Solusi Digital Marketing Nusa Tenggara Barat

Memberkan pelayanan terbaik untuk anda dan usaha anda, kami mempunyai tenaga profesional dibidang marketing digital.

Layanan Konsultasi

Our Services

Sepenuh Hati

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Great Concept

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Development

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

User Friendly

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Recent Work

Wednesday, March 31, 2021

Asyik! Pendakian Rinjani Kembali Dibuka

Asyik! Pendakian Rinjani Kembali Dibuka

BUKA: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani di Acara Rinjani Begawe Festival 2021.

SELONG
– Para penghobi wisata gunung punya kabar gembira. Gunung Rinjani kini mulai dibuka untuk wisatawan yang hendak menjajal gunung tertinggi ketiga di Indonesia ini.

Kepastian dibukanya jalur pendakian Gunung Rinjani tepat hari, Kamis (1/4). Kepastian itu disampaikan langsung Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah di Desa Sembalun Lombok Timur.

Kehadiran orang nomor satu di NTB bukan saja untuk memastikan dibukanya pendakian. Di Sembalun juga gubernur membuka kegiatan Rinjani Begawe Festival 2021.

Tak cukup secara offline, Zulkifliemansyah juga mempertegas pernyataannya lewat akun Facebook miliknya. Di laman medsos itu, ia menulis tentang dibukanya jalur pendakian  Rinjani.

Terselip harapan dengan dibukanya jalur pendakian tersebut. Ia berharap geliat pariwisata di NTB semakin mantap seiring kepastian tersebut.

Bagi Zulkifliemansyah, Rinjani sudah sangat tersohor keindahannya. Namun demikian, keindahan ini tak ada apa-apanya jika tidak dibarengi kesadaran masyarakat menciptakan kebersihan dan keamanan. 

Khusus soal kebersihan, ungkapnya, ia tidak ingin sampah-sampah yang terserak justru mengganggu pemandangan destinasi wisata. (jl)

Dikunjungi Gubernur Sulbar, Ini Harapan Kepala BLK Lotim

Dikunjungi Gubernur Sulbar, Ini Harapan Kepala BLK Lotim

KUNJUNGAN: Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy saat menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.

SELONG
-- Untuk mencetak tenaga kerja berkualitas, Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) tiada henti melakukan sosialisasi di berbagai daerah. Salah satunya adalah di Sulawesi Barat (Sulbar).

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar mengungkapkan, dirinya mengunjungi Balai Latihan Kerja Lombok Timur, Rabu (31/3) kemarin lantaran disarankan oleh Kemenaker. BLKI Lotim sejauh ini ditetapkan sebagai percontohan. 

Ia mengaku, disarankan Kemenaker untuk mencontoh letak bangunan. Begitu juga dengan sistem rekrutmen serta pelatihan yang dilakukan oleh Balai Latihan Kerja Lombok Timur.

"Kami diarahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja untuk mencontoh seluruh sistem pengajaran, tata letak bangunan, sistem pelatihan  dan sampai dengan hal teknis lainnya di BLK Lombok Timur," ucapnya.

Di sisi lain, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy pada kesempatan itu menyampaikan beberapa point keunggulan BLK Lotim. Ia menyebut, BLK Lotim memiliki standarisasi kompetensi kerja, pelatihan kerja, sistem dan pelaksanaan sertifikasi kompetensi profesi.

"Keunggulan lainnya yakni peningkatan kapasitas kelembagaan pelatihan dan produktivitas serta penempatan kerja termasuk penempatan on the job training (OJT)," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Balai Latihan Kerja Lombok Timur, Sabar, mengakui berdasarkan hasil kesepakatan pada kunjungan Gubernur Sulawesi Barat, kedepan adanya pengiriman peserta pelatihan dari Sulawesi Barat. 

Ia berharap, kerjasama yang dibangunnya bersama dengan pemerintah Sulbar dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian, kedepan dapat menguntungkan satu sama lain dalam tujuan meningkatkan kualitan SDM Indonesia.

"Harapan kita agar kerjasama ini bisa berjalan lancar degan azas saling pengertian dan saling menguntungkan untuk kedua belah pihak demi peningkatan SDM indonesia," tutupnya.(hs)

NTB-Bali Jalin Kerjasama, Bidang Apa Saja?

NTB-Bali Jalin Kerjasama, Bidang Apa Saja?

KERJASAMA: Gubernur Bali, I Wayan Koster saat menyaksikan Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah menandatangani perjanjian kerjasama kedua belah pihak.

DENPASAR
-- Ikhtiar mempercepat kemajuan daerah terus diupayakan Pemprov NTB. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan Pemprov Bali.

Di Denpasar, Rabu (31/3), Gubernur NTB H Zulkifliemansyah bersama Gubernur Bali, I Sayang Koster menandatangani kesepakatan kerjasama kedua belah pihak. Kerjasama itu dihajatkan demi memajukan daerah.

Ada beberapa sektor yang dikerjasamakan. Diantaranya yakni di bidang pariwisata, perhubungan, perindustrian, perikanan dan kelautan serta perdagangan dan koperasi/UMKM.

"I Wayan Koster ini sahabat lama, dulu bersama-sama 3 periode di DPR RI. Kali ini saya datang membawa kepala dinas untuk berbuat konkrit yakni bangun kerja sama berkolaborasi bangun daerah," ungkap Gubernur NTB H Zulkifliemansyah.

Dalam kerjasama itu, jelasnya, masing-masing daerah tidak boleh lagi berfikir win-lose. Melainkan harus win-win. 

Di antara kedua belah pihak, termasuk NTT jangan sampai ada persaingan. Namun harus berfikir saling  membantu, tidak boleh ada yang tersenyum dan ada yang menangis.

"Iya harus saling mengisi dan bekerja sama saling menguntungkan, bukan saling menjatuhkan," katanya.

Pihaknya tidak ingin mendengar misalnya speed boat yang membawa wisatawan tidak boleh ada larangan masuk, baik ke NTB maupun Bali. Akan tetapi atas rekomendasi Bali nanti akhirnya bisa ke NTB.

"Bidang pariwisata, kita ingin saling membantu. Pada saat yang sama juga, bantulah NTB dan NTT. Jangan sampai ada lagi  tidak boleh masuk Bali, NTB maupun NTT," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster mengaku, secara alamiah sebenarnya kerja sama sudah berlangsung lama. Baik secara historis maupun geografis serta tuntutan perkembangan zaman tidak mungkin berjalan sendiri, sehingga harus berkolaborasi. 

"Inisiatif Gubernur NTB dan Bali di awal ini sesuatu yang sangat baik dalam rangka percepatan pembangunan di masing-masing daerah dan mendapatkan manfaat bagi masyarakat. Pada akhirnya, tujuan pemimpin dan pembangunan daerah merupakan kepentingan masyarakat," cetusnya.

Menyinggung event MotoGP di Mandalika Lombok, dalam waktu dekat akan menjadi pembicaraan khusus. Pemprov Bali akan mendukung bidang transportasi dan akomodasi.

Begitu halnya dengan pariwisata, diambil tema khusus, saat bertemu presiden, bahwa Bali, NTB dan NTT akan berkolaborasi saling mendukung.

"Supaya pengembangan pariwisata bisa berjalan secara tematik, yang menjadi kekhasan dan potensi masing-masing daerah, jelas butuh kolaborasi. Terlebih NTB sangat banyak spot daerah yang perlu dikembangkan dan didukung," tutupnya. (jl)

Kanal "Ayo Ke Lombok" Inovasi Dispar Lobar Bantu Ekraf

Kanal "Ayo Ke Lombok" Inovasi Dispar Lobar Bantu Ekraf

Ilustrasi

GERUNG
-- Inovasi tak ada matinya seolah menjadi bagian dari yang mendarah daging di tubuh jajaran Dinas Pariwisata Lombok Barat. Selalu saja ada hal baru yang membuat banyak pihak berdecak kagum atas inovasi tersebut.

Kanal "Ayo Ke Lombok" misalnya. Kanal yang satu ini dilahirkan untuk membantu para pelaku usaha pariwisata. Lewat kanal ini para pelaku ekonomi kreatif di bidang pariwisat bisa memperkenalkan produk mereka.

Kehadiran kanal ini rupanya mendapat pujian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Kanal ini disebut sangat membantu lara pelalunusaha pariwisata di bidang ekraf.

Pujian ini datang dari Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kamenparekraf RI, Muhammad Ricky Fauziyani. Lewat kanalnini, pelakunusaha disebutnya bisa memperkenalkan dan memasarkan semua produknya.

"Mulai dari produk ekraf, akomodasi, kuliner, transportasi, dan destinasi wisata. Saat ini aplikasi Ayo Ke Lombok sudah dapat diunduh di Playstore," ucapnya, Rabu (31/3).

Apa yang dilontarkan Ricky ini disampaikan saat melaksanakan program peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas ini khususnya pemasaran produk ekraf melalui digital marketing.

Tahun lalu kegiatan Bimbingan teknis digital marketing bagi pelaku ekraf menyasar tiga desa. Yakni, Desa Midang Kecamatan Gunungsari, Desa Batu Kumbung Kecamatan Lingsar, dan Desa Sesaot Kecamatan Narmada.

Sementara tahun ini kegiatan dilaksanakan di Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, dan Desa Senteluk Kecamatan Batulayar.

"Bimtek ini simpel, hanya menggunakan HP, kemudian bapak dan ibu bisa menjual barang-barang melalui medsos yang ibu dan bapak punya," sebutnya.

Tak hanya itu, Ricky berniat tahun berikut pihaknya akan kembali menggelar kegiatan serupa berupa pelatihan kewirausahaan. Peserta yang nantinya dilibatkan bakal dilatih dan diberikan pendampingan dalam mengisi kanal Ayo Ke Lombok.

