Solusi Digital Marketing Nusa Tenggara Barat

Memberkan pelayanan terbaik untuk anda dan usaha anda, kami mempunyai tenaga profesional dibidang marketing digital.

Layanan Konsultasi

Our Services

Sepenuh Hati

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Great Concept

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Development

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

User Friendly

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Recent Work

Monday, May 31, 2021

Shopia Lusia, Pulau Terluar di Lobar, Begini Kondisinya

Shopia Lusia, Pulau Terluar di Lobar, Begini Kondisinya

PATROLI: Jajaran Polsek Sekotong ketika memantau kondisi Gili Sepatang atau Shopia Lusia yang berbatasan dengan perairan Australia.

GERUNG
-- Pernah dengar nama Gili Sepatang? Pulau ini tercatat sebagai gili terluar lokasinya dari perairan Kabupaten Lombok Barat.

Secara administratif, Gili Sepatang merupakan daerah Dusun Panggang, Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong. Pulau ini oleh orang asing biasanya disebut Shopia Lusia.

Senin pagi (31/5) kemarin, jajaran Polsek Sekotong memantau situasi pulau tersebut. Pemantauan dilakukan demi memastikan pulau ini masih aman dan tidak dalam jangkauan pihak asing.

Shopia Lusia terletak dan berbatasan langsung dengan laut Australia. Nama Shopia Lusia juga disematkan oleh orang-orang Australia terhadap pulau ini.

“Di Lombok Barat, terdapat pulau terluar yang dikenal dengan nama Sepatang, atau orang Australia menyebutnya dengan nama Shopia Lusia,” ungkap Kapolsek Sekotong, IPTU I Kadek Sumerta.

Keberadaan pulau ini dipastikan tak berpenghuni. Kendati demikian, pemantauan rutin dilaksanakan seminggu sekali melalui pos pantau terluar demi memastikan pengawasan pulau tersebut.

Pemantauan kondisi Gili Sepatang disebutnya yang paling memungkinkan dilakukan di Pos Pantau Dusun Panggang Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong. Kondisi akses jalan menuju pos pantau pulau terluar ini cukup sulit lantaran kondisi jalan tanah dan medan berbukit.

Untuk sampai di pos pantau itu saja, pihaknya harus memutar terlebih dahulu. Namun bila tidak ingin memutar, bisa melewati salah satu muara di Buwun Mas.

"Itupun baru bisa dilewati bila air laut sedang surut,” jelasnya.

Adapun pemantauan pulau terluar adalah untuk mencegah adanya aktivitas warga, yang bisa membahayakan keselamatan. Terpenting adalah tidak ada aktivitas di pulau ini.

Sumerta menegaskan, aktivitas ini bakal terus dilakukan. Ini semata-mata demi mengamankan pulau itu dari jamahan pihak asing dan kedaulatan NKRI.

Tak hanya bertutur tentang kondisi Gili Sepatang, Sumerta juga membeberkan kondisi pos pantau. Ia menyebut pos pantau ini masih jarang dijamah manusia.

“Terdapat dua lokasi pemantauan, diantaranya melalui bukit dengan menggunakan teropong atau mendatangi langsung lokasi melalui Pantai Panggang,” katanya.

Ia berharap, melalui pemantauan pulau terluar ini, tidak ada pihak-pihak asing yang mengusik kedaulatan NKRI, dan situasi kamtibmas di tempat terpencil ini tetap dalam keadaan aman. (jl)

Gudang Barang Bekas di Montong Gamang Terbakar

Gudang Barang Bekas di Montong Gamang Terbakar

KEBAKARAN: Petugas tengah berusaha memadamkan kebakaran di gudang barang bekas milik H Amir Mukminin di Montong Gamang.

PRAYA
-- Gudang bekas milik H Amir Mukminin di Dusun Karang Tengak, Desa Montong Gamang Kecamatan Kopang Lombok Tengah. Peristiwa ini terjadi Senin (31/5), sekitar pukul 18.00 Wita.

Peristiwa kebakaran yang melanda gudang milik pria berusia 44 tahun ini pertamakali dilihat oleh Muhamad (45), warga desa setempat.

Kapolsek Kopang, AKP Suherdi mengungkapkan, sekitar pukul 18.00 Wita, Muhamad sedang duduk ngopi di depan gudang barang bekas yang terbakar. Tiba-tiba ia melihat kepulan asap dari tumpukan barang bekas berupa kardus.

"Semakin lama makin membesar, sehingga Muhamad bersama warga berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadaanya," katanya.

Namun, kata Kapolsek, minimnya peralatan yang digunakan warga sehingga sehingga bara api yang berada di tumpukan kardus masih menyala.

"Muhamad menelpon petugas piket kami di Polsek terkait kebakaran itu. Kemudian petugas piket langsung menghubungi pemadam kebakaran Pemda Loteng untuk mencegah kebakaran meluas," bebernya.

Dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 18.30 Wita untuk melakukan pemadaman. Karena sumber api belum padam, pada pukul 19.30 Wita ada penambahan satu unit pemadam kebakaran lagi dari Damkar Kabupaten Lombok Timur Pos Terara.

"Api baru bisa dipadamkan secara keseluruhan pada pukul 21.30 Wita," imbuhnya.

Akibat peristiwa kebakaran tersebut diperkirakan kerugian mencapai Rp 30 juta. Rincian kerugian ini sesuai harga per kilogram kardus bekas mencapai Rp 3.700 dan kardus yang terbakar diperkirakan mencapai 1 ton. (jl)

Jelang Event Internasional, Pariwisata NTB Bakal Berbenah

Jelang Event Internasional, Pariwisata NTB Bakal Berbenah

Hj. Sitti Rohmi Djalillah

MATARAM
-- Gelaran Superbike, L'Etape dan Hutama Karya Endurance Challenge yang bakal digelar mulai Agustus sampai November depan bakal menjadi lompatan pemulihan sektor pariwisata NTB.

Ketiga event berskala internasional itu diminta sebagai momentum kebangkitan pariwisata NTB dan dipersiapkan sebaik-baiknya.

"Tugas Dinas Pariwisata sebenarnya melakukan banyak promosi dan membuat grand desain pariwisata kita dengan melibatkan semua pihak yang mendukung bergeraknya pariwisata," ucap Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, Senin (31/5). 

Branding NTB sebagai tujuan pariwisata dunia harus menyebar ke seluruh dunia. Dimasa pandemi, promosi branding CHSE (Clean Health Safety Environment) menjadi jaminan kunjungan wisata selain branding wisata halal yang dulu diraih dengan kerja keras. 

Wagub juga sepakat dengan program kerja Dispar yang mengedepankan wisata berkualitas dari jumlah kunjungan semata. Dengan begitu, keberlanjutan pariwisata dapat lebih terukur. 

Selain itu, Wagub juga meminta pasar domestik wisatawan nusantara mulai digarap lebih serius. 

"Intinya pemulihan pariwisata kita sudah berjalan sesuai rencana. Yang perlu adalah detail pelaksanaannya dengan berkoordinasi dengan semua pihak," tegasnya.

Dalam pertemuan dengan seluruh jajaran Dinas Pariwisata NTN, Hj Rohmi juga menegaskan, penyiapan destinasi wisata sebenarnya tanggung jawab kabupaten kota di luar program kementerian. Tujuannya agar semua aspek dalam membangun pariwisata dikerjakan semua orang tidak hanya pemerintah provinsi. 

Dijelaskannya, sebagai daerah yang dilimpahi kekayaan alam, seni dan budaya, tugas seluruh stakeholder memastikan pelayanan terbaik dengan manajemen yang baik. Pelayanan ini disadari sebagai aset sendiri untuk dijual sebagai andalan ekonomi. 

"Jadi tidak lagi bergantung dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan untuk maintenance fasilitas, kebersihan, kesehatan dan lain lain," tegasnya. 

Di sisi lain, sebagai destinasi super prioritas, pemerintah pusat juga berkepentingan memastikan persiapan berjalan dengan baik.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi mengatakan, sektor ekonomi kreatif juga menjadi pendukung pariwisata. Dari 17 jenis ekonomi kreatif yang ada disebutnya semua ada di NTB. Diantaranya, mode, kuliner, desain, kerajinan dan lain-lain. 

"Kita akan kembangkan semaksimal mungkin untuk mendukung event pariwisata nasional dan internasional," ujar Yusron. 

Ia menambahkan pula, pariwisata religi dengan menjadikan Islamic Center sebagai destinasi wisata unggulan mulai dibenahi, selain wisata edukasi seperti museum dan lain lain. (jl)

Berdiri di Atas Aset Daerah, Lapak Hj Nadiah Dibongkar

Berdiri di Atas Aset Daerah, Lapak Hj Nadiah Dibongkar

BONGKAR: Satpol PP Lombok Timur membongkar lapak milik Hj Nadiah yang berdiri di atas aset daerah.

SELONG
-- Lapak seluas 2,24 are di areal Pasar Paok Motong dibongkar Sat Pol PP, Senin (31/5). Pembongkaran dilakukan lantaran lapak tersebut dibangun di atas aset milik Pemkab Lotim sejak tahun 2000. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Penegakan Perda Satpol PP Lombok Timur, Sunrianto. Dia menjelaskan, sebelum melakukan pembongkaran terhadap lapak tersebut, pihaknya telah melakukan teguran sebanyak tiga kali kepada pemilik lapak. 

Namun pemilik lapak belum melakukan pembongkaran sendiri. Tak heran jika eksekusi lapak dilakukan oleh pihak pemkab langsung. 

"Terpaksa kita lakukan. Ini untuk melindungi aset milik daerah," ujarnya.

Sebelum pembongkaran, jelasnya, sudah melalui proses yang panjang. Pihaknya tidak serta mengeksekusi lapak tersebut.

Namun begitu, Sunrianto mengakui bahwa tanah tersebut memiliki sertifikat di atas sertifikat (dobel sertifikat). Seperti sertifikat tanah atas nama Hj Nadiah misalnya. Sertifikat itu telah dibatalkan oleh pihak BPN. 

Nantinya di rasa lahan yang dibongkar itu disebutnya bakal dibangun tempat parkir oleh pemerintah daerah. 

Pernyataan itu dibenarkan oleh Kasi Pengendalian Sengketa Pertanahan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lombok Timur, Iwan Purnawan. Ia menyebut sertifikat atas nama Hj Nadiah memang sudah dilakukan pembatalan. 

Pembatalan itu disebutnya sebagai tindak lanjut dari ajuan yang diusulkan Pemkab Lombok Timur. Selain itu, BON juga sudah lebih dulu melakukan kajian atas keabsahan sertifikat tersebut.

Alhasil, pada tahun 2000 tanah tersebut memang telah bersertifikat atas nama Pemkab Lotim. Sementara sertifikat kedua atas nama Hj. Nadiah diterbitkan tahun 2017 mengikuti program PTSL.

Hj Nadiah selaku ahli waris dari almarhum suaminya disebutnya tidak memiliki surat waris. Ia hanya memiliki surat jual beli pada tahun 2003. 

Dalam surat jual beli itu ditransaksikan oleh almarhum suaminya. Hal itu, lagi-lagi menurut BPN menjadi alasan kuat untuk membatalkan sertifikat atas nama Hj Nadiah.

"Betul kita telah melakukan pembatalan terhadap sertifikat atas nama Hj Nadiah," ucapnya.

Lebih lanjut, Iwan Purnawan menjelaskan, putusan pembatalan tersebut tidak menjadi penghalang Hj. Nadiah melakukan tuntutan jika memang benar merasa mempunyai hak milik atas lahan tersebut. Namun begitu, ia harus memiliki landasan yang kuat sebagai dasar untuk mengklaim kepemilikannya.

"Meskipun ada pembatalan, jika merasa masih ada hak milik bisa saja dituntut di kemudian hari," ucapnya.

