjian. Apabila tidak dibayarkan dalam tempo yang ditetapkan kasus tersebut bakal dilanjutkan ke proses hukum,” kata Kadek Adi.

AN berusaha mencicil. Pelaku baru mencicil uang korban Rp 71,75 juta. Dalam perjanjiannya pelaku harus mengembalikan seluruh uang korban dalam jangka waktu dua tahun.

"Namun, sisa Rp 128,25 juta tidak juga dibayar,” ujarnya.

Saat mediasi, pelaku sempat menjanjikan akan memberikan rumah. Tetapi, setelah dicek, rumah tersebut bukan miliknya. 

"Rumah itu milik mertuanya. Sehingga, korban tidak mau berdamai,” kata dia.

Polisi menindaklanjuti laporan korban dan menangkap AN di rumahnya di wilayah Monjok, Selaparang, Mataram. 

AN pun dijerat pasal 378 KUHP. Ancaman hukuman selama 4 tahun penjara. (jl)

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Rizki Handika Putra
CEO
Laela Rosanti
Creative Designer
Sopian Haris
Sales Manager
Syamsu Rizal
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567