Selain pemaparan tentang digital marketing, bimtek juga diisi dengan teknik pengambilan foto. 

Salah satu peserta, Winda Ekasusanti menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mempromosikan produk-produknya. Ia berharap kegiatan semacam ini lebih sering digelar.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami karena diajari bagaimana cara mengambil foto produk kami dan cara kami mempromosikan di sosial media," ujarnya.

Ia juga menyinggung materi yang diberikan. Menurutnya, paparan narasumber sangat bagus dan mudah dicerna.

Kegiatan bimtek pagi tadi juga dihadiri oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. Dalam kesempatan itu, Fauzan berpesan agar para pelaku ekraf saling mendukung dan saling menyanjung.

“Tetapi masing-masing pelaku ekraf juga harus semakin getol dan gencar mempromosikan kelebihan-kelebihan produk yang dihasilkan masing-masing. Dengan begitu cara bersaing akan menjadi sehat,” pesannya. (jl)

Tiu Belimbing, Air Terjunnya Para Santri

Tiu Belimbing, Air Terjunnya Para Santri

MENAWAN: Berada di lokasi tersembunyi, pemandangan curug Tiu Belimbing rupanya sangat menawan. 

-----------

"Berkunjung ke destinasi satu ini dijamin aman. Kendati berada tak jauh dari pemukiman penduduk, tapi potensi keindahannya lumayan bagus dikunjungi."

SAEPUL HAKKUL YAKIN -- SELONG

MENYUSURI Tiu Belimbing di Dusun Kepah, Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur terasa berbeda. Sepanjang melintasi jalan yang dilewati, ada kesan tersendiri terpatri di hati.

Betapa tidak, di dusun padat penduduk itu banyak dihuni para santri. Mereka ini mondok menimba ilmu di pondok pesantren sekitar tempat itu.

Rabu siang tadi (31/3), JEJAK LOMBOK menyusuri destinasi tersebut. Sepanjang perjalanan menyusuri jalan pemukiman warga, ada yang tampak beda.

Beberapa kali media berpapasan dengan anak-anak usia remaja berpakaian putih-putih. Mulai dari peci, baju hingga sarung yang dikenakan.

Mereka ini adalah para santri yang mondok dan indekos di dusun tersebut. 

Layaknya santri, saat berpapasan, nampak mereka mereka membawa kitab (buku) pelajaran dengan posisi terdekat. Kitab itu mereka peluk dengan posisi sebelah tangan sembari menyusuri jalan perkampungan tersebut.

Di balik pemandangan itu, di ujung jalan aspal dusun tersebut, ada sebuah Curug yang dinamakan Tiu Belimbing oleh warga sekitar. Di Curug ini biasa dijadikan sebagai tempat para santri tadi mandi di sela waktu senggangnya.

Bersama dua orang santri sebagai kompas, rupanya untuk sampai di destinasi satu ini harus ditempuh sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.


Salah seorang santri Ma'ahad Darul Quran Wal Hadist (MDAH) di Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Anjani, Muahmmad Arsanul Ramdani menceritakan, keberadaan curug ini sudah sangat familiar di kalangan santri. Ia pun mendapat kabar awalnya dari para pendahulunya yang sempat tinggal di tempat itu.

You Belimbing disebutnya menjadi salah satu solusi jika musim kemarau tiba. Saat debit air sumur tak menentu, santri yang mondok di daerah setempat sering turun ke air terjun ini hanya untuk mandi.

"Atau kadang saat libur tiba, kalau kita ingin santai, ya ke tempat ini," terangnya.

Kendati berada dekat pemukiman, ujarnya, warga sekitar lokasi justru dianggap jarang berkunjung. Padahal destinasi satu ini tak kalah indah dengan air yang begitu jernih dan segar.

Untuk bisa sampai di lokasi curug setinggi 13 meter ini, melalui tebing menyerupai kotak puzzel. Tebing tersebut tersusun secara alami, yang menambah daya tarik di lokasi.

Tak hanya itu, sepanjang tebing sungai sebelum sampai ke lokasi air terjun, pengunjung akan dimanjakan dengan bebatuan andesit yang memiliki corak ukiran alami. Spot ini disebutnya cocok sebagai spot foto. 

"Karena tebing yang dari bebatuan itu nampak seperti pecahan batu purba bekas letusan gunung," ucapnya.

Santri tingkat satu MDQH Anjani ini menduga, bukan mungkin tebing bebatuan itu merupakan bekas aliran lava letusan Gunung Rinjani di masa lalu.

Setiba di lokasi, di samping kiri kolam curug dihiasi dengan rimbunnya  pohon bambu. Uniknya, pohon-pohon bambu ini melengkung menyerupai tempat pelaminan pengantin.

Di lain sisi, ucapnya, lokasi sungai ini jika dilihat dari ketinggian akan menyerupai hutan belantara. Ini karena saat dipandangi hanya terlihat rimbunnya pepohonan tua.

Di lokasi itu, ujarnya, selain air terjun, aliran kali Belimbing ini dapat dijadikan spot wisata river tubing. 

"Informasi dari para senior kami, jarak setengah kilo dari tempat itu ada juga air terjun lagi," terangnya.

Sementara itu, mahasiswa IAIH Sayikh Zainuudin Anjani, M Izam Hendra mengamini jika lokasi itu sangat eksotis. Menurut cerita yang berkembang, aliran sungai curug itu dulunya menjadi jalur pelarian bagi para serdadu Belanda di masa penjajahan.

Dugaan ini bisa benar. Ini karena bentuk susunan tangga di tebing berbatu itu tersusun sangat rapi.

Sebenarnya, kata dia, jika tempat ini dijadikan salah satu tempat wisata, pengelola tak perlu pusing dengan infrastruktur. Di lokasi, sarana prasarana yang dibutuhkan sudah tersedia dengan baik.

"Infrastruktur sudah ada tinggal dikelola saja. Kan lumayan menambah PAD bagi desa, dan ekonomi bagi warga," ujarnya. (kin)

Gigit Jari, Jatah RTLH Lombok Timur Menurun

Gigit Jari, Jatah RTLH Lombok Timur Menurun

H Sahri

SELONG
-- Realokasi anggaran membuat Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Lombok Timur harus gigit jari. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang bakal dikerjakan menurun dari tahun sebelumnya.

Bukan hanya karena faktor realokasi anggaran menjadi penyebab menurunnya jumlah RTLH yang dikerjakan. Namun juga ada sejumlah mata anggaran yang harusnya dikerjakan dinas ini dialihkan ke dinas lain.

Sedianya tahun lalu, Dinas Perkim Lombok Timur mengerjakan sebanyak 325 RTLH. Jumlah tersebut belakangan menurun drastis, hanya sebanyak 125 unit RTLH.

Dari jumlah tersebut, ada penyusutan sebanyak 200 unit rumah. Namun demikian, RTLH yang bakal dibangun tak mengurangi semangat di dinas tersebut.

"Ada pekerjaan yang dialihkan ke dinas lain seperti pembuatan sanitasi," ungkap Kepala Dinas Perkim Lombok Timur, H Sahri, Rabu (31/1).

Kendati ada pengalihan mata anggaran, lanjutnya, tak sedikit pun mengurangi semangat jajarannya. Inovasi dan terobosan dalam proyek RTLH ini harus tetap ada.

Apa yang dilontarkan Sahri punya alasan. Pihaknya tidak ingin sekedar menuntaskan kewajiban dengan membangun RTLH tersebut. Lebih dari itu, RTLH yang bakal dibangun harus sehat huni.

"program trandes juga sudah tidak lagi kami tangani," bebernya.

Khusus RTLH ini, proses pembangunan melalui BPKAD dan langsung ke masyarakat. Progres sejauh ini dalam proses pengurusan administrasi.

Karena melalui BPKAD, anggaran proyek itu tidak mampir di dinas yang dipimpinnya. Pihaknya hanya mengurus administrasinya saja.

Ada pun program yang lainnya merupakan agenda rutin yakni pembinaan, penyuluhan dan Dana Alokasi Khusus (DAK) RTLH. Begitu juga RTLH yang bersumber dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), Lombok Timur mendapatkan 504 unit.

Ia menyebut, Lombok Timur masih bisa bersyukur dari jumlah yang didapat dari RTLH itu. Mengingat dibanding daerah lain, jumlah tersebut merupakan yang terbesar di NTB.

"Kabupaten lain hanya mendapatkan 100 sampai 200," sebutnya.

Nilai satuan per unit program yang berasal dari DAK ini mencapai Rp 20 juta. Tahun ini, program tersebut akan memiliki nilai plus. Yakni menjadi rumah layak huni dan sehat.

"Jika sama seperti tahun kemarin untuk apa?,"  tandas Sahri. (kin)

Semprot OPD, Bupati Sukiman Belum Puas Hasil Kinerja

Semprot OPD, Bupati Sukiman Belum Puas Hasil Kinerja

HM Sukiman Azmy

SELONG
-- Merasa belum puas atas kinerja jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy gondok. Selama tiga tahun terkahir kinerja OPD dinilai belum maksimal.

Ketidakpuasan itu disebabkan masih banyak hajat masyarakat yang belum terpenuhi. Sebut saja seperti infrastruktur jalan dan irigasi, termasuk air bersih. 

Karena itu pada fokus pembangunan tahun 2022 mendatang, ia mastikan sarana itu menjadi prioritas kerja di daerah yang dinakhodainya.

Ketidakpuasan orang nomor satu di Lombok Timur ini disampaikan pada pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Rabu (31/3).