Di sisi lain, Hj Nadiah mengakui dirinya bersama dengan suaminya telah membeli tanah tersebut dari H Nasrudin pada akhir tahun 2003. Ia mengaku, surat jual beli serta sertifikat atas namanya memang sudah dikantonginya. 

Namun begitu, adanya pemberitahuan pembongkaran atas nama Pemkab Lotim, dirinya hanya bisa pasrah. 

"Namanya lawan pemerintah kita pasti kalah, terserah pemerintah saja," ucapnya.

Tak panjang lebar, ia berharap agar kerugian atas pembelian tanah seharga 22,4 juta tersebut dapat diterima dari penjual kala itu. 

"Saya hanya minta pertanggungjawaban kepada pihak pertama selaku penjual kepada saya," singkatnya. (hs)

Raperda Tembakau dan Mutu Pangan Akhirnya Disetujui

Raperda Tembakau dan Mutu Pangan Akhirnya Disetujui

PARIPURNA: DPRD NTB menggelar sidang paripurna mengesahkan dua Raperda.

MATARAM
-- Kalangan DPRD NTB, Senin (31/5), akhirnya menyetujui dua buah Rencana Peraturan Daerah (Raperda). Kedua Raperda itu yakni, usaha budidaya dan kemitraan perkebunan tembakau virginia, penjaminan keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan.

Raperda usaha budidaya dan kemitraan tembakau Virginia merupakan prakarsa DPRD NTB. Sementara satu Raperda lainnya merupakan usulan eksekutif.

Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi berharap kedua 2 Raperda dapat memberikan perlindungan hukum yang mampu menjamin kedudukan para pelaku usaha tembakau di NTB.

Lewat Perda itu, jelasnya, diharap benar-benar dapat berfungsi mengatur jalannya pembangunan NTB lebih maju. Selain itu, mampu memberikan manfaat yang besar bagi pencapaian kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.

Lontaran itu disampaikan Hj Rohmi saat menyampaikan pendapat akhir sekaligus sambutan pada rapat paripurna ke-4 DPRD NTB.

Raperda tentang usaha budidaya dan kemitraan perkebunan tembakau virginia, jelasnya, kedepan harus mampu menghadirkan rasa keadilan bagi para petani tembakau. Demikian juga dengan Perda tentang penjaminan keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan agar dapat melindungi masyarakat dari konsumsi pangan yang aman, halal, bermutu, dan bergizi seimbang.

"Termasuk di dalamnya terkait jaminan pemasaran pangan produksi lokal di daerah," ucapnya. 

Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan, dalam rapat tersebut disampaikan laporan pansus dan keputusan dewan tentang persetujuan terhadap 2 buah Raperda.

“Kita semua berharap setiap produk yang telah diundangkan, kedepan dapat melindungi dan memberikan kepastian hukum bagi kesejahteraan masyarakat NTB,” katanya.

Sementara itu, mewakili Pansus I DPRD NTB Sudirsah Sujanto menyampaikan bahwa, Raperda penjaminan keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan menegaskan Pemprov NTB berkewajiban melakukan pengaturan dalam bentuk regulasi. Ini penting untuk menjamin keamanan pangan masyarakat.

“Tentunya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari risiko gangguan kesehatan dan meningkatkan daya saing dan perluasan akses pasar produk daerah  di NTB,” jelasnya.

Anggota Pansus II DPRD NTB Lalu Satriawandi menyampaikan, bahwa Raperda tentang kemitraan perkebunan tembakau virginia menegaskan penyempurnaan penyusunan. Ini penting, supaya dicantumkan aturan tentang adanya penyiapan dan edukasi sejak awal agar petani dapat melakukan rencana penanaman tembakau secara rasional dan menentukan resiko bisnis sejak awal. 

“Selain itu, perlu pula diatur tentang tanggung jawab fasilitasi dan pembinaan bagi petani agar sejak awal, memiliki komoditi andalan lainnya untuk diusahakan,” tandasnya. (jl)

Sunday, May 30, 2021

2 Jam Pencarian, Mayat Gadis 18 Tahun Ini Ditemukan di Tanjung Luar

2 Jam Pencarian, Mayat Gadis 18 Tahun Ini Ditemukan di Tanjung Luar

MATI: Tubuh gadis bernama Dwi Sapta Juliarti sudah ditemukan tak bernyawa setelah dicari selama 2 jam.

SELONG
-- Malang betul nasib Dwi Sapta Juliarti. Gadis belia berusia 18 tahun itu ditemukan terbujur kaku di pusaran air Dusun Toroh, Desa Tanjung  Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, Minggu (30/5).

Sebelum kejadian, dara cantik asal Dusun Telaga Bagek, Desa Ketapang Raya, Kecamatan Keruak itu sedang mandi bersama 4 orang temannya. Mereka mandi di pesisir pantai Ketapang Raya sekitar pukul 14.00 WITA. 

Saat itu, yang bersangkutan diperkirakan pulang terlebih dahulu oleh teman-temannya.

Pukul 14:15 WITA, orang tua korban bersama dengan neneknya menanyakan korban kepada teman-temannya yang sedang mandi di pesisir pantai. Mendengar keterangan ketiga temannya, orang tua beserta keluarga korban langsung melakukan pencarian di sekitar pesisir pantai.

Karena tidak ditemukan, pihak keluarga melaporkan kejadian ini kepada pihak Desa Ketapang Raya. Oleh pihak desa kemudian melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan kepada Polsek dan Tim SAR setempat. 

Setelah kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, sekitar pukul 17:00 WITA, Tim SAR menemukan mayat korban di pusaran air Dusun Toroh, Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak. 

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban mengalami penyakit epilepsi (ayan). Karena itu pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dibawa ke puskesmas terdekat.

Selanjutnya, korban akan dimakamkan Senin besok (31/5) sekitar pukul 12:30 WITA hari ini, di pemakaman umum desa setempat. (hs)

Truk Pengangkut Material Terguling di Obel-Obel

Truk Pengangkut Material Terguling di Obel-Obel

TERGULING: Truk Fuso bermuatan material 40 ton terguling di Desa Obel-obel.

SELONG
-- Sebuah truk pengangkut material terguling di jalan raya Belanting-Kokok Putek, Desa Obel-obel, Kecamatan Sambalia,  Lombok Timur, Mingggu (30/5).

Dari keterangan saksi, Syarifudin, truk dengan nomor polisi DR 8662 AH tersebut terguling sekitar pukul 10:30 WITA. 

Dia menjelaskan, areal tempat tergulingnya truk bermuatan 40 ton milik PT Bunga Raya tersebut merupakan areal dataran rendah. Dimana tekstur tanah berlumpur. 

Tak heran jika bahu jalan tak mampu menahan beban truk seberat itu. Akibatnya, bahu jalan amblas dan menimbulkan kecelakaan.

"Tanah yang ada di kawasan tersebut berlumpur karena dataran rendah," ucapnya.

Pengendara truk tronton jenis fuso dengan merk UD tersebut bernama Jhon menuturkan, awal mula terjadinya kecelakaan tersebut ketika ia hendak memarkir kendaraan yang yang dikemudinya di bahu jalan. Tak berselang lama, truk tersebut terguling. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.

"Tadinya saya hendak parkir di sini, berselang beberapa menit saya parkir truk fuso tersebut terbalik,” tuturnya.

Sementara itu, warga setempat, Supriono mengaku khawatir dengan lalu lalang kendaraan besar tersebut. Selain berlumpur, jalan tersebut cukup sempit. 

Menurutnya, truk sebesar itu bisa saja menimbulkan kecelakaan yang mengancam keselamatan pengguna jalan lajnnya.

Atas kekhawatirannya itu, Supriono berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Dengan begitu, tidak mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.

"Kita khawatir jika truk fuso sebesar itu selalu lalu lalang di kawasan ini," ucapnya. (hs)

Saturday, May 29, 2021

Sebuah Catatan, Belajar Mengelola Desa Wisata dari Penglipuran

Sebuah Catatan, Belajar Mengelola Desa Wisata dari Penglipuran

KUNJUNGAN: Sejumlah awak media Lombok Timur saat mengunjungi Desa Wisata Penglipuran.

BALI
-- Pariwisata Bali sudah sangat masyhur. Tak heran semua orang di seluruh dunia ingin menikmati keindahannya. 

Nyaris semua spot wisata di daerah ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Seperti di Desa Penglipuran, misalnya.

Sabtu (29/5), JEJAK LOMBOK menuju desa wisata yang satu ini. Sepanjang perjalanan di jantung kota, Denpasar, rupanya jalanan padat merayap.

Padahal hari itu hujan cukup lebat mengguyur. Namun begitu, tak tampak satu pun pengendara memilih berteduh.

Orang-orang sepertinya membiarkan diri mereka diguyur hujan sembari menikmati pemandangan sepanjang jalan.

Sejam berlalu, hujan pun sudah pamit. Setiba di Kabupaten Bangli, Kecamatan Bangli, Desa Penglipuran, pemandangan mulai nampak berbeda. Jalanan nampak lebih lengang dan hanya satu dua kendaraan yang lewat. 

Pihak travel agen yang membawa media ini bersama rombongan menyebut, Penglipuran merupakan areal wisata pegunungan. Pantas saja udara di sekitar terasa sejuk.

Aspal mulus dengan lintasan berliku dan menanjak menjadi pembenar apa yang disampaikan pihak travel agen. Jalan itu semakin diperindah dengan kondisinya yang bersih.

Rerumputannya tertata rapi memanjakan mata. Sesekali di kedua sisi jalan nampak pedagang lukisan. Kesan itu menahbiskan kawasan tersebut sudah mulai berada di spot wisata.

Desa Penglipuran secara administratif terletak di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Di lokasi itu, nampak rumah berjejer rapi dengan jalan panjang yang menanjak berundak. 

Komplek perkampungan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas layaknya tempat hunian. Namun begitu, suasana pedesaan tetap lekat ditonjolkan.

Kunjungan ke desa wisata yang masyhur ini rupanya tengah ramai dikunjungi. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Siapa pun yang berkunjung ke tempat itu pasti merasa betah. Selain konsep wisatanya yang kuat mengusung nuansa pedesaan, juga keramahan penduduk yang tinggal di wilayah wilayah itu. 

"Desa kami ini menjadi ikonnya, di sini ini pemukiman," kata salah satu pengelola wisata setempat, Nengah Moneng.

Ciri khas dari tempat itu, yakni atap rumah berbahan dasar bambu khususnya bangunan tradisional. Hal itu diwajibkan di setiap gerbang masuk setiap rumah di lokasi itu.

Dia menuturkan, konsep tata ruang ditempat itu yakni Tri Mandala. Yang berarti tiga pesona. Jika ditarik, paparnya, maka filosofinya yakni Tri Hita Karana.

Dimana ada tiga bagian penting dalam konsep tata ruang itu. Yakni bangunan paling utama yang letaknya paling tinggi yakni Prahiyangan, tempat suci. 

Di tempat itu, sebutnya, terdapat pura dan hutan bambu seluas 45 hektar.

Bangunan kedua, yakni pemukiman warga setempat seluasnya 9 hektare, yang dihuni oleh 240 kepala keluarga (KK). Warga yang tinggal di lokasi itu tak boleh memasuki kendaraan ke areal tersebut. 

Bagi penghuni yang memiliki kendaraan masuk melalui pintu belakang. Untuk itu pihaknya telah membangunkan jalan melingkar. 

Terakhir, fasilitas umum dan yang lainnya, luasnya mencapai 9 hektar. Selebihnya kawasan itu semuanya lahan pertanian.

"Jadi luas keseluruhan lokasi itu 112 hektar. Mayoritas pekerjaannya petani, tapi lahannya tak begitu luas," ucap pria ini sambil tersenyum.

