INDAH: Pemandangan dari Bukit Pemedengan terlihat sangat indah, sayangnya pengelolaan bukit ini masih belum maksimal.
SELONG -- Siapa yang tak kenal Sembalun. Kawasan destinasi wisata di Lombok Timur ini menyimpan keindahan alam luar biasa. Tak heran jika kawasan ini banyak digemari para wisatawan lokal dan mancanegara.
Salah satu desa di Kecamatan Sembalun, yakni Desa Sajang memiliki panorama alam yang luar biasa. Di sini ada sebuah bukit yang dibuka menjadi spot wisata satu tahun yang lalu.
Spot wisata ini dibuka seorang lelaki berusia 57 tahun bernama Saindip. Pria ini oleh warga sekitar biasa dipanggil dengan sebutan Amaq Fitri.
Saat ditemui di lokasi, Saindip menuturkan sekilas tentang bukit yang dibukanya itu. Setahun yang lalu, ia mulai melirik potensi Bukit Pemedengan.
Dinamakan Pemedengan, karena di bukit tersebut tempat ia biasa berjemur di pagi hari sambil menikmati matahari terbit dari arah timur.
Ternyata, bukan hanya matahari terbit yang dapat menyapa. Saat sore hari dari bukit itu pula ia bisa melihat matahari tenggelam (sunset).
Untuk dapat sampai di lokasi tersebut, pengunjung harus menempuh sekitar 1,5 kilometer dari jalan utama. Pengunjung bisa menempuhnya dengan berkendara melewati kebun warga yang berkelok-kelok.
Di tempat itu, Saindip menghabiskan waktunya bersama beberapa pengelola lain yang merupakan keluarganya. Itulah sekilas penuturan Saindip tentang bukit Pemedengan.
Dari Bukit Pemedengan, sekilas pengunjung tidak hanya dapat menikmati dua momen keindahan matahari. Dari bukit itu, pengunjung dapat melihat panorama alam laut yang dihiasi Gunung Agung Bali. Selain itu pemandangan puncak Rinjani lebih dekat sebagai penambah keindahannya.
Selain memanjakan mata, di lokasi wisata tersebut baru-baru ini menawarkan camping ground. Di tempat ini pengunjung dapat menginap menunggu matahari terbit.
Untuk memasuki wisata tersebut, pengunjung cukup merogoh kantong Rp 7 ribu saja per orang. Harga yang cukup terjangkau untuk sebuah spot wisata seindah itu.
Kedepan, tuturnya, Bukit Pemedengan akan terus dibenahi dengan menambah vila. Karena milik pribadi, saat ini Saindip belum memiliki anggaran untuk mengembangkan wisata miliknya itu.
Namun ia optimis dengan didukung potensi alam serta ketekunan, wisata miliknya dapat berkembang sesuai keinginan pengunjung.
"Selama ini, dari sekian pengunjung yang datang, rata-rata meminta untuk dibangun vila di tempat ini. Namun kami masih belum memiliki anggaran untuk itu," ucapnya.
Ia berharap kedepan ia dapat memenuhi keinginan pengunjung yang datang. (hs)
0 comments:
Post a Comment