Musrembang, jelasnya, menjadi upaya menyisir prioritas pembangunan pada 2022 mendatang, ini karena tidak semua aspirasi masyarakat dapat dipenuhi. 

Kendati begitu, ia mengakui pelaksanaan program pembagunan dalam tiga tahun terakhir menemui sejumlah tantangan. Diantaranya seperti bencana alam gempa bumi dan bencana non alam covid-19.

Kontan kondisi ini disebutnya berdampak terhadap penundaan sejumlah program dan rencana pembangunan, termasuk infrastruktur.

Tak lupa ia menyampaikan harapan adanya harmonisasi dan koordinasi. Begitu juga dengan kepedulian seluruh pemangku kepentingan memberikan solusi atas berbagai keterbatasan guna mewujudkan harapan masyarakat.

Musrenbang 2022 kali ini mengangkat tema keberlanjutan pembangun sosial ekonomi dalam rangka memperkuat pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, meningkatkan pembinaan kepemudaan, serta meningkatkan pembangunan kehidupan beragama.

Sementara itu, Ketua DPRD Lotim, Murnan menyampaikan beberapa pokok pikiran dewan. Antara lain terkait pendidikan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan potensi, peningkatan kualitas pelayanan pada BLUD RSUD DR. R. Soedjono Selong.

Termasuk pula, pelaksanaan pembangunan tepat waktu yang tidak hanya bertumpu pada APBD. Begitu juga dengan ikhtiar memenuhi kekurangan air bersih dan pengairan.

Selanjutnya Kepala Bappeda NTB H Amri Rakhman yang turut dalam kegiatan itu menyampaikan kebijakan dan program prioritas pembangunan NTB. Dari proses Musrenbang ini diharap bakal. Isa diselaraskan dengan kebijakan di setiap kabupaten kota di NTB. (hs)

Tuesday, March 30, 2021

Mencuri di 15 Tempat Berbeda, Sosok Ini Bukan Remaja Sembarangan

Mencuri di 15 Tempat Berbeda, Sosok Ini Bukan Remaja Sembarangan

BERAKHIR: Pelarian El, remaja spesialis pencurian akhirnya berakhir setelah diringkus polisi.

MATARAM
-- Bermacam barang dicuri sosok remaja yang satu ini. Mulai dari handphone,  barang elektronik, motor hingga burung kecial.

Mengejutkannya lagi usia sosok ini masih belasan tahun. Ia melakukan aksi kejahatannya di 15 lokasi berbeda. 

Polsek Cakranegara menangkap remaja berusia 19 tahun ini di dengan tuduhan pencurian dengan pemberatan (Curat). Ia berinisial berinisial EI  dan berusia 19 tahun.

Lewat keterangan polisi, remaja ini merupakan warga Jempong Timur, Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Salah satu aksi pencurian yang dilakukan EL yakni di  spesialis pencurian yang beraksi setidaknya di Lingkungan Nyangget, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. 

"Di sana pelaku mencuri satu unit handphone. Licin sekali dia bersembunyi," ujar Kapolsek Cakranegara, Kompol Zaky Maghfur di Mataram, Selasa (30/3). 

Dari sekian laporan yang diterima kepolisian, pelaku beraksi pada Sabtu (13/2) sekitar pukul 05.30 Wita. Ia diduga masuk ke rumah korban dengan memanjat tembok kamar mandi yang belum memiliki atap. 

Karena pintu kamar tidak terkunci, El leluasa masuk ke kamar korban. Ia lalu mengambil satu unit handphone yang diletakkan di atas meja. 

Setelah itu, pelaku kembali memanjat tembok kamar mandi dan keluar dari rumah korban. Dalam aksinya ini, korban mengalami kerugian Rp 3,2 juta.

Menerima laporan korban, kepolisian pun melakukan penyeldikan. Dari hasil olah TKP dan mendengarkan keterangan saksi-saksi. Identitas pelaku diketahui petugas. 

Hanya saja, penangkapan pelaku tidak berlangsung mudah. Karena pelaku kerap bersembunyi dan berpindah tempat. 

Pelarian pelaku terhenti setelah petugas mengetahui keberadaannya. Informasi diperoleh karena pelaku bersembunyi di rumah temannya di Desa Bajur, Kecamatan Labuapi Lombok Barat. 

Keberadaannya diketahui sesaat setelah berhasil menjual barang hasil curiannya. Dia ditangkap tanpa perlawanan. 

‘’Di lokasi langsung kita interogasi singkat. Dia mengaku mencuri handphone itu seorang diri. Dia baru mengantarkan barang curian. Pelaku langsung kita tahan untuk proses penyidikan lebih lanjut,’’ tuturnya. 

Hasil interogasi lanjutan. EI juga mengaku melakukan pencurian dengan rekannya berinisial DD yang saat ini sudah ditahan. DD ini juga dedengkot kasus pencurian. 

Di lokasi lainnya, DD bertindak selaku eksekutor dan masuk ke salah satu kos-kosan. Sememtara EI menunggu di luar, DD kemudian mencuri 5 buah handphone dan setelah itu langsung kabur. 

‘’Barang tersebut lalu dijual oleh keduanya seharga Rp 1,5 juta dan dibagi dua. Hasil penjualannya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari,’’ kata Zaky. 

Dengan perbuatannya, EI terancam dijerat pasal 361 ayat (1) dan ke 4 KUHP tentang pencurian dengan ancaman maksimal 7 tahun hukuman penjara. (jl)

Rusak Nilai Kemanusiaan, TGB: Terorisme Industri Kebencian

Rusak Nilai Kemanusiaan, TGB: Terorisme Industri Kebencian

TGB HM Zainul Majdi

MATARAM
— Rangkaian peristiwa aksi terorisme menjadi momok tersendiri bagi umat manusia. Kejahatan ini tidak sedikit dilakukan dengan mengatasnamakan agama.

Terbaru di Indonesia, tepatnya Minggu (28/3), di Makassar Sulawesi Selatan. Saat umat Kristiani sedang melaksanakan Minggu Palma di Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido — MH Thamrin harus dibuat mengalami ketakutan mendalam. 

Di lokasi, bom meledak dan dilakukan sepasang suami istri. Mengejutkannya lagi pasutri ini diketahui baru saja melangsungkan pernikahan sekitar 6 bulan lalu.

Ketakutan dan trauma mendalam yang dialami umat Kristen di lokasi, jelas tak terperi. Mereka merasa tidak aman menjalankan ibadah sesuai keimanan yang diyakininya.

Terhadap aksi terorisme tersebut, ada pesan khusus yang disampaikan TGB HM Zainul Majdi. Sosok pendakwah yang getol menyuarakan Islam Washatiyah (Islam moderat) ini mengecam aksi tersebut.

Dalam pesannya, TGB tegas mengatakan aksi terorisme harus dilawan. Penentangan terhadap ajaran Irhabiyah (terorisme) ini bukan tanpa sebab.

TGB mengatakan, aksi teror disebutnya melanggar ajaran paling dasar dalam Islam, yakni sisi kemanusiaan. Menegaskan alasannya, TG kemudian mengutip salah satu ayat Alquran tentang keharusan memuliakan sesama manusia.

“Sungguh Kami telah memuliakan manusia. Apa yang dimuliakan Allah Swt, tidak boleh dihinakan,” kutipnya.

Terorisme juag disebutnya menerjang ajaran Islam yang tak sepatutnya dilanggar. Membunuh sesama manusia merupakan larangan tegas yang diajarkan oleh agama yang dibawa nabi Muhammad Saw ini. 

Lagi-lagi terhadap alasan ini, TGB mengutip Kembali ayat Alquran. Kutipan yang disampaikan yakni tentang haramnya tindakan pembunuhan.

Begitu kejinya aksi terorisme ini, TGB sampai menyebutnya sebagai industri kebencian. Dalam industry tersebut ada rancang bangun merusak tatanan kehidupan di bumi.

“Terorisme ini menimbulkan kebencian, membuat satu pihak dengan yang lainnya saling mencurigai dan memecah belah anak bangsa,” ulasnya.

Bagi TGB, rekam jejak aksi teror belakangan banyak disematkan ke umat Islam. Label ini menjadi pukulan tersendiri bagi para pemeluk yang mengimaninya.

Sedianya, di dalam Islam sendiri menentang ajaran tersebut. Tegas dikatakan, aksi terorisme merupakan perbuatan haram yang tidak dibenarkan Islam.

Alih-alih membenarkan perbuatan keji itu, TGB menyebut jika aksi terorisme merupakan agenda terselubung dari pihak yang membenci Islam. “Terorisme justru melayani agenda orang-orang yang tidak suka terhadap Islam,” tandasnya. (jl)

Penggelapan 46 Ranmor Bernilai Hingga Rp 1,5 Miliar Terbongkar

Penggelapan 46 Ranmor Bernilai Hingga Rp 1,5 Miliar Terbongkar

BARANG BUKTI: Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus S. Wibowo saat menunjukkan barang bukti ranmor yang digelapkan.

GERUNG
-- Polres Lombok Barat berhasil mengungkap kasus penggelapan kendaraan bermotor (ranmor). Dari jumlah tersebut ditaksir dengan nilai fantastis mencapai Rp 1,5 miliar.

Ini disampaikan oleh Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus S. Wibowo, saat melaksanakan konferensi pers siang tadi, di Sea View Hotel Aruna Senggigi, Selasa (30/3).

Kasus ini melibatkan tersangka berinisial CA, 48 tahun. Sosok ini seorang mantan karyawan perusahaan kontraktor di Mataram.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan tim Polsek Senggigi, lanjutnya, tersangka melakukan aksinya seorang diri. Namun demikia, polisi bakal terus mengejar dugaan kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

"Kami masih mendalami dan memiliki dugaan kuat bahwa tersangka tidak seorang diri dalam melakukan aksinya. Hanya saja kami masih mengedepankan fakta-fakta dan bukti yang ada," ujarnya.