Destinasi satu di kelola disebutnya oleh desa adat. Sehingga hasil dari pengelolaan lokasi itu diperuntukan untuk subsidi bangunan bagi masyarakat dan saat upacara keagamaan atau ritual tradisi setempat.

Setiap masyarakat, terangnya, mendapatkan subsidi yakni Rp 5 juta bagi ada kerusakan. Namun hal itu khusus untuk bangunan tradisional, atau gerbang lantaran diwajibkan memakai bambu.

Saat ini, imbuhnya, pihak pengelola hanya mampu memberikan nominal sejumlah itu. Namun demikian, pemberian itu kedepannya ditingkatkan dan hal ini tengah dibahas di majelis adat.

Masih kata Nengah Moneng, jika dulu ketika ada upacara adat warga setempat urunan membiayai gelaran itu. Tapi sekarang tidak lagi lantaran sudah ada kas tersendiri untuk itu.

Kendati demikian, tak semua warga menyiapkan penginapan. Hal ini disebutnya tak dipaksakan, itu dapat dilakukan bagi yang mau saja.

"Tetap dikoordinir oleh pengelola," ucapnya.

Di desa wisata ini memberlakukan aturan dan larangan adanya poligami. Bagi warga yang melakukan hal tersebut, maka akan dipindahkan ke lokasi khusus yang disebutnya komplek Karang Memadu.

Keunikan lain dari desa wisata ini ialah, perlakuan terhadap orang meninggal, dalam pelaksanaan upacara Ngaben. Di tempat ini, disediakan tiga lokasi kuburan yang berbeda.

Bagi yang ajalnya karena salah pati dan ulah pati seperti bunuh diri atau lantaran kecelakaan akan menempati kompleks yang telah disediakan secara khusus.

Bagi yang meninggal dalam usia anak-anak atau belum menikah, juga memiliki lokasi kuburan tersendiri. Begitu pun bagi yang tua maupun sudah berkeluarga disediakan tempat tersendiri.

Perbedaan lain juga yakni posisi peletakan orang yang meninggal. Yaitu kepala menghadap ke barat, ke arah matahari terbenam.

Bedanya jika mayatnya perempuan, posisi menengadah melambangkannya sebagai ibu pertiwi. Sedangkan pria, posisi tengkurep melambangkan bapak angkasa.

Perbedaan yang lainnya juga terletak pada upacara Ngaben-nya. Jika ditempat lain mengenakan bade (tempat membakar jenazah yang menyerupai rumah). Namun di tempat itu tidak menggunakan hal tersebut.

Di lokasi itu juga, tidak ada melakukan pembakaran mayat dan tidak ada penggalian mayat seperti upacara ngaben pada umumnya. 

Keunikan lain yang dapat ditemukan di Desa Penglipuran yakni tak terdapatnya kasta. Kalau pun ada itu merupakan warga luar yang nikah ke tempat itu.

"Memang kita beda dan itu membuatnya unik," ucapnya.

Dirinya menerangkan, desa wisata Penglipuran ownernya atau pemiliknya ialah desa adat. Bukan desa yang tercantum dalam UU tentang desa.

Namun desa yang dimaksud terbentuk merujuk pada peraturan daerah tentang Desa Adat, khususnya di Kabupaten Bangli. Karena itu, Desa Penglipuran secara administratif Maka terletak di Kelurahan Kubu, Bangli.

Jadi, ucap pensiunan PNS ini, jika ditanya soal anggaran yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), ia mengaku tak mendapatkan dana dari hal itu.

"Jadi kalau ditanya itu, kami tidak dapat dana dari BUMDes, karena kita ini kelurahan," bebernya.

Kendati demikian, paparnya, sebelum pandemi menggempur, omset dari pengelolaan itu dalam satu tahunnya khusus dari penjualan tiket tembus Rp 4,9 miliar. Angka itu didapatinya sebelum virus ini menyerang, tepatnya pada 2019 yang lalu.

Pendapatan itu, jelasnya, disetor dulu ke pemerintah daerah (Pemda). Baru nantinya dibagikan ke pemerintah desa (Pemdes). Dulu, ucapnya, pemerintah mengambil 60 dan untuk desa adat 40 persen.

"40 persen ini dibagi dua lagi, 20 persen untuk desa adat dan 20 persen ke pengelola," paparnya.

Meski begitu, kata dia, pembagian yang 20 persen untuk pengelola itu, bukan menjadi hak milik. Namun, hak kelola sesuai dengan aturan adat. 

Tapi tahun 2021 ini, terjadi perubahan pembagian hasil dari kepariwisataan itu. Yakni desa adat yang mendapat 60 dan pemerintah daerah 40 persen. Namun untuk pengelola kawasan setempat tetap 20 persen.

Dia menjelaskan, omset keselurahan setiap tahunnya berasal dari pendapatan penjualan souvenir, homestay, tiketing dan dari atraksi paket wisata setempat tembus Rp 21 miliar.

Dia menerangkan, tempat ini sempat ditutup sementara lantaran menyeruaknya virus corona. Penutupan ini berbuntut pada penghasilan itu yang mengalami penurunan.

Desa wisata ini baru dibuka per satu Januari 2021 ini. Dengan mendapatkan izin penerapan CHS yaitu, Cleanliness, Health dan Safety.

Saat ini, imbuhnya, pengunjung per harinya mencapai rata-rata 100 samapi 150 orang perharinya. 

Jika musim libur, seperti Hari Raya Idul Fitri, tembus 2000 wisatawan per harinya. Namun demikian, pihaknya tetap menghitung rata-rata dalam jumlah 100 sampai 150 orang.

Jumlah itu, jelasnya, dikalikan dengan karcis masuk Rp 25 ribu per orang untuk orang dewasa. 

"Anggap saja yang masuk dewasa semua. Kali kan Rp 25 ribu, itulah pendapatan per harinya," ucapnya. (kin)

Transaksi 1 Kg Sabu Gagal, Bos dan "Ustadz" Ikut Diringkus

Transaksi 1 Kg Sabu Gagal, Bos dan "Ustadz" Ikut Diringkus

KETERANGAN PERS: Jajaran Diresnarkoba Polda NTB memberikan keterangan pers terkait penangkapan sabu seberat 1 kilogram.

MATARAM
-- Transaksi narkoba dalam jumlah fantastis kembali digagalkan Ditresnarkoba Polda NTB. Sedianya transaksi barang haram ini bakal berlangsung di salah satu hotel di kawasan Senggigi, Kecamatan Batulayar Layar Lombok Barat.

Kali ini Ditresnarkoba Polda NTB berhasil mengagalkan transaksi narkoba seberat 1 kilogram pada Jum'at (28/5).

Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, mengatakan, masyarakat NTB kembali membuktikan dukungannya dalam memberantas peredaran narkoba.

"Kali ini jumlahnya cukup besar, 1 kilogram sabu yang dibawa oleh seseorang berinisial EDL dari Jakarta menuju NTB melalui jalur udara," jelasnya, Sabtu (29/5).

Jika tidak ada informasi dari masyarakat, jelasnya, barang ini sudah beredar di NTB. Ini karena penangkapan kali ini sempat lolos dari pemeriksaan di bandara dan pelabuhan.

Ia menjelaskan, kasus 1 Kg sabu yang berhasil diungkap kali ini berasal dari Aceh. Barang bukti serta pelakunya sudah diamankan di markas Ditresnarkoba Polda NTB.

"Penyelundup asal Tangerang Banten beserta penerimanya turut diamankan dalam penggerebekan transaksi narkoba itu. Kami tangkap mereka saat akan menyerahkan sabu-sabu di dalam kamar hotel," kata Helmi.

Kasus penyelundupan sabu-sabu dari Aceh yang ditangkap itu melibatkan sosok berinisial EDL. Dia seorang pria asal Tanggerang Selatan. Penerimanya, dua orang dari Sumbawa berinisial IZ dan YZ.

Dikatakan, paket sabu itu dibawa langsung dari Aceh menggunakan jalur udara. Pesawat yang ditumpangi EDL sempat transit di Jakarta dan Bali.

Kemudian dari Bali, ia datang ke Lombok melalui jalur darat menyeberang menggunakan kapal dan turun di Pelabuhan Lembar. Setelah itu kemudian menginap di hotel tempatnya diringkus bersama dua temannya.

Setibanya di Lombok, EDL membawa paket pesanan itu menginap di salah satu hotel di Senggigi. Di hotel inilah yang menjadi lokasi penangkapannya.

"Lima bungkus plastik hitam berlakban cokelat berisi sabu-sabu itu disembunyikan EDL di dalam bantal," tambahnya.

Setelah dilakukan pengembangan, ditangkap lagi satu orang yang diduga terlibat dalam jaringan 1 kg sabu ini. Dia disebut ustad inisialnya MA dari Kota Mataram.

"Ustad ini bertindak selaku pengatur perjalanan barang tersebut," ujarnya.

Tertangkapnya orang yang disebut ustad itu, menjadi genap 4 orang yang terlibat dalam kasus 1 kg sabu ini, yakni EDL asal Tangerang Banten, IZ dan YZ asal Sumbawa, MA dari Mataram. Selain itu salah satu dari mereka merupakan bos besar narkoba di NTB.

"Baru kali ini bos besar ambil barang sendiri. Biasanya belum pernah ada, dia datang jauh-jauh dari Sumbawa hanya untuk mengambil paket tersebut," kata Helmi.

Selain 1 kg sabu petugas juga amankan barang bukti lainnya berupa uang milik EDL Rp. 336.000, 1 buah KTP dan 1 unit hp Vivo.

Selain itu, ada juga 1 unit hp Nokia, 1 unit hp Xiomi Note 8, 1 unit hp Samsung A20 S dan uang milik IRZ Rp 15 juta.

"Ada juga uang milik YZ Rp 200 ribu dan BB yang diduga sabu seberat 1 kilo tersebut ke markas Ditresnarkoba Polda NTB Kota Mataram untuk dilaksanakan proses lebih lanjut," terangnya. (jl)

Friday, May 28, 2021

Wings Group Bakal Bangun Hotel dan Villa di Teluk Mekaki

Wings Group Bakal Bangun Hotel dan Villa di Teluk Mekaki

PRESENTASI: Jajaran PT Wings Group saat presentasi konsep pengembangan kawasan Teluk Mekaki di Lombok Barat.

GERUNG
— Kabar gembira kembali datang untuk sektor pariwisata di NTB, tepatnya di Lombok Barat. Di Teluk Mekaki, Kecamatan Sekotong bakal dibangun hotel dan villa oleh PT Wings Group.

Teluk Mekaki diketahui memiliki potensi keindahan pantai yang sangat luar biasa. Kawasan ini memiliki landscape perbukitan dengan pasir putih yang menawan. Bibir pantai Kawasan ini juga sangat luas.

Areal Teluk Mekaki diketahui memiliki luas tidak kurang dari 158,7 hektare. Di Kawasan ini oleh Pemkab Lombok Barat rutin diselenggarakan event tahunan Mekaki Marathon. Namun karena terkendala Covid-19, event tahunan ini sudah tidak dilaksanakan lagi.

Perusahaan yang berdiri tidak kurang dari 25 tahun ini diketahui bergerak dibidang properti dan perhotelan. Di Teluk Mekaki, perusahaan ini bakal membangun villa, hotel, perkebunan, wisata alam dengan konsep alami, modern aman dan nyaman.

Perwakilan PT Wings Group, Iponk mengatakan, ketertarikan pihaknya mengembangkan usaha di Lombok Barat lantaran daerah ini memiliki ikon pariwisata yang telah mendunia. Pihaknya tertarik terus mengembangkan segala potensi pariwisata yang ada di daerah ini.

“Itu alasan kenapa kami tertarik mengembangkan usaha di daerah ini,” ucapnya, Jum'at (28/5), saat menyampaikan presentasi di hadapan Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.

Rencananya, pengembangan Kawasan Teluk Mekaki akan dibagi dalam 12 kavlingan. Pengembangan Kawasan ini bakan ditangani di bawah naungan PT Wings Group.

Kavlingan pertama dan kedua seluas 27,8 hektare nantinya bakal dijadikan kawasan residen atau hunian hotel dan villa. Kawasan ini mengedepankan konsep nyaman dan alami yang akan dikembangkan PT Graha Agung Alami dan PT Graha Puncak Alami.

Begitu juga dengan kavlingan ketiga yang terdiri dari seluas 7,8 hektare. Kavlingan ini ditangani oleh PT Graha Samudra Alami dan dijadikan kawasan wedding venue.

Sementara untuk kavlingan keempat sampai ketujuh yang terdiri seluas49,6 hektare bakal dijadikan hotel dan villa berbintang 5. Kawasan ini akan ditangani PT Graha Indah Alami, PT Graha Asri Alami, PT Teluk Agung Alami dan PT Teluk Samudra Alami.

Berikutnya, pada kavlingan kedelapan dengan luas 14,8 hektare bakal dibangun hotel berkelas aviary (taman burung). Konsep ini dipastikan yang pertama di Lombok yang menyatu dengan alam. Pengembangan Kawasan ini ditangani PT Teluk Indah Alami. (jl)

Belajar Wisata, Dewan Singgung Soal Anggaran Hingga Kurangnya Perencanaan Eksekutif

Belajar Wisata, Dewan Singgung Soal Anggaran Hingga Kurangnya Perencanaan Eksekutif

Hasan Rahman

BALI
-- Kunjungan kerja DPRD Lombok Timur ke Bali memfokuskan diri pada tiga kegiatan. Diantaranya yakni soal mekanisme penganggaran dan pendapatan yang dikelola oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Ketua Komisi IV DPRD Lombok Timur, HL Hasan Rahman menerangkan, di daerah yang berjuluk Pulau Dewata itu, masih berkonsentrasi pada upaya memajukan pariwisata. Upaya ini terutama untuk destinasi seperti di Gianyar, Tabanan atau di kabupaten lainnya.

Pariwisata di tempat ini, kata dia, tak dilakukan setengah hati. Mulai dari infrastruktur, kelembagaan sampai dengan penataan destinasi di masing-masing wilayah.

"Itu yang saya lihat, kekhasan politik anggaran di kabupaten atau kota di Provinsi Bali ini," terang HL Hasan Rahman, kepada media, Jumat (28/5).

Hanya saja hal itu tak disebutkan secara gamblang, pakah dijadikan rekomendasi atau tidaknya. Namun menurutnya, hal ini sudah harus ditindaklanjuti oleh eksekutif. 

Tindak lanjut ini dianggap penting lewat keberadaan informasi di media. Hasil itu juga telah didokumentasikan di sekretariat DPRD.

Termasuk juga dengan hearing terkait masalah anggaran maupun perencanaan dan harus sudah direspon oleh eksekutif. Sebab itu semua disebutnya telah terdokumentasi dengan baik.

Dirinya juga menyinggung soal Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA). Sebenarnya, ucap politisi Partai Golongan Karya ini, sudah diambil alih oleh legislatif untuk mempercepat prosesnya. Jangan sampai hal itu menjadi halangan untuk pariwisata.

Namun, terangnya, ada komentar dari pegiat pariwisata terkait dengan dokumentasi atau data. Dimana data itu tak menunjukan perubahan dari kondisi lima tahun yang lalu.

Ia menyebut para pegiat maunya dengan data yang sekarang. Padahal, awalnya pihaknya juga berpikir dokumentasi dalam rancangan itu sudah lengkap.

"Kami pikir dokumen sudah lengkap, dan saat ditanya eksekutif bilang butuh dana. Sehingga, rancangan itu kita kembalikan ke eksekutif," ucapnya.

Dia menjelaskan, sebenarnya jika bicara aturannya sangat sedikit. Namun demikian, yang banyak merupakan dokumentasi atau data yang disuguhkan.

Sembalun misalnya, kenapa dijadikan wisata alam, harus dijelaskan secara rinci. Harus juga dipaparkan terkait berapa jumlah hotel dan homestay. 

"Itu datanya masih lima tahun yang lalu. Padahal data yang sekarang sudah berubah," jelasnya.

Dia memberikan contoh lagi seperti Masbagik berapa jumlah kulinernya. Seperti rumah makan, usaha kerajinan gerabah dan lainnya.

Hasan menegaskan, jika dokumen-dokumen pendukung tersebut tidak lengkap, maka akan terjadi kesalahan. Jangan sampai yang diceritakan tahun lalu sementara saat ini hal serupa sudah tak ada.

"Sehingga bank data ini penting," ucapnya.

Di lain sisi, lanjutnya, fokus pembangunan harus menjadi perhatian. Sebab hal itu akan berbuntut pada anggaran.

Untuk membangun desa wisata misalnya, sering kali ditemukan ketidakfokusan. Di tahun 2019, ada anggaran untuk membangun infrastruktur, tapi tahun berikutnya sudah tak ada lagi.

Sejatinya, kata dia, sudah ada rencana penggunaan anggaran yang matang sampai dengan tahap promosi untuk mendatangkan pengunjung. Tahapan perencanaan itu harus dilakukan, apalagi membangun desa wisata harus jelas. 

"Jangan sampai di belakang hari sudah dianggarkan miliaran rupiah, tapi lantaran dengan perencanaan yang tidak matang berimbas pada anggaran," ujarnya.

Ia mencontohkan, dengan desa wisata Pengelipuran, Kabupaten Bangli yang memiliki perencanaan jelas. Mulai konsepnya, kelembagaan, penataan, pengelolaan, peran Pemdes, kecamatan, kabupaten, bagaimana bagi hasil usahanya, sampai urusan tiket. Semuanya dikaji sehingga diberikan porsi anggaran setiap tahunnya.

"Namun kita ini beda begitu sudah dikasih, selesai. Kelemahan kita perencanaan dan data," tegasnya. (kin)

Wabup Lotim Ajak Ansor Perangi Narkoba

Wabup Lotim Ajak Ansor Perangi Narkoba

LAWAN: Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi mengajak GP Ansor dan Banser bersama-sama melawan peredaran narkoba.

SELONG
-- Kabupaten Lombok Timur harus waspada terhadap bahaya laten peredaran narkoba. Pasalnya belakangan, daerah ini dijadikan sarang barang haram tersebut. 

Tak heran jika Lombok Timur masuk dalam zona merah peredaran narkoba.

Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi mengaku terheran-heran dengan massifnya peredaran barang itu. Bahkan, kata dia, tiap minggu terjadi penangkapan pelaku oleh pihak kepolisian.

Lantaran itu, orang nomor dua di Lotim ini mengajak semua elemen memeranginya.

"Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya Banser perang melawan narkoba," ajaknya, pada saat pembukaan PKD Banser, Jumat malam (28/5).

Dia menuturkan, sejarah terbentuknya Gerakan Pemuda Ansor lahir sebagai nama kehormatan yang diberikan Rasulullah SAW kepada penduduk Madinah. Penyematan nama Ansor diberikan atas jasa memperjuangkan, membela dan menegakkan agama Allah. 

Bagi Rumaksi tak berlebihan jika salah satu banom NU itu diharapkan memiliki sikap, perilaku, dan semangat juang layaknya kaum Ansor.

Saat ini, akunya, masyarakat tengah membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Ini penting untuk mencegah penyimpangan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkecil jarak kesenjangan yang saat ini masih tinggi.

Dia merincikan, kemiskinan di Lombok Timur berada pada angka 0,376 untuk provinsi NTB, dan secara nasional 0,381.

Menurutnya, jika mengacu pada data BPS 2020, maka pemimpin yang kuat tak bermakna bertangan besi. Justru pemimpin yang bijak dalam mengambil setiap langkah, keputusan, serta senantiasa berbuat atas dasar tanggung jawab kepada yang dipimpinnya.

Sebagai underbow organisasi besar berlogo bintang sembilan itu. Ansor sudah sepatutnya melahirkan orang-orang yang memiliki kredibilitas.

"orang yang melakukan dakwah dengan cara baik, juga melarang dengan cara baik pula," ucapnya.

Berdasarkan itu, GP Ansor melalui Banser NU khususnya di Gumi Patuh Karya perannya sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan, khususnya narkoba. Langkah ini terutama di level pedesaan hingga perkotaan, sehingga perannya sangat dinanti.

Hingga saat ini, ucapnya, organisasi itu steril dari berbagai tindak negatif. Seperti penyalahgunaan narkoba, miras, dan yang lainnya. Terlebih yang menjurus pada yang merugikan diri maupun orang lain.

Ansor disebutnya sebagai salah satu benteng agama, telah berperan memperkuat keimanan dan ketakwaan. Sehingga mampu terhindar dari berbagai barang haram tersebut.

“Narkoba ini tidak mengenal kasta dan menjamah siapa saja, maka waspada lah. Mari kita sama-sama perangi peredaran narkoba ini," ajaknya. (kin)

Ratusan Warga Loangmake Keracunan Nasi Zikiran

Ratusan Warga Loangmake Keracunan Nasi Zikiran

KERACUNAN: Sebagian korban masih menjalani perawatan di Puskesmas, Sabtu pagi.

PRAYA
-- Sekitar 107 warga Dusun Lingkok Teres, Desa Persiapan Prako (Desa Loang Maka), Kecamatan Janapria, Lombok Tengah keracunan pada Jumat, 28 Mei 2021 sekitar pukul 13.30 Wita.

Kapolsek Janapria, Iptu H Muhdar menjelaskan, warga diduga keracunan massal setelah mengonsumsi nasi bungkus acara hajatan ngurisan di rumah warga setempat selesai Jumatan.

"Selesai  zikiran warga pulang sambil membawa nasi bungkus lengkap dengan lauk pauk yang telah disediakan tuan rumah," kata Kapolsek Janapria.

Warga yang diduga keracunan mulai berdatangan ke Puskesmas Langko sekitar pukul 19.30 Wita. Mereka rata-rata mengalami gejala seperti pusing, lemas, mual dan muntah-muntah.

Berdasarkan keterangan  Kepala Dusun Lingkok Teres Rizalul Kamil, kata Kapolsek, pemilik hajatan Sahdan dan istrinya Rahimin tidak memasak langsung nasi bungkus di rumahnya. Mereka memesan dari warga setempat.

Warga yang datang ke puskesmas kemudian mendapatkan perawatan medis untuk menentukan kondisi pasien guna penanganan lebih lanjut. Pihak puskesmas memberikan infus bagi warga yang mengalami muntah dan Lemas. 

"Petugas Puskesmas juga telah melakukan observasi dengan memberikan obat serta disarankan minum air kelapa muda atau susu," jelas Kapolsek. 

Aparat kepolisian dari Sektor Janapria sejak menerima laporan itu langsung lakukan pengamanan di Puskesmas Langko. Mereka sekaligus berkoordinasi dengan dokter dan perawat untuk mengevaluasi tingkat keparahan dari masing-masing korban agar bisa dilakukan percepatan penanganan rujukan ke RSUD Praya jika dibutuhkan.

Kapolsek bersama anggota juga memberikan imbauan ke warga agar tidak berkumpul guna menghindari penularan COVID-19, sekaligus membagikan masker ke warga. 

"Kami juga berkoordinasi dengan Sat. Reskrim Polres Loteng, dan Unit Identifikasi guna menindaklanjuti sebab-sebab terjadinya peristiwa Keracunan tersebut," kata H Muhdar.