Sebanyak 46 unit kendaraan bermotor yang digelapkan tersebut, terdiri dari 8 unit kendaraan roda empat. Selebihnya sebanyak 38 unit kendaraan roda dua. 

Dari seluruh kendaraan yang diduga digelapkan, tinggal 16 unit sepeda motor yang belum ditemukan keberadaannya. Kendaraan tersebut kini sedang dalam upaya pencarian.

Modus operandi yang dilakukan tersangka, yakni mencari korban. Alasan perusahaannya membutuhkan kendaraan roda empat dan roda dua untuk kegiatan operasional.

Upaya tersebut dilakukan sejak Desember 2020 hingga Maret 2021. Dimana pelaku menggadaikannya kepada beberapa pihak dengan harga gadai yang bervariasi.

Untuk kendaraan roda dua, mulai dari Rp 8 juta. Sementara untuk kendaraan roda empat berkisar mulai Rp 18 juta sampai dengan Rp. 30 juta.

"Atas perbuatannya, tersangka disangkakan Pasal 378 dan atau pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas lima tahun," katanya. (jl)

Nahdlatul Wathan di Persimpangan Jalan

Nahdlatul Wathan di Persimpangan Jalan

Muhammad Haramain

"Ternyata, peristiwa penandatanganan dokumen kesepahaman antara TGB dan RTGB, bukan dimaknai sebagai babak baru yang penting dalam sejarah NW. Malah menjadi bahan untuk men-deskredit satu pihak dan sebaliknya. Ada NW 1953 dan NWDI 2021. Hanya NW sebenarnya organisasi, NWDI itu cuma madrasah, dan lainnya. Ya Tuhan, dangkal sekali."

Padahal pada dokumentasi peristiwa kesepahaman itu, kita menyaksikan kerendahan hati dan keteladanan yang ditunjukkan oleh para _zurriyat_ al-Magfurlah. Pilihan memecah organisasi ini jadi dua jelas tidaklah mudah. Di pundak mereka dibebankan amanah perjuangan  dari Almagfurlah, yang selalu mengedepankan komitmen perjuangan dalam kebersamaan. Baik RTGB dan TGB, menepikan semua ego, demi kemaslahatan para jamaah di grass root yang kerap bersilang pendapat. Lalu, di level jamaah hingga tokoh, mengapa masih ada saja yang gemar menebar narasi perpecahan dan kebencian?

Mencermati lini masa medsos maupun grup-grup chat, betapa bising cuitan-cuitan tentang resolusi konflik NW ini. Tak terhitung, betapa sering kita dapati komentar yang tidak bermutu serta ungkapan emosional yang mengganggu.

Kontestasi kubu Pancor-Anjani ini dipentaskan mereka, oleh para figuran ini, bak sinetron Indosiar, penuh drama. Saya sengaja menyebut figuran, karena dalam sinema, figuran itu tugasnya melengkapi skenario jalannya cerita. Tapi dalam konteks konflik ini, saya menilai para figuran ini terlalu "memaksakan" improvisasi dan bersikap seakan aktor utama.

Dalam teori dramaturgi, mereka ini hanya show off, seakan paling NW, paling mengikuti al-Magfurlah, paling benar, dll. Perilaku mereka seperti model hit & run, kata seorang teman, beraninya komen pedas dan nyinyir, _abis itu kabur gak jelas._ Mau ishlah, tapi senang berantem. Mau didengarkan, tapi tak bersedia mendengar. Hampir tiada dialog, yang ada hanyalah transaksi bullying dan cacian. Miris.

Jamaah NW sedang mengalami krisis identitas. Idealnya, inilah momentum untuk mengarusutamakan kembali spirit madrasah NWDI yang pada entitas kekiniannya sudah terdegradasi oleh perilaku sebagian jamaahnya sendiri. Mereka kehilangan arah memahami narasi besar al-Magfurlah sebagai pendiri yang santun, pemersatu dan visioner. Keberkahan itu terletak pada kesediaan untuk ikhlas berjuang. Hingga pada medium apapun, _at all cost._ NWDI jangan dipahami hanya sekedar organisasi atau madrasah. NWDI itu ideologi, _way of life_ dan _basic value_ perjuangan kebangsaan religius.

Maha guru kita, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid telah menjadi pahlawan nasional Indonesia. Semangat dan visi kebangsaan religiusnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mendirikan ratusan madrasah-masjid sejak era kolonial. Madrasah NWDI tahun 1937 adalah tonggak sejarah bahwa kemerdekaan itu harus diawali dengan pergerakan melawan kebodohan, keterbelakangan, demoralisasi hingga krisis identitas-mentalitas anak bangsa.

Disini letak masalahnya, semua orang mengaku bersemangat untuk ishlah, tapi masih ada saja yang memiliki mentalitas _ana khayrun minhu, ana awla minhu, minna minhum,_ dan sebagainya. Sungguh tak elok, sangat primordial-feodalistik. Identitas kita sebagai pengemban _legacy_ perjuangan al-Magfurlah menjadi ambyar. Tidak sedikit para abituren (alumni) yang bahkan menutup diri untuk mengaku, bahwa mereka pernah menuntut ilmu di lembaga pendidikan NW. Kebanggaan pada almamater, _taokku ngaji belajar,_ hampir teralienasi dari memori. Karena kita sangat sibuk menghabiskan energi, berkelahi tiada henti.

Pasca ishlah 23 Maret 2021, Nahdlatul Wathan berada di persimpangan jalan. Ada yang bernama NW dan NWDI. Berbeda _aren_ (wadah), tapi masih bisa _begibung_ (makan bersama). Tetap bersama dalam arah pejuangan yang sama. Selangkah seayun, melanjutkan legacy perjuangan al-Magfurlah.

Saat ini, mari melawan setiap hoax dan narasi kebencian. Melawan persekusi dengan arif dan damai. _Common enemy_ (musuh bersama) kita adalah para produsen fitnah, para pengadu domba dan sejenisnya. Mari memenuhi ruang ishlah ini dengan bekerja dan berdedikasi di setiap lini perjuangan. Jangan menghabiskan energi untuk _“menari di gendang orang lain”._ Irama sumbang para figuran yang tidak ingin kita maju bersama.

Terakhir, izinkan saya mengutip petikan syair Imam Syafi’i yang sering dibaca sebelum membaca Wasiat Renungan Masa;

جَزَى اللهُ الشَّدَائِدَ كُلَّ خَيْرٍ ... عرفت بها عدوي من صديقي.

"Allah akan membalas setiap kesusahan dengan segala kebaikan,, Dengan itu, aku pun menjadi tahu, siapa musuhku dari temanku."

Parepare, 29 Maret 2021.

Awas! Praktek Percaloan Pekerja Migran Ilegal Masih Marak

Awas! Praktek Percaloan Pekerja Migran Ilegal Masih Marak

KUNJUNGAN: Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdani, saat berkunjung ke Desa Jenggik Utara.

SELONG
-- Masalah pekerja migran masih menjadi pekerjaan rumah yang membuat pusing pemerintah. Masalah ini terutama terkait pengiriman pekerja ilegal lewat praktek percaloan.

Dalam kasus ini, tak jarang para pekerja yang dikirim tercatat sebagai pekerja ilegal. Buntutnya, dalam proses aktivitas kerja yang dilakukan di negeri tujuan mengandung penuh risiko.

"Ini terutama yang menyangkut pekerja life skill," ungkap Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdani dalam saat kunjungannya ke Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, Selasa sore (30/3).

Lombok Timur sebagai penyumbang pekerja migran yang signifikan, jelasnya, hendaknya menyadari hal tersebut. Praktek percaloan dalam pengiriman pekerja ilegal masih terus terjadi.

Sindikat pengiriman pekerja ilegal ke luar negeri ini disebutnya hanya mengejar keuntungan. Para pekerja hanya dikirim dan setelah mengambil untung tugas dianggap selesai.

Perusahaan seperti itu dipastikan tak mau peduli dengan kondisi serta masalah yang dialami lara pekerja di negara tujuan.

Hanya saja, di belakang hari tidak sedikit para pekerja baru tersadar terhadap risiko yang mereka terima. Saat sedang bermasalah, mereka ingin pulang tapi calo tidak bisa dihubungi kembali.

Tragisnya, para pekerja hendak mengadu ke perusahaan pengiriman juga tidak bisa dilayani. Akhirnya jalan satu-satunya ke KBRI.

"Negara yang ambil alih dan itu peran sesuai amanah Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017," terangnya.

Kunjungan ke Desa Jenggik Utara, jelasnya, sebagai ikhtiar menjadikan desa itu  role model bagi yang lain. Terlebih lagi adanya kebijakan Pemkab Lombok Timur mengenai hal tersebut.

Di daerah ini, jelasnya, Pemkab Lombok Timur memberlakukan kebijakan yang baik bagi pekerja migran.

Nantinya, model kebijakan yang diterapkan di Lombok Timur diharap dilakukan pula si daerah lain.

Kata dia, langkah ini diambil agar Lombok Timur menjadi kiblat kabupaten lainnya. 

Di kesempatan itu, Benny mengingatkan, pekerja migran adalah pahlawan devisa. Mereka layak mendapatkan perlakuan yang terhormat.

"Saya dan jajaran BP2MI, aparatur negara bisa makan dari gaji yang saya terima setiap bulan, demi Allah, insya Allah, berasal dari rakyat, berasal dari pekerja migran Indonesia," ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Bidang Pemasaran Kantor BNI Cabang Mataram, Kadek Yulie Mahendri mengatakan, pihaknya membangun rumah edukasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) 2016 lalu.

Program tersebut merupakan bentuk dukungan  dari agenda yang diusung OJK, Bank Indonesia, dan Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mengembangkan bina keluarga BNI.

"Rumah edukasi ini kita resmikan tepatnya di bulan Juli 2016," terangnya.

Rumah edukasi ini, bebernya, dapat digunakan oleh beberapa kelompok bina desa setempat. 

Rumah edukasi PMI ini, lanjutnya, merupakan wujud apresiasi BNI kepada pekerja migran. Hal ini merupakan bentuk upaya pemberdayaan kepada pekerja dan keluarga.

Program ini berwujud rumah permanen dan menjadi tempat singgah para pekerja migran. Di rumah ini pula sebagai tempat mendapatkan berbagai informasi berupa pelatihan bahasa asing, penyedia akses internet, ruang komputer, perpustakaan, dan yang lainnya.

Program ini diperuntukan kepada calon pekerja yang hendak berangkat. Di lain sisi, untuk keluarga yang bersangkutan. 

"Untuk mengembangkan diri dari berbagai pengetahuan dan keterampilannya mereka sebagai bekal," tandasnya.

Terpisah, Kepala Desa Jenggik Utara, Nasri mengatakan, Pemdes benar-benar peduli dengan pahlawan devisa tersebut. Baik dari urusan penempatan, pemberangkatan sampai kepulangannya.

"Kita ada perdes khusus terkait hal itu," ucapnya.

Bahkan, lanjutnya, Pemdes juga menangani maslah yang dihadapi seperti kematian saat bekerja, atau para pekerja tak sampai ke lokasi tujuan.

Saat ini, bebernya, pekerja migran yang masih aktif di desa setempat sebanyak 360 orang. Mereka tersebar di beberapa negara. Dari jumlah tersebut, masih didominasi tujuan negara Malaysia. 

"Harapan saya, para pekerja migran agar meningkatkan life skill. Ini penting agar berdampak pada ekonomi keluarga," harapnya. (kin)

Monday, March 29, 2021

Petinju NTB Juara Umum Seleknas SEA Games Hanoi

Petinju NTB Juara Umum Seleknas SEA Games Hanoi

BANGGA: Prestasi membanggakan disumbang para petinju NTB dan keluar sebagai juara umum di Seleknas SEA Games Hanoi 2021.

MATARAM
-- Ajang bergengsi Seleknas (seleksi nasional) tinju SEA Games Hanoi 2021 jadi ajang pembuktian para petinju NTB. Di ajang tersebut, NTB keluar sebagai juara umum.

Seleknas yang diselenggarakan pengurus pusat Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) ini berlangsung di Markas Besar TNI AU Cilangkap. Setidaknya selama 4 hari mulai tanggal 25-28 Maret, para petinju NTB berjibaku berjuang membuktikan kemampuannya.

Pertina NTB sendiri mengirim empat atlet di ajang itu. Dari empat yang dikirim, tiga dari mereka mendulang medali emas.

Tiga petinju peraih medali emas yang dimaksud yaitu Endang yang bermain di kelas 51 Kg, Huswatun Hasanah kelas 60 Kg dan Putra Samada pada kelas 69 Kg.

Endang dalam hal ini bermain sebanyak 3 kali pertandingan. Pada pertandingan final melawan Betrik Sugoro dari Kalimantan Selatan. 

Huswatun Hasanah bermain 2 kali dan pada final melawan petinju dari Papua Adelia Estifena. Sementara Putra Samanda bermain 2 kali dan pada pertandingan final melawan Saroha dari Sumatera Utara. 

Berbeda dengan Jubaitul yang bermain pada kelas 57 kg. Petinju NTB yang satu ini mengalami kekalahan dari petinju asal DKI Jakarta.

“Ini sangat membanggakan dan patut diapresiasi. Mereka mampu membawa nama NTB dalam ajang nasional dan bahkan internasional kedepannya di Hanoi,” ujar Ketua Pertina NTB, Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Senin (29/3).

Jenderal bintang satu itu juga berharap agar para pelatih dan pendukungnya segera mempersiapkan ketiga petinju tersebut. Ini penting untuk terus diberikan pembinaan dan latihan ekstra.

Bagi Rizal, dengan cara itu diharap ketiganya yang berangkat mewakili Indonesia dalam ajang SEA Game di Hanoi membuahkan hasil membanggakan.

"Bangsa Indonesia dibuat bangga, khususnya masyarakat NTB," ucapnya.

Demi memantapkan persiapan menuju Hanoi Vietnam, ketiga petinju itu diminta terus menyiapkan fisik dan mental mereka. Di ajang tersebut, lawan yang akan dihadapi diyakini lebih berat.

Alumnus Akmil 1993 itu juga berharap agar petinju Jubaitul tidak berkecil hati. Masih banyak waktu dan kesempatan untuk meraih kesuksesan. 

Untuk itu, Jubaitul harus mempersiapkan diri lebih baik dan lebih matang lagi. Ia yakin di ajang berikutnya, petinju yang satu ini bisa mengharumkan nama keluarga dan daerah. 

Sebelumnya, Huswatun Hasanah pernah menyumbangkan medali perungggu di kelas 60 kilogram pada Asian Games 2018. Ia juga menyumbang medali yang sama di Sea Games pada 2019 lalu di Manila. (jl)

5 Warga Asal NTB Diamankan Pasca Bom Makassar

5 Warga Asal NTB Diamankan Pasca Bom Makassar

KETERANGAN PERS: Warga Jakarta, Makassar dan NTB diamankan pasca bom Makassar dari keterangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

JAKARTA
— Detasemen Khusus (Densus) 88 bergerak cepat usai peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan jajarannya itu menangkap beberapa terduga teroris. Di Makassar, Densus menangkap empat orang yaitu AS, SAS, MR dan AA. 

“Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara,” kata Kapolri dalam keterangan tertulis, Senin (29/3). 

Keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar ini, berperan memberikan doktrin. Mereka pula yang rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk bom bunuh diri. 

Bersamaan dengan itu, sambung Listyo Sigit, tim Densus juga bergerak melakukan penggeledahan dan penangkapan di dua wilayah. Kedua wilayah itu yakni Condet Jakarta Timur dan Bekasi Jawa Barat. 

Alhasil, empat terduga teroris diamankan yakni A, AH, AJ dan BS berikut barang bukti bom dan bahan peledak lainnya. “Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, 5 toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer. Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya 4 Kg , kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan Jumlah 1,5 Kg,” jelas Kapolri. 

Kemudian hasil operasi penangkapan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Densus 88 mengamankan lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD). 

“Total lima pelaku telah diamankan, serta terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan,” pungkas Listyo Sigit. 

Untuk itu, Kapolri meminta agar masyarakat di Jakarta, Makassar, dan NTB melakukan aktivitas seperti biasa dan tetap tenang jangan panik. Ia memastikan, bahwa jajarannya terus mengejar kelompok-kelompok teroris dan mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri ini. 

“Saya imbau masyarakat tetap tenang, tidak usah panik, terkait masalah teroris merupakan tugas kami untuk mengusut tuntas,” tutupnya. (jl)

Destinasi Wisata Harus Aman, Ini Langkah yang diambil Pemprov NTB

Destinasi Wisata Harus Aman, Ini Langkah yang diambil Pemprov NTB

SUKA CITA: Kehadiran Sekda NTB, HL Gita Ariadi disambut sukacita oleh personel Satpol PP NTB.

MATARAM
-- Percuma NTB memiliki destinasi wisata indah jika tak dibarengi rasa aman. Kondisi ini menjadi atensi Pemprov NTB agar wisatawan yang berkunjung merasa nyaman dan terlindungi.

Diketahui, NTB merupakan destinasi pariwisata super prioritas nasional. Status ini disandang setelah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI memberikan label itu.

Karena itu, Pemprov NTB terus berupaya menjalin sinergi dengan berbagai stakeholders. Langkah ini diambil untuk mewujudkan tujuh ikon pariwisata (sapta pesona).

Hal tersebut diungkapkan Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi pada saat memberikan sambutan rapat koordinasi kesiapsiagaan Satpol PP dan Satlinmas. Rapat sengaja digelar dalam rangka mendukung pariwisata di NTB.

Rapat yang digelar di Wisma Tambora NTB, Senin (29/3), itu menekankan pentingnya sinergitas berbagai stakeholders. Tentu termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

“Satpol PP sudah mengambil porsi yang sangat penting. Yaitu harus memberikan jaminan rasa aman," ucapnya.

Hanya saja, tanggung jawab ini tidak hanya dibebankan ke pundak Satpol PP dan Satlinmas. Karena itu, penting pula terus berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya.

Kehadiran Satpol PP dan Satlinmas mendapatkan apresiasi penuh dari Sekda NTB. Berbagai upaya yang telah dilakukan Sapol PP dan Satlinmas, tidak hanya menjaga keamanan tetapi juga mengajak masyarakat patuh terhadap Perda Nomor 07 Tahun 2020 tentang penanggulangan penyakit menular. 

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) NTB, Tri Budi Prayitno mengungkapkan, sejak dikeluarkannya Perda Nomor 07 Tahun 2020, pihaknya langsung bergerak. Hampir semua Satpol PP di kabupaten kota juga disebutnya turut ambil bagian.

Prianyangbkarib disapa Yiyit ini juga menuturkan, tantangan yang dihadapi Satpol PP adalah keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Namun dengan semangat dan motivasi membuat seluruh Satpol PP dapat menjalankan tugas terbaik. 