Kapolsek menyebutkan, data yang diperoleh dari perawat Puskesmas Syukri, S. Kep, warga yang mengalami keracunan sebanyak 107 orang,  68 orang berobat jalan dan 39 masih dalam pantauan Puskesmas.

 Aparat keamanan juga telah diamankan barang bukti berupa nasi bungkus yang diduga sebagai sumber keracunan warga. (aji)

Diduga Depresi, Pria Asal Golong Tewas Gantung Diri

Diduga Depresi, Pria Asal Golong Tewas Gantung Diri

TEWAS: AS meninggal gantung diri diduga karena depresi.

GERUNG
-- Jumat (28/5) sore, warga Golong, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, diriuhkan dengan kabar gantung diri seorang pria berinisial AS (23).

Pria beristri dengan satu anak itu ditemukan tewas tergantung seutas kain di depan kamarnya sekitar pukul 16.00 Wita.

"Tindak lanjut laporannya, kami sudah melakukan olah TKP bersama tim medis dari Puskesmas Sedau yang melakukan visum jenazah langsung di lokasi kejadian," kata Kanit Reskrim Polsek Narmada Polresta Mataram, Polda NTB Ipda Ahmad Taufik di Mataram, Jumat, (28/5).

Dari visum jenazah, hasilnya menguatkan bahwa korban meninggal akibat gantung diri. Tidak ada ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada kekerasan fisik.

"Lidahnya digigit, air liurnya keluar terus. Jadi dokter menyimpulkan korban memang meninggal karena gantung diri," ujarnya.

Menurut keterangan pihak keluarga, korban semasa hidupnya mengalami depresi dan sukar tidur. Pria satu anak itu dikabarkan juga pernah berobat ke rumah sakit jiwa.

"Itu ditandai dengan kartu kuning yang ditunjukkan pihak keluarga," ucap dia.

Kini jenazah korban dikatakan Taufik telah disemayamkan di rumah duka. Istri dan pihak keluarga korban menolak untuk dilakukannya otopsi.

"Karena pihak keluarga sudah mengikhlaskan, sekarang tinggal menunggu untuk jadwal pemakamannya," katanya. (jl)

Gumbang Ganang, Oase di Tanah Obel-Obel

Gumbang Ganang, Oase di Tanah Obel-Obel

DESTINASI: Gumbang Ganang merupakan salah satu destinasi baru yang layak dikunjungi di Desa Obel-obel.

SELONG
-- Matahari sudah berada di arah jarum pukul 12.00 Wita, Jum'at (29/5). Sengatannya begitu terasa  menusuk kulit. 

Sesiang itu, di sepanjang jalan beraspal yang tak rata itu begitu sepi. Hanya dua atau tiga motor yang melewati jalan menuju Obel-obel dari arah Kayangan.

Di sisi kanan jalan, pantai membentang seluas mata memandang. Sementara di sebelah kiri jalan, tanah tandus bercadas seperti berjelaga. Semak dan pepohonan meranggas seumpama menantang sengatan panas.

Kendati jalur ini salah satu alternatif menuju kawasan destinasi wisata Sembalun, jalanan ini cukup lengang.

Di Obel-obel, oleh masyarakat setempat sudah sangat Mafhum jika sudah datang musim kemarau. Pemandangan tandus dengan peningkatan suhu panas matahari merupakan hal lumrah.

Akibatnya, daerah yang berada di bagian sisi Utara Lombok Timur ini seperti tidak ada kehidupan. Jangan semak dan pohon, manusia pun seolah enggan mendiami tempat lantaran suhu udaranya yang sangat tidak bersahabat.

Namun, anggapan itu pecah dengan keberadaan salah satu destinasi embung Gumbang Ganang. Embung ini terletak di Dusun Obel-Obel, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur.

Air embung ini jernih alami. Airnya bersumber dari mata air yang timbul di tempat itu. Gumbang Ganang ini seperti oase di tengah tandusnya ujung utara Gumi Patuh Karya itu. 

Kepada JEJAK LOMBOK, Ketua Pokdarwis Maju Bersama, Deri Miswara Arya Obira menuturkan, membangun destinasi ini tak semudah mengembalikan telapak tangan. Hal utama yang ditempuhnya melalui penyatuan persepsi mengenai destinasi tersebut. 

Baru setelah itu, ia bersama pemuda setempat mulai membangun. Di awal, mereka mengumpulkan barang bekas dan kayu kering dimanfaatkan di tempat tersebut. Hal itu dilakukannya hanya bermodal jadi sukarelawan.

"Konsep ini kita bangun seminggu, termasuk spot fotonya," ucapnya.

Di tempat ini, awalnya hanya satu spot foto dan sebuah gerbang masuk ke lokasi itu. Meski hanya bermodal satu tempat selfi, ia bersepakat membuka destinasi itu. 

Tepatnya pada 30 Agustus 2020 yang lalu destinasi ini diluncurkan. Saat peluncuran, lokasi itu langsung dipadati pengunjung. 

Dari sanalah pihaknya mampu menambah spot foto. Tak hanya itu, ia juga bisa membeli beberapa wahana tambahan melengkapi daya tarik tempat itu.

Destinasi ini terbilang unik. Tak jarang pengunjung terpukau melihat keberadaan lokasinya lantaran destinasi ini berada di wilayah kering. 

Bahkan dua desa yang menghimpit destinasi ini tercatat sebagai daerah yang sangat kekurangan air. Tak heran jika di lokasi ini tak terlihat persawahan.

Nama Gumbang Ganang sendiri, tuturnya, diambil dari cerita rakyat desa setempat. Di lokasi itu, selain terdapat tiga mata air yang mengairi, terdapat kisah tersendiri.

Dia menceritakan, di lokasi itu konon tempatnya moksa sang patih bernama Gumbang. Ia moksa memasuki sebuah lubang tertutup daun kelapa.

Sedangkan Ganang diambil dari sebuah nama pohon di tempat itu. Bahkan oleh orang setempat aliran sungai tersebut, juga dinamai dengan sebutan serupa.

"Karena tempatnya di tengah-tengah makanya kita namakan Gumbang Ganang," terangnya.

Danau berukuran kurang lebih lima puluh are itu merupakan sumber irigasi bagi pertanian setempat. 

Oleh pemerintah desa setempat, lokasi itu awalnya hanya akses untuk petani. Karena pembukaan jalan itu memang untuk keperluan pertanian.

Hal itulah juga yang membuat, tempat ini menjadi berbeda dengan wisata lainnya. Meski tempat itu sebagai destinasi namun air itu tetap dipakai oleh para petani setempat.

Sebab, ujar sarjana S1 ini, konsep wisata yang ditawarinya destinasi alam. Karena itu, pihaknya tak merubah sedikit pun lokasi itu. Buktinya, nampak berbagai pepohonan besar yang mengelilingi danau itu. 

Untuk menjaga alam, salah satu langkah yang akan ditempuh yakni dengan membuat monkey forest. Hal itu tak lain tujuannya untuk keseimbangan ekosistem di tempat itu.

"Kita akan taruhkan pisang. Pengunjung juga yang mau memberikan makan bisa sambil duduk di tengah danau," ucapnya.

Kedepan dirinya akan menyulap sawah warga yang berada di lingkar danau menjadi lokasi camping ground. Lokasi itu akan ditaruhkan pasir putih. Sehingga pengunjung seperti sedang berkemah di pantai.

"Kita akan libatkan petani untuk memanfaatkan sawah. Karena di sini banyak yang minta untuk penginapan," ucapnya.

Pihaknya juga, akan mempercantik tempat itu kedepan. Namun demikian dirinya tak merincikan desain lengkapnya.

Pengelolaan destinasi ini sendiri berkat kerjasama dengan Pemdes setempat. Pengunjung yang datang pun cukup beragam, meski hanya wisatawan lokal, tapi ramai. 

Tiket masuk ke lokasi ini, dapat dibilang cukup murah, hanya Rp 3 ribu saja. Untuk wahana sendiri seperti perahu, bebek, dan ban seharga Rp 5 ribu per orang.

"Tapi untuk warga Obel-Obel gratis, tanpa dipungut apapun," tandasnya. (kin)

Sempat Libur, Dispar Lobar Kembali Aksi Bersih-bersih

Sempat Libur, Dispar Lobar Kembali Aksi Bersih-bersih

GOTONG ROYONG: Jajaran Dispar Lombok Barat dan masyarakat menggelar aksi bersih-bersih di Pantai Rindu Buncit.

GERUNG
-- Setelah libur selama Ramadan dan Lebaran, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) pagi tadi, Jumat (28/5), kembali menggelar program rutin aksi bersih-bersih tempat wisata. 

Lokasi bersih-bersih kali ini bertempat di Pantai Rindu Buncit, Dusun Buncit Desa Lembar.

Ditemui di lokasi, Sekretaris Dispar Lobar Hj Yohana mengatakan, aksi ini adalah yang perdana pasca lebaran. Dimana lokasi yang dipilih sangat tepat, karena potensi dari pantai ini sangat menarik. 

"Pertama, walaupun tidak turun selama Ramadan dan lebaran, bukan berarti aksi bersih-bersih kita di lokasi wisata stop sampai di situ. Ini adalah program jangka panjang," ucapnya.

Program ini bertujuan bukan hanya bersih-bersih saja. Namun juga untuk tetap bisa bersinergi dengan pelaku wisata serta masyarakat sekitar. 

Aksi ini sekaligus menjadi stimulus bagi masyarakat yang lain tetap peduli pada daerah wisata. 

Ia juga mengatakan, Dispar Lobar akan terus berupaya menyentuh semua kawasan wisata yang ada di Lobar. Langkah ini dilakukan sambil mendengar, berdiskusi tentang aspirasi dan pengembangan pariwisata dengan para pelaku.

"Ini kita lakukan hingga menemukan spot-spot wisata baru yang punya potensi untuk dikembangkan," imbuhnya.

Potensi Pantai Rindu Buncit biasanya dijadikan sebagi tempat balap kuda dan paralayang. Lingkungan alam sekitar juga sangat cocok buat santai bareng keluarga.

Kawasan ini disebutnya perlu dipoles lagi dan atraksi-atraksinya dipatenkan. Dengan demikian, destinasi ini ke depan bisa berpeluang bersaing dengan spot wisata lainnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Lembar Saimah yang ikut dalam aksi bersih-bersih mengungkapkan, dengan atraksi alam yang indah dan ramah hingga atraksi unik, ia yakin spot ini sangat layak bisa dipromosikan. Destinasi ini juga perlu diketahui oleh orang banyak.

"Kami punya atraksi yang unik, setidaknya dua hari dalam seminggu kami adakan balap kuda," ujarnya.

Atraksi ini disebutnya menjadi potensi luar biasa. Atraksi ini diyakini pula bisa berimbas positif bagi masyarakat sekitar khususnya yang berdagang sekitar pantai.

"Makanya kemarin kami ajak pak Kadis ke sini, diskusi kecil-kecilan tentang potensi yang ada. Alhamdulillah respon beliau baik. Mungkin selanjutnya kita bisa diskusi lebih dalam lagi tentang pengembangannya seperti apa," harapnya. (jl)

Thursday, May 27, 2021

Jadi Zona Merah Narkoba, di Lotim Para Pelaku Bakal Ditumpas

Jadi Zona Merah Narkoba, di Lotim Para Pelaku Bakal Ditumpas

Ilustrasi

SELONG
-- Banyaknya pengungkapan kasus narkoba di Lombok Timur benar-benar menjadi persoalan serius yang disorot aparat kepolisian dan Pemkab setempat. Barang haram ini dinilai mengancam serta merusak generasi muda daerah ini.

Kapolres Lombok Timur, AKBP Tunggul Sinatrio mengungkapkan, pihaknya akan terus memburu para pelaku. Di lain sisi, pihaknya bakal menurunkan anggotanya untuk sosialisasi bahaya barang haram tersebut.