“Dengan keterbatasan SDM apabila dapat menjalankan tugas dengan baik maka itu yang luar biasa,” ungkap Kasat Pol PP.  

Sebanyak 138 peserta Satpol PP dan Satlinmas hadir dalam Rakor ini. Rakor tersebut sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Satpol PP yang ke 71 tahun dan Satlinmas yang ke 59 tahun. (jl)

Jelang Ramadan, Bahan Pokok Alami Lonjakan Harga

Jelang Ramadan, Bahan Pokok Alami Lonjakan Harga

PANTAU: Wakil Bupati Lombok Timur, H Rumaksi saat memantau kondisi pasar di Aikmel, beberapa waktu lalu.

SELONG
-- Bulan Suci Ramadan sudah dalam hitungan hari. Seiring itu, sejumlah kebutuhan pokok rumah tangga mengalami lonjakan harga signifikan.

Lonjakan sejumlah bahan kebutuhan pokok ini melonjak harga dipicu sejumlah faktor. Yang utama adalah permintaan yang tinggi sementara persediaan minim.

"Itu salah satu pemicu naiknya harga sembako," ucap Kepala Dinas Perdagangan Lombok Timur, Hj Masnan, Senin (29/3).

Pantauan di pasar, hingga saat ini yang mengalami lonjakan harga yakni telur, daging dan cabai. Beruntung beberapa kebutuhan pokok lainnya masih dalam harga normal.

Untuk cabai misalnya. Harga komoditi yang satu ini tembus hingga Rp 150 ribu per kilogram. Harga ini di luar harapan masyarakat lantaran dianggap terlampau tinggi.

Hj Masnan juga mengutarakan kekhawatirannya terhadap sejumlah kebutuhan pokok tersebut. Ia khawatir harga diperkirakan terus mengalami kenaikan jelang lebaran nanti. 

"Beberapa kebutuhan pokok ini khawatir akan mengalami kenaikan harga jelang lebaran," ucapnya.

Sementara pihaknya bakal menggelar pasar murah. Langkah ini diambil demi mengimbangi harga pasaran.

Pasar murah sendiri rencananya bakal dilaksanakan pada tanggal 1-3 April mendatang. 

Tidak hanya itu, kontrol harga pasca digelar pasar murah tak akan luput dari pantauannya. Ia berharap kedepan harga pasar dapat normal kembali seperti sedia kala. (hs)

Bocah 10 Tahun Tumbal Kolam Galian Tambang Pasir

Bocah 10 Tahun Tumbal Kolam Galian Tambang Pasir

RUMAH DUKA: Suasana duka tengah menyelimuti rumah Azkia yang meninggal di kolam galian tambang pasir.

SELONG
-- Malang nian nasib Azkia Ramdani. Bocah 10 tahun asal Dusun Bagek Atas, Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya itu ditemukan tak bernyawa.

Bocah ini mengembuskan nafas terakhir di sebuah kolam bekas galian pasir milik Amaq Zul, Minggu (28/3), sekitar pukul 13:30 Wita.

Awalnya, Azkia datang ke kolam bekas galian tersebut bersama dengan tujuh temannya. Satu diantaranya ialah adik kandungnya sendiri bernama Razak.

Menurut penuturan temannya, sebelum kejadian, Azkia nekat berenang ke tengah kolam bekas galian tersebut. Sontak beberapa temannya, termasuk adiknya sendiri mengingatkan agar tidak ke tengah lantaran cukup dalam. 

Bukannya mengindahkan peringatan teman-temannya. Azkia malah terus ke tengah dengan dalih ingin belajar berenang.

Tak lama setelah itu, Azkia terlihat tak mampu berenang dan tenggelam. Melihat kejadian itu, adiknya Razak bersama teman sebayanya berlarian mencari pertolongan warga setempat. 

Tak jauh dari  lokasi tersebut ia mendapat bantuan empat orang warga yang sedang memancing, salah satunya bernama Sabrun (saksi). 

Sesampai di lokasi, Sabrun dan tiga kawannya tidak menemukan Azkia. Sontak ia bersama temannya menyelam dan baru menemukan Azkia tergeletak di dasar kolam bekas galian pasir tersebut.

Kini, jasad Azkia dibawa pulang ke rumahnya. Sementara orang tua korban menolak untuk melakukan visum dan menganggap itu sebuah musibah. (hs)

Terungkap! Baru Nikah 6 Bulan, Pasutri Ini Pelaku Bom Makassar

Terungkap! Baru Nikah 6 Bulan, Pasutri Ini Pelaku Bom Makassar

JUMPA PERS: Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono saat memberi keterangan pers kepada awak media terkait kasus bom bunuh diri di Makassar.

JAKARTA
-- Teka teki pelaku bom bunuh diri yang tewas di depan halaman gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, perlahan mulai terungkap. 

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku bom bunuh diri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan.

Dari data yang diperoleh keduanya adalah pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan. "Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3). 

Diketahui, pasca bom bunuh diri beredar foto seorang laki-laki mengendarai sepeda motor matic berboncengan dengan seorang wanita. Motor dengan nopol DD 5984 MD tersebut tampak hancur. 

Menurut Argo, identitas laki-laki tersebut diketahui L. Sementara yang wanita YSF pekerjaaan swasta. "Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya," ujarnya. 

Dia mengatakan, sejumlah tempat sudah digeledah mencari bukti lainnya. Termasuk pula rumah pelaku. 

Sejauh ini, pihaknya tengah menunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dari proses ini diharap semua dapat diungkap dengan jelas.

Argo mengungkapkan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD. Kelompok ini tercatat pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

Sementara itu, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang. 13 diantaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam. 

"Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang. 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," tandasnya.

Terhadap tragedi ini, nyaris semua jajaran kepolisian di tanah air siap siaga. Polresta Kota Bima, Lombok Utara dan Lombok Barat misalnya.

Di Kota Bima, aksi siaga bakal berlangsung hingga beberapa hari kedepan.  

“Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kita siaga. Semoga aman-aman saja,” ujar Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono.

Terhitung sejak Minggu sore kemarin katanya, personil Polres Bima Kota juga menempatkan sejumlah anggota ke beberapa gereja yang ada di wilayah itu.

“Kita utamakan penjagaan lima gereja di wilayah Kota Bima,” ungkapnya. 

Dalam pengamanan ini lanjutnya, pihaknya juga menerjunkan anggota TNI berikut juga Satuan Barikade Mobil (Brimob).

Kini sambung Haryo, pihaknya terus mengecek keamanan di masing-masing Polsek yang di wilayah hukum Polres Bima Kota berikut juga anggota Patroli Gabungan TNI. 

Bukan tanpa alasan jika jajaran polisi di Bima Kota siaga. Ini tidak lepas dari rekam jejak kasus terorisme di daerah itu.(jl)

Awas! Ada Minyak Goreng Kemasan Ilegal, Untung Dibongkar

Awas! Ada Minyak Goreng Kemasan Ilegal, Untung Dibongkar

BONGKAR: Sejumlah barang bukti minyak goreng kemasan ilegal diamankan polisi setelah dibongkar, Sabtu (27/3).

MATARAM
-- Praktek produksi minyak goreng tanpa izin edar di Kota Mataram sukses dibongkar jajaran Polresta Mataram. Terungkapnya kasus ini tidak lepas dari campur tangan Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim setempat.

Dalam prakteknya, produsen minyak goreng kemasan ilegal ini dengan memproses minyak goreng curah dengan kemasan plastik dalam botol lengkap. Namun merk yang digunakan belum memiliki izin edar. 

Minyak goreng kemasan ilegal ini dikemas di salah satu gudang di Kelurahan Babakan Kecamatan Sandubaya Kota Mataram. Luas gudang tersebut sekitar satu hektare.

Kasus ini termasuk tindak pidana di bidang perdagangan. Terlebih setidaknya ribuan minyak goreng curah yang diedarkan tanpa izin edar oleh pihak produsen. 

"Modus ini kita bongkar Sabtu kemarin (27/3) sekitar pukul 11.00 Wita,’’ ungkap Kapolresta Mataram, Kombes Pol Heri Wahyudi, Senin (27/3). 

Awalnya, Tipidter Polresta Mataram menerima informasi kegiatan usaha tanpa izin edar. Lalu petugas mendatangi pemilik usaha. 

Dari penelitian singkat kepolisian, petugas yakin usaha tersebut melanggar ketentuan. Ini karena pemilik tidak dapat menunjukkan izin usaha lengkap.

Diantaranya tidak memiliki izin SNI, tanpa sertifikat halal, layak higienis, izin merk dan izin edar dari BPOM juga tidak dikantongi pemilik.

‘’Ini semuanya, pemilik tidak dapat menunjukkan izinnya. Sudah sangat jelas ini melanggar,’’ bebernya. 

Petugas mendapati minyak curah kemasan itu dengan merk dagang CR (inisial). Minyak goreng itu dikemas dalam tiga botol berukuran berbeda. Yaitu ukuran 900 mililiter, 1000 mililiter dan 1.500 mililiter. 

Setelah ditelusuri di Kemenkumham, merk dagang yang digunakan ternyata sudah terdaftar dan digunakan untuk merk dagang yang lain. ‘’Merk yang digunakan ini sudah ada yang menggunakan,’’ katanya. 

Dengan sejumlah bukti awal yang didapati, petugas yakin dengan pelanggaran yang dilakukan. Pemilik minyak curah olahan berinisial PA (37 tahun) warga Babakan, Kecamatan Sandubaya akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

PA dijerat pasal 106 Jo pasal 24 ayat (1) dan atau pasal 113 Jo pasal 51 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan. Jerat ini sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja, dengan hukuman maksimal penjara 4 tahun dan denda Rp 10 miliar. 