"Langkah ini setidak kita harap bisa menekan peredaran narkoba di daerah kita," ucapnya, Jumat (28/5).

Menumpas peredaran narkoba di Lombok Timur, disebutnya tidak bisa dilakukan aparat kepolisian sendiri. Peran serta dan kerjasama masyarakat juga sangat penting.

Begitu juga peran insan media. Para pewarta diharap berkontribusi dalam pemberantasan narkoba.

"Kita berharap kepada masyarakat juga insan media agar menginformasikan jika ditemukan kasus tersebut," harapnya.

Senada, Sekda Lombok Timur HM Juaini Taofik mengungkapkan, kasus narkoba di Lotim dapat diberantas dengan sinergitas masyarakat. Hal itu dinilai paling efektif untuk mengungkap lebih banyak kasus narkoba di Lotim.

Untuk mendukung percepatan pemberantasan narkoba, tingkat kesadaran masyarakat dinilai  sangat penting. Sejumlah pengungkapan kasus berdasarkan laporan masyarakat menurutnya salah satu bentuk kesadaran terhadap bahaya narkoba bagi generasi muda di daerah ini.

Karena itu, ia mengaku sangat mengapresiasi tindakan masyarakat dalam membantu aparat kepolisian memberantas kasus narkoba di Lotim.

Apresiasi lainnya diberikan kepada pihak kepolisian yang selama ini tengah bekerja keras mengungkap kasus narkoba di bumi Patuh Karya.

Ia berharap dengan adanya kerjasama masyarakat dengan aparat dapat mengurangi dan memberantas maraknya peredaran narkotika. 

"Kita apresiasi terhadap kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba serta tindakan pihak kepolisian. Kita berharap dengan demikian kasus narkoba di Lotim dapat diberantas," tutupnya. (hs)

Lotim Darurat Narkoba, Transaksi Modus Baru Diungkap

Lotim Darurat Narkoba, Transaksi Modus Baru Diungkap

KETERANGAN PERS: Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Rauf memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus narkoba modus baru.

MATARAM
-- Lombok Timur benar-benar menjadi zona merah peredaran narkoba. Sebulan terakhir, tidak kurang dari puluhan orang di daerah ini diciduk lantaran barang haram itu.

Rabu (26/5) kemarin, Timsus Ditresnarkoba Polda NTB meringkus 4 tersangka narkoba warga Lombok Timur. Mereka yakni ISR, SR, IRW dan WH di salah satu rumah makan di jalan Raya Mataram-Labuhan Lombok, Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik.

Dirresnarkoba Polda NTB Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf mengatakan, penangkapan pelaku narkoba kali ini merupakan modus baru. Mereka menggunakan modus makan di rumah makan untuk mengelabuhi petugas.

“Mereka mengelabui petugas dengan cara makan di warung seolah-olah mereka merupakan pelanggan yang sedang makan di sana. Ini merupakan modus baru,” kata Helmi, Kamis (27/5).

Namun karena lihainya petugas, modus keempat orang tersebut berhasil diungkap. Pengungkapan ini berkat informasi masyarakat yang mengetahui perbuatan mereka.

Helmi berharap sekecil apapun informasi terkait narkoba, dia meminta agar disampaikan kepadanya. Ini penting supaya NTB segera bebas dari narkoba.

Bagi warga yang melapor, ucapnya hendaknya jangan takut. Ia memastikan bahwa polisi bersama masyarakat.

“Berikan informasi sekecil apapun terkait narkoba kepada kami. Ini penting demi kebaikan masyarakat,” tegas Helmi.

Belakangan ini banyak warga Lombok Timur yang tertangkap karena kasus narkoba. Ini karena sebagian besar Lombok Timur menjadi tujuan pengiriman dan menjadi salah satu tempat persembunyian yang aman oleh pelaku narkoba dari luar daerah.

Helmi mengajak warga Lombok Timur terus mengintai dan melaporkan setiap pergerakan narkoba jika ingin daerah itu segera bersih dari narkoba.

“Saya yakin lebih banyak orang yang peduli dengan korban narkoba jika dibandingkan dengan pelaku narkoba di Lombok Timur. Untuk itu ayo kita kerjasama berantas narkoba di Lombok Timur,” ungkapnya.

Keempat tersangka tersebut diduga merupakan jaringan narkoba antar provinsi. Ini karena barang yang mereka pegang berasal dari Batam, pengirimannya melalui jalur udara transit di Surabaya.

Dari keempat orang tersebut Ditresnarkoba Polda NTB berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 bungkus besar kristal putih jenis sabu dibungkus plastik transparan. Barang ini dibungkus lagi dengan tisu warna putih dengan berat brutto 8,33 gram. 

Ada juga diamankan uang sebesar Rp 320 ribu dan 5 buah HP. (jl)

Pesona Bukit Pemedengan, Surga Tersembunyi di Desa Sajang

Pesona Bukit Pemedengan, Surga Tersembunyi di Desa Sajang

INDAH: Pemandangan dari Bukit Pemedengan terlihat sangat indah, sayangnya pengelolaan bukit ini masih belum maksimal.

SELONG
-- Siapa yang tak kenal Sembalun. Kawasan destinasi wisata di Lombok Timur ini menyimpan keindahan alam luar biasa. Tak heran jika kawasan ini banyak digemari para wisatawan lokal dan mancanegara.

Salah satu desa di Kecamatan Sembalun, yakni Desa Sajang memiliki panorama alam yang luar biasa. Di sini ada sebuah bukit yang dibuka menjadi spot wisata satu tahun yang lalu.

Spot wisata ini dibuka seorang lelaki berusia 57 tahun bernama Saindip. Pria ini oleh warga sekitar biasa dipanggil dengan sebutan Amaq Fitri. 

Saat ditemui di lokasi, Saindip menuturkan sekilas tentang bukit yang dibukanya itu. Setahun yang lalu, ia mulai melirik potensi Bukit Pemedengan. 

Dinamakan Pemedengan, karena di bukit tersebut tempat ia biasa berjemur di pagi hari sambil menikmati matahari terbit dari arah timur. 

Ternyata, bukan hanya matahari terbit yang dapat menyapa. Saat sore hari dari bukit itu pula ia bisa melihat matahari tenggelam (sunset).

Untuk dapat sampai di lokasi tersebut, pengunjung harus menempuh sekitar 1,5 kilometer dari jalan utama. Pengunjung bisa menempuhnya dengan berkendara melewati kebun warga yang berkelok-kelok. 

Di tempat itu, Saindip menghabiskan waktunya bersama beberapa pengelola lain yang merupakan keluarganya. Itulah sekilas penuturan Saindip tentang bukit Pemedengan.

Dari Bukit Pemedengan, sekilas pengunjung tidak hanya dapat menikmati dua momen keindahan matahari. Dari bukit itu, pengunjung dapat melihat panorama alam laut yang dihiasi Gunung Agung Bali. Selain itu pemandangan puncak Rinjani lebih dekat sebagai penambah keindahannya.

Selain memanjakan mata, di lokasi wisata tersebut baru-baru ini menawarkan camping ground. Di tempat ini pengunjung dapat menginap menunggu matahari terbit.

Untuk memasuki wisata tersebut, pengunjung cukup merogoh kantong Rp 7 ribu saja per orang. Harga yang cukup terjangkau untuk sebuah spot wisata seindah itu.

Kedepan, tuturnya, Bukit Pemedengan akan terus dibenahi dengan menambah vila. Karena milik pribadi, saat ini Saindip belum memiliki anggaran untuk mengembangkan wisata miliknya itu. 

Namun ia optimis dengan didukung potensi alam serta ketekunan, wisata miliknya dapat berkembang sesuai keinginan pengunjung.

"Selama ini, dari sekian pengunjung yang datang, rata-rata meminta untuk dibangun vila di tempat ini. Namun kami masih belum memiliki anggaran untuk itu," ucapnya.

Ia berharap kedepan ia dapat memenuhi keinginan pengunjung yang datang. (hs)

Urusan Pembangunan Konektivitas Rampung Jelang MotoGP

Urusan Pembangunan Konektivitas Rampung Jelang MotoGP

KUNJUNGAN: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah berkunjung menemui Menhub RI, Budi Karya Sumadi membincang pembangunan konektivitas jelang MotoGP.

JAKARTA
-- Gubernur NTB H Zulkieflimansyah memastikan segala pembangunan sarana dan prasarana, khususnya untuk mensukseskan event internasional MotoGP pada tahun 2022 mendatang akan dituntaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. 

"Alhamdulillah, Kementerian Perhubungan mendukung penuh pengembangan DPSP Mandalika terutama memastikan terpenuhinya kebutuhan konektivitas darat, laut dan udara untuk perhelatan MotoGP," jelasnya, Kamis (27/5) kemarin.

Lontaran itu disampaikan Zulkieflimansyah usai rapat bersama Menteri Perhubunhan RI, Budi Karya Sumadi, bertempat di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Jemput bola yang dilakukan Gubernur NTB  ke Jakarta membawa banyak kabar bahagia. Asisten II Setda Provinsi NTB, Ridwansyah yang mendampingi Gubernur juga optimis bahwa kerja - kerja yang diikhtiarkan Pemprov NTB bersama kabupaten kota mendapat respon positif pemerintah pusat. 

"Kementerian Perhubungan akan mendukung NTB pada pembangunan infrastruktur transportasi dan fasilitas keselamatan jalan pendukung DPSP Mandalika," ujarnya.

Begitu juga dengan percepatan penyerahan pengalihan personil, pembiayaan sarana, dan prasarana. Termasuk, dokumen (P3D) 5 pelabuhan regional dan revitalisasi  Pelabuhan Telong–elong.

Selain itu, Ridwansyah juga menjelaskan bahwa Kemenhub juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi darat dan fasilitas keselamatan jalan pendukung. Percepatan ini dilakukan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika. 

Belum lagi Kemenhub juga akan mendampingi pengembangan manajemen rekayasa lalu lintas dan fasilitas keselamatan transportasi ketika event MotoGP  diselenggarakan.

"Pembangunan konektivitas udara yang difokuskan pada perpanjangan runway dan perluasan terminal Bandara Internasional Zainudin Abdul Majdi (BIZAM) yang dikembangkan Angkasa Pura ditargetkan selesai Agustus tahun ini," sambungnya.

Begitu juga pembangunan fasilitas keselamatan jalan dan alat angkut berupa bus-bus penumpang sedang disiapkan. Pemerintah akan mencarikan dananya tahun ini dan sisanya tahun 2022.

Lewat percepatan pembangunan konektivitas itu sehingga ketika MotoGP dilaksanakan pada bulan Maret tahun depan semuanya sudah siap.

Di sisi lain, pembangunan sarana perhubungan laut khususnya di Dermaga Gili Mas sudah mulai beroperasi. Dermaga Pelabuhan Gili Mas juga sudah dikembangkan tahun lalu untuk kapal-kapal pesiar Cruise ukuran besar yang bisa juga dijadikan hotel terapung bagi ribuan penonton MotoGP.

"Kalau laut relatif sudah cukup. terutama lintas penyeberangan dari Jawa dan Bali ke Lombok," tutup Ridwansyah. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfotik NTB Najamuddin Amy juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat atas  dukungan yang luar biasa kepada NTB. Dukungan itu terutama dalam pengembangan fasilitas penunjang untuk mensukseskan perhelatan MotoGP. 

"Event internasional MotoGP ini bukan hanya milik masyarakat NTB, tetapi milik seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga dukungan semua pihak sangat diharapkan untuk sama-sama mensukseskannya," tandasnya. (jl)

Tilep Duit Rp 160 Juta, Makelar Tanah Asal Kekalik Ditangkap

Tilep Duit Rp 160 Juta, Makelar Tanah Asal Kekalik Ditangkap

KETERANGAN PERS: Kapolsekta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi bersama jajarannya memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait aksi penipuan jual beli tanah.