Hasil penyelidikan terungkap, minyak curah dipesan di Surabaya. Lalu dibawa menggunakan truk tangki. 

Sebelum tiba di Mataram, minyak curah ditampung dulu di Lembar, Lombok Barat. Sesaat kemudian dibawa menuju gudang pelaku di Babakan Kota Mataram. 

‘’Di sini minyaknya sudah disaring seperti dibersihkan. Lalu setelahnya dipindah ke botol kemasan untuk dijual,’’ jelas Heri.        

Dari keterangan tersangka, minyak goreng kemasan tanpa izin edar tersebut sudah diedarkan disejumlah pasar tradisional di Pulau Lombok. Kemudian ada juga pembeli atau pemborong yang datang ke gudang tersangka. Tujuannya untuk mengambil barang dan dijual.

‘’Ini minyak yang 900 mililiter dijual Rp 13 ribu. Kalau yang 1000 mililiter dijual Rp 13.500. Ada memang perbedaan harga dengan minyak resmi yang dijual bebas,’’ tuturnya. 

Terungkap juga, tersangka mulai beroperasi sejak bulan Februari. Apes untuk pelaku, modal belum kembali. Minyak curah kemasannya sudah dibongkar polisi. 

‘’Belum untung, karena baru Februari kemarin mulai beroperasi,’’ beber PA kepada polisi.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, niat pelaku timbul karena sebentar lagi minyak goreng kemasan plastik tidak diperbolehkan. Lalu ia berinisiatif menggantinya dengan botol kemasan.

Pelaku kini tidak bisa lagi beroperasi. Gudangnya juga sudah terpasang garis polisi (police line). Sementara ribuan botol minyak curah kemasan disita petugas bersama barang bukti lainnya. 

"Yang juga kita amankan seperti

Antara lain, 1 buah tandon, 1 mesin penyaring minyak goreng, 2 mesin timbang, 1 truk tangki 10.000 liter, 1 unit pikap. ‘Totalnya ada 10.320 botol minyak goreng kemasan yang kita amankan. Operasionalnya sudah kita setop. Kita kembangkan lagi ini,’’ tegas Kadek. (jl)

2 Hektare Lahan Disiapkan untuk Pusat Budidaya Lobster

2 Hektare Lahan Disiapkan untuk Pusat Budidaya Lobster

BUDIDAYA: Inilah kawasan Telong-elong yang dijadikan pusat budidaya lobster di NTB.

MATARAM
-- Masyarakat NTB boleh berbangga seiring ditetapkannya daerah ini sebagai pusat budidaya lobster. Penetapan status ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Pusat budidaya lobster di NTB sendiri berada di Telong-elong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Menyongsong penetapan status sebagai pusat budidaya, Pemprov NTB menyiapkan 2 hektar lahan untuk kegiatan tersebut.

"Daerah sudah menyiapkan 2 hektar di Dermaga Telong-Elong, ketimbang saat ini belum bisa dimanfaatkan optimal lebih baik kita dorong untuk dapat mendukung pengembangan kampung budidaya lobster yang direncanakan sekitar kawasan tersebut," ucap Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan NTB, H Yusron Hadi, Senin (29/3).

Modelnya nanti, lanjutnya, bakal dilihat mana yang tepat dan bisa cepat. Apakah model pinjam pakai dengan pusat atau pola yang mana. 

Hari ini, pihaknya membicarakan tindak lanjut hasil kunjungan Menteri KKP kemarin.

Di atas lahan seluas 2 hektare tersebut, bebernya, bisa difungsikan sebagai unit riset lobster nasional. Hal ini memungkinkan lantaran fasilitas pendukung lainnya.

Andai nanti semua itu benar-benar terwujud, pusat budidaya lobster Telong-elonh akan menjadi yang pertama di Indonesia dengan model seperti itu.

"Nanti kawasan perairan tersebut selain tempat budidaya, Dermaga Telong-Elong yang ada sekarang juga difungsikan sebagai fasilitas riset lobster di Indonesia. Sehingga, ketika orang berbicara tentang lobster ya  di NTB," ujarnya.

Menurut Yusron, dalam waktu dekat tim Kementerian Kelautan dan Perikanan akan kembali berkunjung ke NTB. Langkah itu diambil untuk menindaklanjuti instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat kunjungan kerja ke Lombok, Rabu (24/3) lalu. 

Menyambut kunjungan itu, pihak Diskanlut NTB bakal menyiapkan konsep yang bakal dipertemukan dengan konsep pemerintah pusat. 

Ia juga menyinggung soal anggaran maupun prasarana yang ada untuk pembangunan kampung budidaya lobster tersebut. Pemerintah pusat disebutnya sudah menyiapkan itu lewat anggaran APBN. 

Praktis, daerah perlu mem-backup anggaran. Namun, berapa nilai anggaran yang dibutuhkan, Yusron belum dapat memastikannya.

"Kalau soal anggaran kita belum tahu. Pastinya secara teknis nanti akan dibahas. Kalau kita di daerah saat ini ingin memastikan lahan yang akan dimanfaatkan ini clear and clean dulu," tegas Yusron.

Menindaklanjuti rencana itu pihaknya berkoordinasi dengan UPT Kementerian KP terkait yang ada di NTB. Selain itu, dalam pembahasan juga melibatkan pemerintah kabupaten dan masyarakat pembudidaya.

Ia menyebut langkah ini diambil guna membahas langkah-langkah selanjutnya. Baik pengaturan site budidaya ataupun yang lain agar kawasan budidaya itu tertata rapi.

"Intinya bagaimana rencana untuk menjadikan NTB sebagai kampung budidaya dan pusat riset lobster bisa terwujud," ujarnya.

Jika benar itu direalisasikan, bnyak yang harus dipersiapkan. Baik soal pembibitan, pakan, sarpras, lokasi, budidaya yang berkualitas, dan pemasaran. 

Selain itu, perlu perlu pendampingan kepada nelayan pembudidaya ini hal-hal yang harus disiapkan. (jl)

Masih Mahal, Harga Cabai Ditaksir Ramadan

Masih Mahal, Harga Cabai Ditaksir Ramadan

Hj. Masnan

SELONG
-- Harga cabai masih mahal hingga saat ini. Imbasnya, masyarakat berharap agar harga jenis komoditi yang satu ini segera normal.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur, Hj Masnan, mengakui jika sampai saat ini harga bahan pokok satu ini masih tinggi. Ia membeberkan, per 28 Maret kemarin harga masih berkisar Rp 150 ribu per kilogram.

Faktor kenaikan harga tersebut, ujarnya,  lantaran permintaan lebih tinggi dari pada penawaran. Dengan kata lain, stok barang lebih sedikit.

Hal itu terjadi, lanjutnya, karena musim penghujan yang berbuntut pada pendeknya masa panen. Tragisnya, tidak sedikit petani mengalami gagal panen.

"Karena hujan buahnya busuk dan batangnya mati. Bahkan mereka mencabutnya dan menaruh di pematang sawah," terang Hj Masnan, Senin (29/3)

Buntut harga cabai ini juga, terangnya, pihaknya telah dikumpulkan oleh pihak terkait. Langkah tersebut diambil untuk membahas persoalan yang ada.

Di kabupaten lain, imbuhnya, harga bahan pokok satu ini mencapai Rp 200 ribu per kilogram. Menurutnya, harga tersebut bisa jadi sampai masuk Bulan Suci Ramadan nantinya. 

Karena itu, timnya tengah bergerilya setidaknya ke tiga pasar. Ketiga pasar itu yakni Sambelia, Paok Motong dan Keruak. Hal itu dilakukan untuk menyurvei harga di lapangan.

Tak hanya itu, pihaknya dengan berbagai dinas terkait turun langsung ke petani. Itu dilakukan untuk melihat kebutuhan bahan pokok satu ini. 

Keterangan petani, ujarnya, cabai yang ditanam mati lantaran musim hujan. Jelas saja kondisi itu berbuntut pada gagalnya panen.

"Dulu petani panen sampai delapan kali saat ini hanya dua kali," ujarnya.

Selain turun ke petani, pihaknya juga keliling ke pasar dan ke masyarakat. Tujuannya, agar mengeluarkan cabai yang masih tersimpan.

Di masyarakat, terangnya, masih tersimpan cabai kering. Stok barang tersebut masih sampai bertonase.

Bahkan dirinya sendiri mengakui ada pihak menyimpan barang itu. Namun demikian, ia tak merincikan berapa harga bahan tersebut. 

"Di satu sisi ada yang tersenyum, di sisi lain ada yang ingin harga turun," ujarnya. (kin)

Sunday, March 28, 2021

Guard Community Rider Sukses Kelola Cacing Fun Track

Guard Community Rider Sukses Kelola Cacing Fun Track

GOWES; Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid bersama rombongan saat menjajal jalur Bukit Cacing.

GERUNG
-- Tahu Bukit Cacing? Bukit yang terletak di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunungsari Lombok Barat sangat populer bagi kalangan goweser (para pesepeda) MTB. 

Bukit ini nyaris tak pernah sepi dijajal setiap hari. Selalu ada saja para goweser yang berdatangan menjajal tantangan yang disajikan tempat ini.

Bukan tanpa sebab para goweser menjadi Bukit Cacing sebagai pilihan fun track bersepeda. Jalur yang dimiliki relatif menantang dan menyajikan panorama keindahan yang luar biasa.

Di puncak bukit ini, para goweser atau pengunjung bisa menyaksikan seantero Kota Mataram dengan hamparan laut yang menembus pandang hingga ke Pulau Bali.

Sejak bukit ini ramai dikunjungi rupanya berimbas baik bagi warga sekitar. Manfaatkan ramainya kungjungan itu, warga sekitar juga menyajikan aneka barang jualan. Roda ekonomi bergerak.