MATARAM
-- RI harus merasakan pengapnya berada di balik jeruji besi lantaran ulahnya. Dengan alasan terbelit utang dan kebutuhan harian, ia menipu dan menggelapkan uang setoran pembelian tanah senilai Rp 160 juta.

Pria berusia 31tahun asal Kekalik Indah, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram sehari-harinya diketahui sebagai makelar jual beli tanah.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui uang korban yang diterimanya senilai Rp160 juta..uang itu sudah habis digunakan untuk keperluan sehari-hari dan bayar utang, tidak ada yang diserahkan ke pemilik tanah," kata Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, Kamis (27/5).

Dalam kasus ini, RI ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani penahanan di Mapolresta Mataram. Sebagai tersangka, RI dikenakan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan Pasal 378 KUHP tentang penipuan. Ia diancam hukumannya empat tahun penjara.

"Pelaku kita amankan tadi malam di rumahnya setelah sebelumnya memenuhi panggilan penyidik," pungkasnya.

Pelaku ditangkap setelah korban bernama HS (35), asal Dopang, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, melaporkannya ke Polresta Mataram.

Awalnya, jelas Heri, pelaku memasarkan sebidang tanah dengan luas 5 are di wilayah Gomong Lama. Ia memasarkan tanah tersebut lewat unggahan di akun media sosial Facebook pribadinya. 

Korban yang melihat unggahan tersebut dan langsung tertarik dan menghubungi pelaku.

"Kemudian mereka berkenalan dan komunikasinya berlanjut di Whatsapp. Untuk meyakinkan korban bahwa tanah tersebut akan dijual, pelaku kirimkan foto dirinya yang menunjukkan sertifikat tanah," ujarnya.

Karena merasa yakin, lanjutnya, terjadi pertemuan antara korban dengan pelaku di lokasi tanah yang akan dijual. Dari kesepakatan, tanah seluas 5 are itu laku dengan harga Rp1,4 miliar.

Sebagai tanda jadi pembelian, korban menyerahkan uang ke pelaku dengan nilai Rp 10 juta pada 30 Juni 2019. Kemudian pada 8 Juli 2019, korban kembali memberikan setoran kedua dengan nilai Rp150 juta.

"Uang yang diberikan ke pelaku itu ada bukti berupa lembaran kuitansi penyerahan uang dan itu jadi salah satu alat buktinya," ucapnya.

Namun setelah uang setoran diberikan, pelaku tak kunjung ada kabarnya. Hingga pada Selasa (18/5) lalu, korban melaporkan pelaku ke Polresta Mataram. (jl)

Pariwisata Anjlok, Ekraf Terpukul, Ini Langkah Dispar Lobar Kembali Bangkit

Pariwisata Anjlok, Ekraf Terpukul, Ini Langkah Dispar Lobar Kembali Bangkit

BIMTEK: Para peserta Bimtek Kriya khidmat mengikuti proses opening seremoni kegiatan.

GERUNG
-- Pandemi Covid-19 yang melanda sejak akhir tahun 2019 lalu berdampak pada industri pariwisata di seluruh dunia. Pandemi menyebabkan anjloknya kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Drastisnya penurunan kedatangan ini disebabkan pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan oleh banyak negara. Pembatasan itu sebagai usaha membendung penyebaran dan penularan virus yang bisa berakibat fatal. 

Indonesia, sebagai salah satu negara pilihan tujuan wisata juga tidak luput dari imbas pandemi. Sama seperti yang terjadi di seluruh dunia, Indonesia menanggung imbas dari merosotnya industri pariwisata.

Dampak itu telah dialami oleh para  pelaku jasa pariwisata, termasuk pelaku UMKM.

Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai hal membantu pemulihan ekonomi pada sektor ini. Mulai dari bantuan langsung hingga mengadakan program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata selama masa pandemi.

Di Lombok Barat (Lobar) kendati sedikit demi sedikit sudah mulai beranjak dari keterpurukan. Namun hal itu masih jauh dari keadaan normal sebelum pandemi terjadi. 

Di sisi lain keadaan ini disikapi pemerintah daerah sebagai ajang menyiapkan SDM yang lebih berdaya saing ke depannya.

“Pandemi ini membuat wisatawan sepi, dalam kondisi ini kita bisa semakin menyiapkan diri untuk lebih mengembangkan SDM kita,” ucap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, H Saiful Ahkam, Kamis (27/5).

Lontaran itu disampaikan saat memberikan sambutan pada Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kriya (Ukiran Kayu dan Batu) di Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar.

Dalam membangun dan mengembangkan kepariwisataan, lanjutnya, harus melibatkan semua pihak. Baik dari pemerintah, para pelaku hingga masyarakat.

"Kami punya mimpi untuk mengembangkan kawasan Senggigi dan pendukungnya untuk dikelola lebih sistematik lagi dalam bentuk DMO (Destination Management Organisation)," ujarnya.

Dengan pendekatan DMO, terangnya, akan ada jaminan antara industri, masyarakat, dan para pelaku di dalam pentahelik kepariwisataan. Mereka bisa bekerja bersama-sama, bukan bersama-sama untuk mencapai satu tujuan.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan Bimtek Kriya yang dilaksanakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf) RI ini, Ahkam menyebutkan, kawasan wisata seperti Senggigi harus tetap berupaya berkembang dan tidak cepat puas dengan keadaan serta kondisi saat ini.

Sebagai destinasi wisata yang konsep utamanya adalah atraksi alam, sudah tentu seiring berjalan waktu akan ada resiko kemunduran dengan kondisi alam tersebut. Seperti dengan adanya abrasi, gelombang tinggi dan lain sebagainya yang akan mengurangi keindahan dan keunikan dari destinasi yang ada.

Namun dengan adanya Bimtek Kriya ini, ia berharap Senggigi bisa terus berkembang dengan menawarkan keunikan lain, selain keindahan alam yang sudah ada.

"Kalau kita tidak terus perkaya tentu akan terjadi stagnansi sedemikian rupa. Saya berharap dengan adanya Bimtek Kriya ini akan kembali menggaungkan #AyoKembaliKeSenggigi," harapnya.

Di tempat sama, perwakilan Kemenparekraf RI Jemmy Alexander yang merupakan Koordinator Regional II mengungkapkan, kegiatan bimtek kriya ini merupakan salah satu program di Direktorat Pengembangan SDM, Kemenparekraf RI. Tujuannya untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dari setiap pengerajin yang ada di seluruh Indonesia.

Dengan adanya bimtek kali ini diharapkan para peserta mampu membuat produk kriya yang dihasilkan bisa memiliki nilai tambah yang lebih lagi.

"Kami berharap karya para peserta bisa menjadi pendukung pariwisata di wilayah Senggigi pada khususnya," harap Jemmy.

Kedepan, Jemmy berharap produk-produk kriya yang dihasilkan para peserta bisa menjadi ciri khas dari wilayah Senggigi. Terlebih kawasan destinasi ini merupakan primadona pariwisata di NTB. (jl)

Lantik Dirut dan Dewas Baru PDAM, Begini Pesan Bupati Djohan

Lantik Dirut dan Dewas Baru PDAM, Begini Pesan Bupati Djohan

LANTIK: Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu saat melantik Dirut dan Dewas PDAM Amerta Dayan Gunung.

TANJUNG
-- Direktur Utama dan Dewan Pengawas (Dewas) baru PDAM Amerta Dayan Gunung, Lombok Utara akhirnya dilantik. Mereka dilantik bupati setempat, H Djohan Sjamsu, Kamis (27/5).

Bupati Djohan menetapkan Firmansyah sebagai Direktur Utama dan Simparudin sebagai Dewas. Mereka dilantik setelah pengunduran diri direktur Raden Walidin.

Sebelum pelantikan Firmansyah, tampuk pimpinan PDAM Amerta Dayan Gunung  jabatan dijabat oleh Kepala Bagian Teknis Pelaksana Tugas (Plt) dan disahkan melalui seleksi atau Pansel. 

Usai pelantikan, keduanya diharapkan mampu meningkatkan pelayanan, khususnya air bersih di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Bupati Djohan mengatakan, dengan dilantiknya kedua pejabat ini, perusahaan tersebut sudah memiliki nakhoda yang sah dan definitif. Dari mereka diharapkan pengelolaan manajemen keuangan dan aspek operasional perusahaan mengedepankan akuntabilitas. 

Perusahan ini disebutnya didirikan pemerintah dari uang rakyat. Karena itu aspek-aspek akuntabilitas dan pelayanan yang baik harus diperhatikan.

'Dirut baru, maka harus dengan semangat yang baru," ujar dia. 

Terhadap Dewas, Bupati Djohan menyebutnya sebagai perwakilan pemerintah daerah. Karena itu, Dewas harus berperan aktif melakukan pengawasan, pengendalian dan pembinaan. 


Kegiatan ini terutama pada kepengurusan dan pengelolaan manajerial PDAM. 

Dalam aturannya, Dewas diisi oleh seorang ASN yang ditunjuk oleh daerah. Praktis, fungsi peran Dewas harus mampu memberikan pertimbangan dan saran pada Pemkab Lombok Utara untuk perbaikan dan pengembangan perusahaan kedepan.

Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang disebutnya sudah mulai dipikirkan dirut yang baru. Daerah meyakini dirut baru merupakan sosok yang berpengalaman karena sejak PDAM Dayan Gunung masih dikelola Menang Mataram dirut tersebut sudah bekerja. 

"Tentu pengalaman yang dimilikinya sudah banyak dan mumpuni," ucapnya.

Djohan mengaku sangat paham kondisi keberadaan air bersih saat ini. Beberapa tahun terakhir dirinya melihat kondisi perusahaan sangat menurun. Ini terlihat dari pendapatan yang juga sangat menurun.

Karena itu, ia menyebut kondisi sebagai tantangan bagi Dirut dan Dewas baru. Perusahaan ini harus dikawal sebaik-baiknya termasuk menyangkut pelayanan bagi masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung Firmansyah mengatakan, pihaknya akan mencoba mengevaluasi semua kegiatan maupun program yang akan dilakukan tahun ini. Sememtara persoalan perusahaan yang sedang berpolemik di Gili Terawangan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab setempat menentukan langkah yang akan tempuh.

Baginya, ini penting lantaran perencanaan dan langkah strategis yang akan dilakukan tidak lepas dari koordinasi dengan kepala daerah.

Selain itu, pihaknya dalam waktu dekat juga bakal berkoordinasi dengan Dewan Pengawas dan seluruh karyawan PDAM. Langkah ini diambil agar semua elemen di dalam perusahaan itu solid dan kompak. 

Ia membeberkan perencanaan dalam waktu dekat ini. Pihaknya akan membenahi persoalan air yang selalu dikeluhkan masyarakat di Bayan. 

Sebut saja seperti perosalan air di Desa Anyar Bayan. Pihaknya mengurai persoalan yang tengah dihadapi hingga mengurai masalahnya sampai tuntas. (jl)

Luncurkan Kampung Horti, Bupati Pathul Serah Kartu Asuransi Tani

Luncurkan Kampung Horti, Bupati Pathul Serah Kartu Asuransi Tani

SEREMONI: Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri saat berada dalam kegiatan seremoni peluncuran Kampung Horti.

PRAYA
-- Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri meluncurkan Kampung Horti di Yayasan Assunnah Desa Jurang Kaler, Kecamatan Praya Tengah, Kamis (27/5). Kegiatan ini dirangkaikan penyerahan Kartu Asuransi Tani serta bantuan alat dan mesin pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar kepedulian pemerintah dan bank BRI. Ada juga terlibat Jasindo di dalamny.

Kegiatan ini disebutnya bakal dijadikan salah satu contoh pengembangan dalam mendukung pelaksanaan kampung sehat. Di samping itu, kegiatan ini merupakan salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler santri di madrasah tersebut.. 

"Persoalan pemasaran, tidak ada masalah, karena pembeli datang langsung untuk memilih dan membeli sayuran yang di lokasi ini," kata Lalu Iskandar. 

 Di samping itu pada kesempatan ini juga akan dilaksanakan penyerahan kartu asuransi Maiq Meres. Kartu ini serahkan kepada kelompok tani yaitu 180 untuk AUTP dan AUTSK. 

Terkait dengan kegiatan ini, menurut Iskandar, sangat sejalan dengan konsep Kementerian Pertanian. Dalam hal ini yaitu Direktorat Jendral Hortikultura dengan konsep akan ditumbuhkan 1000 kampung horti di Indonesia. 

"Satu desa satu varietas satu komoditas unggulan yang dikerjakan dari hulu ke hilir, yang merupakan salah satu program Bupati Lombok Tengah," ucapnya.

Terkait dengan itu, lanjut Iskandar, Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan kepada kampung yang layak. Bantuan yang diberikan berupa peralatan, benih dan lainnya. 

Adapun program Dinas Pertanian yaitu Gedor Horti (Gerakan Mendorong Pengembangan Hortikultura) dengan berdaya saing dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri menjelaskan, pemasaran Kampung Horti ini tidak perlu dikhawatirkan lagi. Ini karena semua pembangunan di bagian selatan sedang berjalan. 

"Kita pastikan juga dana APBD Lombok semua digunakan untuk pembangunan Lombok Tengah," ucapnya. 

Ke depan, bakal ada sejumlah event dihelat di NTB. Event itu berskala besar dan diharap menyedot produk pertanian masyarakat.

Event itu misalnya,  Etape Tour the France dengan jumlah 1000 orang. Lewat kegiatan ini produk sayur Mastur dan pertanian lainnya bisa terserap.

"Kalau 150 ribu orang makan di Lombok Tengah, mampukah kita memenuhi semua keperluan untuk menghadapi event tersebut. Itu harus diperhitungkan sejauh mana kita untuk mampu menyuplai kebutuhan tersebut," ujarnya.

Pathul juga menyampaikan banyak terima kasih kepada pimpinan yayasan yang telah memberikan kesempatan kepada para santri berkarya melalui bidang horti. Terhadap anggota wakil rakyat yang hadir dalam kegiatan itu, ia meminta agar pesantren diberikan stimulan berupa bibit atau polibag bibit jahe merah atau bantuan lainnya. (jl)

Wednesday, May 26, 2021

Pesan Berantai Gempa 8,5 SR Bikin Warga NTB Panik

Pesan Berantai Gempa 8,5 SR Bikin Warga NTB Panik

Ilustrasi

MATARAM
— Tercatat sejak pukul 10.36 Wita, Kamis (27/5), beredar pesan berantai tentang prediksi gempa. Tak tanggung-tanggung, dalam pesan itu menyebutkan gempa yang bakal terjadi berkekuatan 8,5 skala richter (SR). 

Gempa dengan kekuatan dahsyat itu diprediksi menimbulkan tsunami. Dimana daerah terdampak yang diingatkan tentang petaka ini yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, NTT dan Jawa Tengah.

Secara detail pesan itu juga menyebutkan gempa bakal terjadi pada tanggal 4 Juni 2021 mendatang. Gempa disebut bakal terjadi pada pukul 10.14 WIB dengan lokasi 10.50 LS 114.80 BT. Kedalaman gempa berada pad 10 kilometer.

Beredarnya pesan ini kontan membuat heboh warga. Aura kepanikan nyata terasa buntut pesan tersebut.

Tak berselang lama setelah pesan itu, muncul pula pesan susulan yang menyatakan informasi tersebut tidak benar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat rilis resminya juga mengabarkan hal yang sama.

Dari rilis BMKG menyebutkan jika telah terjadi kesalahan sistem pengiriman informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami. Pesan itu disampaikan lewat kala SMS.

Sadar warga terlanjur panik, BMKG dan Kominfo merespon cepat pesan itu untuk menelusuri pengirim informasi yang salah itu. BMKG dan Kominfo menginvestigasi lebih mendalam penyebab kesalahan tersebut.

Masyarakat diimbau tetap tenang lantaran monitoring BMKG tidak terjadi gempa berkekuatan 8.5 SR di wilayah Indonesia. Secara intitusi BMKG mengaku tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Tak hanya itu, BMKG juga menyebut pesan berantai yang meresahkan itu bukan prediksi gempa yang terjadi dalam waktu dekat. Mengingat sejauh ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya peristiwa tersebut. (jl) 

Kisah Miq Jaya, 27 Tahun Mengabdi Berharap Lolos P3K

Kisah Miq Jaya, 27 Tahun Mengabdi Berharap Lolos P3K

Lalu Wirajaya S.Pd

SELONG
-- Jam sudah menunjukan pukul 11.00 Wita. Di ruang pengap udara itu, sejumlah orang tengah berdialog serius. Dialog itu melibatkan para guru honorer dan anggota DPRD Lombok Timur.

Sepanjang dialog, nyaris semua keluh kesah ditumpahkan oleh para honorer. Mereka mengiba bisa diakomodir sebagai guru dengan status P3K dalam rekrutmen CPNS tahun ini.

Nampak di salah satu ruangan di lantai dua itu, mereka duduk berjejer rapi. Pria di depan, sedangkan para perempuan berada di belakang.

Sesekali suara aplaus mengisi selurus ruangan. Aplaus itu sebagai bentuk dukungan akan nasib mereka yang tengah diperbincangkan.

Sejam sudah berlalu, angka waktu di ponsel menunjukan pukul 12.15 WITA. Mereka keluar dengan penuh harapan. Padahal, sepanjang dialog, nyaris tak ada jawaban sesuai tuntutan yang mereka layangkan.

Dari puluhan mereka, para guru honorer yang hadir itu rata-rata berstatus kategori 2 (K2). Dari mereka ini, ada satu sosok yang cukup mencuri perhatian.

Sosok itu mengenakan sepatu lusuh berwarna hitam. Celana panjangnya juga sudah pudar warna. 

Dipadu kemeja lengan pendek, ia memikul tas punggung. Sosok ini tak lain adalah Lalu Wirajaya S.Pd.

Honorer K2 yang satu ini merupakan saksi hidup betapa getirnya menjadi seorang pendidik. Selama 27 tahun lebih ia mengabadikan diri sebagai seorang guru, tapi tak kunjung terangkat statusnya sebagai PNS.

Sosok ini tampak lesu. Rambutnya yang telah berubah warna itu menghiasi muka yang tengah redup. 

Kepada JEJAK LOMBOK, Pria yang karib dipanggil Miq Jaya ini mengaku berasal dari Desa Suela, Kecamatan Suela, Lombok Timur. Ia mengabdikan dirinya sebagai guru tercatat sejak tahun 1994 lalu.

"Saya awalnya ngajar di SMA 1 Parya Timur, tepatnya di Mujur, Loteng," ucapnya lirih.

Pria 53 tahun ini, menuturkan, dirinya di sekolah itu hanya satu tahun. Jauh dari rumah dirinya mengontrak di Gumi Tatas Tuhu Trasna.

Namun aktivitasnya di sekolah itu terhenti lantaran gaji yang tak cukup untuk melanjutkan hidup. Waktu itu, dia digaji hanya Rp 50 ribu saja.

Tahun 1997 dirinya melanjutkan pengabdiannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Masbagik.

Dirinya harus rela berangkat pagi buta, menaiki sepeda motor lantaran perjalanan ke tempat mengajar memakan waktu sampai setengah jam lebih. Aktivitas itu rutin dilakukan setiap hari dengan jarak tempuh sekitar 20 kilometer. 

Jarak tempuh yang begitu jauh tersebut, tanpa berhitung berapa rupiah yang dikeluarkannya untuk hanya sekedar membeli bensin.

Pengabdian itu dirinya lakoni sampai saat ini, tanpa mengenal lelah. Ia tak peduli dengan kondisi cuaca.

Delapan tahun lamanya ia harus berjalan dengan bayaran gaji yang pas-pasan. Tak jarang ia harus merogoh kantongnya untuk menutupi biaya perjalanan setiap harinya. 

Belum lagi pada waktu itu dirinya harus menghidupi keluarganya. Perjuangan yang cukup panjang itu, sedikit terbayar ketika dirinya lolos sertifikasi pada tahun 2007.

"Alhamdulillah tahun 2007 sertifikasi dan sekarang gaji saya Rp 1,5 juta," tuturnya.

Namun demikian, gaji yang berasal dari APBN itu tak cukup menafkahi keluarganya. Terlebih gaji itu keluar per triwulan, kadang juga dirinya menerima lima bulan sekali.

Tak menentunya pembayaran gaji itu, membuatnya harus memutar otak agar dapat mencukupi kebutuhan.

Ia memaparkan, dirinya memiliki tiga anak. Yang paling kecil, akan masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun ini.

"Jika ditanya cukup, ya tidak cukup, tapi kita cukup-cukupkan," sebutnya. 

Dia menuturkan sempat ada gaji dari sekolah. Namun lantaran terbentur aturan yang menyebutkan sumbernya hal tersebut tidak boleh berasal dari dua sumber untuk dua mata penggajian.

Untuk menanggulangi kebutuhannya, i menjadi penjaga kantin di sekolah sembari berdagang. Tak jarang pula dirinya harus beralih profesi sebagai tukang ojek.

Meski hal itu disebutnya cukup membuat pikirannya buyar lantaran konsentrasinya pecah. Di lain sisi, harus mencukupi kebutuhan keluarga, sementara tanggung jawabnya sebagai guru juga harus terpenuhi.

Dari perjalanan panjang selama 27 tahun mengabdi itu, ia berharap pemerintah harus tuntaskan SK kategori dua itu tanpa melalui tes.

Sebab, kata dia, meski ada tiga tahapan seleksi dalam tes CPNS tetap saja akan kalah. Jika hal itu didapatinya lantaran bersaing dengan sesama K2 disebutnya tidak masalah.

Tapi yang jadi problemnya, ujarnya, harus bersaing dengan yang ada tercantum di Dapodik. Tahap kedua dari ujian itu lebih sulit lagi, karena persaingan dengan yang mengabdi di swasta. Lalu tahap ketiganya dengan lintas zonasi atau kabupaten.

"Akan semakin sulit dia. Mau kami yang di K2, harga mati tanpa tes sudah kalau Pemda mau memperjuangkan nasib kami ini," jelasnya.

Menurutnya, jika tes itu dilakukan dengan anak sekarang jelas sudah akan ketinggalan. Baik itu dari kemampuan penguasaan teknologi, belum lagi para "pendatang baru" disebutnya tak memiliki beban terlalu banyak yang membuatnya kalah fokus.

Malahan, kata dia, siswa yang diajarnya waktu SMPN 1 kelas tujuh, sekarang sudah PNS dari K2, dan hal itu disebutnya miris.

Ia mengatakan, kayaknya Pemda setengah hati memperjuangan nasi SK kategori dua ini.

Dirinya dari dulu menunggu adanya formasi Mipa agar bisa ikut seleksi PNS. Namum tak pernah ada. Begitu muncul, sudah terbentur usia lantaran persyaratan umur untuk dapat ikut maksimal 35 tahun.

"Mipa sekarang ada tiga formasi, semoga bisa dapatlah. Do'akan ya," pintanya. (kin)

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Rizki Handika Putra
CEO
Laela Rosanti
Creative Designer
Sopian Haris
Sales Manager
Syamsu Rizal
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567