Sedianya, di jalur Bukit Cacing, ada lahan warga yang disisir para goweser. Belakangan, lahan seluas 2,5 hektar itu dibebaskan oleh Pemkab Lombok Barat.

Tak hanya pembebasan. Arena track dan jalur pun diperbaiki lewat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Barat.

Minggu kemarin (28/3), Cacing Fun Track ini diresmikan oleh Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.

Keberadaan Bukit Cacing, rupanya tak lepas dari gigihnya anggota Pokdarwis C Guard Community Rider Gunungsari. Dari tangan mereka inilah yang menyulap Bukit Cacing hingga seperti saat ini.

Bupati Fauzan mengaku bangga dengan oara anggota Pokdarwis tersebut. Segala harapan para Pokdarwis akan diupayakan realisasinya demi tatakelola dan kemajuan destinasi tersebut.

"Semoga segera kita tindak lanjuti," ucapnya.

Ia juga mengatakan setelah pembebasan lahan ini akan segera dilakukan penataan. Dalam prosesnya nanti melibatkan orang yang ahli dalam track.

"Tujuannya kedepan supaya track ini mendapatkan sertifikat nasional sehingga tidak hanya digunakan sebagai hobi, tetapi bisa digunakan sebagai tempat pertandingan resmi dan bisa menjadi terkenal dan ramai," ujar Fauzan.

Fauzan juga mengajak masyarakat untuk tidak cepat bosan dalam mengelola track tersebut.

Sebelumnya, Ketua Pokdarwis C Guard Community Rider, Maliki menceritakan. Awalnya jalur sepeda ini dibuka dengan sistem sewa lahan dari warga sekitar. Lewat kepedulian dari Pemkab Lombok Barat dan dukungan dari ketua DPRD setempat, pihaknya bisa membuat cacing fun track menjadi lebih bagus.

Bukit Cacing diincar para goweser bukan saja karena track dan panorama yang dimiliki. Jalur bersepeda ini relatif yang terdekat dengan Kota Mataram. Praktis, tidak sedikit goweser menghabiskan senja di tempat tersebut. (jl)

NW-NWDI Ikhtiar Fastabiqul Khairat

NW-NWDI Ikhtiar Fastabiqul Khairat

M Nashib Ikroman

SEPERLIMA
abad anakku berpisah selama itu timbullah fitnah disana sini anakku berbantah sesama saudara didalam nahdloh” 

(Wasiat renungan masa TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pendiri Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah/NWDI, Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah/NBDI dan Nahdlatul Wathan/NW)

Panjang dan melelahkan, namun juga membahagiakan……  

Banyak yang terkejut, tiba-tiba muncul gambar pertemuan TGB HM Zainul Majdi dengan RTGB HM Lalu Gde Zainuddin Atsany, dengan narasi adanya kesepakatan bersama, menghentikan silang sengketa soal organisasi NW, yang didirikan almagfurullah maulanasyeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, 1 Maret 1953 di Pancor, Lombok Timur. Berdasar Akte Notaris Hendrix Alexander Malaga, notaris pembantu di Mataram Nomor 48 tanggal 29 Oktober 1956. Dan telah berbadan hukum dengan penetapan Menteri Kehakiman RI melalui surat No.J.A.5/105/5, tanggal 17 Oktober 1960 dan telah diumumkan dalam tambahan Berita negara  RI No. 17, 8 November 1960 dalam bidang pendidikan, sosial dakwah serta perluasan perjuangan lainnya.

Muasal badan hukum NW pertama inilah yang kemudian diacu, dirujuk menjadi  dasar sejarah bersama yang kemudian dituangkan dalam Kesepakatan Bersama. Buahnya secara administratif, menjadi dua entitas dengan akar dan pohon yang sama, masing-masing diakui dalam kesepakatan yang oleh Kapolda NTB, Danrem 162/WB diwakili salah satu pejabat Korem, Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham, dan serta Gubernur NTB yang dalam pertemuan dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah sebagai saksi atas kesepakatan bersama ini. Keduanya secara hukum saling mengakui legalitas dan keabsahan masing-masing dalam membangun, meningkatkan,  mengasuh   dan mengembangkan, kerjasama sebagai pengurus besar ormas dalam mewujudkan cita-cita TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Setara dan legal sebagai pewaris perjuangan.

Yang pokok adalah adanya kesepakatan bersama yang dikukuhkan negara. Tonggak ini tidak pernah hadir, sebab sejak Muktamar NW X di Praya 1998, tidak ada kepastian hukum dalam hal posisi organisasi beserta pengurusnya. Keduanya (Pancor-Anjani), masing-masing memegang dokumen negara, silih berganti menang dan kalah di Pengadilan, ketika babak berikutnya sudah mulai masuk ke ranah peradilan. Hampir 23 tahun berpisah jalan. 

Secara defacto, keduanya eksis, memiliki pengurus, anggota serta roda organisasi berjalan. Pimpinannya sama-sama memiliki garis yang sama, zurriyat Almagfurullah Maulanasyeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid. Hukum administrasi kitapun tidak cukup mampu memandang/menilai kondisi ini, jika mengelola persoalan Nahdlatul Wathan ini dalam kacamata dan langkah “bussines as usual”. 

Dalam konteks inilah kemudian negara hadir, pejabat berwenang menghadirkan diskresi, sehingga bisa menghadirkan kebijakan/keputusan hukum yang diterima kedua belah pihak, tanpa harus saling mengalahkan antara satu dengan yang lain. Tetapi bisa tumbuh berkembang, kembali ke “raison d’etat” NW itu sendiri, yang pokok tujuannya “Iman-Takwa; Fil Khair-Fastabiqul Khairat. Perlindungan hukum negara wajib hadir, apalagi negara juga sudah mengakui apa yang sudah dilakukan Almagfurullah Maulanasyeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid, memberikan kontribusi besar sejak sebelum kemerdekaan RI hingga fase memajukan republik kita tercinta ini, sehingga ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. Presiden Jokowi beserta seluruh unsur pemerintahannya sangat layak diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya, termasuk seluruh pihak yang ikut berkontribusi, wujud hukum “NW-NWDI” per hari ini hadir.

NW-NWDI memiliki akar asal yang sama, tujuan yang sama, yang kemudian per hari ini final memiliki administrasi yang berbeda, kemudian masing-masing membatasi dan mengikat keperdataannya agar seiring sejalan. “Alhamdulillah dengan niat baik, bisa selesai”. Itu kalimat TGB Dr HM Zainul Majdi. Pokoknya adalah adanya kepastian hukum negara dalam ber-fastabiqul khairat. 

Nahdlatul Wathan (NW) dan Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), keduanya didirikan oleh pendiri yang sama. “NW” akan tetap merayakan Hultah NWDI dan “NWDI” akan tetap meneriakkan pokok NW Iman dan Takwa. Hizib dan sholawat nahdlatain beserta wasiat renungan masa, warisan pendiri tetap sama. Sungguh tidak ada alasan lagi untuk kita tidak satukan langkah dan arah, jika pisah administrasi masih membuat saling mendiskreditkan, tidak saling hargai dan hormati, maka justru telah menegasikan ruh perjuangan atas nilai-nilai para pendiri.

Manifestasi hari ini dilanjutkan perjuangannya oleh penerusnya. NW-NWDI bukanlah sesuatu yang berbeda, satu kesatuan, sejak dulu hanya berbeda secara administrasi saja. Ruh dari NW adalah NWDI itu sendiri, sebagai tonggak sejarah, sehingga pendiri NW-NWDI yang dirayakan adalah Hari Ulang Tahun (Hultah) NWDI.  

Zurriyat Almagfurullah Maulanasyeikh TGKH M Zainuddin Abdul Madjid juga satu kesatuan, sehingga memandang dan mempositioning NW-NWDI dan zurriyatnya hari inipun haruspun juga setara. Dan negara telah bersikap demikian. “Adillah sejak dalam pikiran” kutipan sastrawan Pramoedya Ananta Toer.

Kemana arah dan posisi masing-masing kedepan, kita semua berdoa dan berharap. Dasar dan niatnya adalah fastabiqul khairat, maka keduanya akan saling mengisi seperti dua sisi keping mata uang yang sama, membumikan nilai-nilai perjuangan yang dirintis sang pendiri.

Tanpa perlu lagi ada “noise” yang selama ini mengisi ruang publik kita, ruang perjuangan kita. Wallahua’lam bissowab. 

* Penulis adalah aktivis Hamzanwadi Institute

Bejango Bliq, Napak Tilas Komunal Berdimensi Psikospiritual Orang Songak

Bejango Bliq, Napak Tilas Komunal Berdimensi Psikospiritual Orang Songak

Oleh: Mastur Sonsaka

SALING
menjenguk dan mengunjungi merupakan aktivitas lumrah dihampir semua peradaban. Sebagai makhluk sosial, manusia memang telah ditakdirkan untuk saling terhubung, tergantung dan saling membutuhkan satu sama lain. Tentu saja ketergantungan, keterhubungan dan butuh membutuhkan ini bisa ditafsir sebagai keluhuran asasi manusia dan atau sebaliknya hanya sekedar cara manusia mempertahankan spesiesnya. 

Bagi para ilmuan, pengkhotbah perspektif struktural-fungsional, saling tergantung, saling terhubung dan saling membutuhkan. Ini cermin sifat dasar manusia sebagai makhlus sosial yang bermuara pada upaya kohesi sosial. Hardjana (2003) bahkan menyebut hubungan yang buruk dengan orang lain dapat mengganggu kesehatan mental individu dan dapat menimbulkan gejala psikosomatik. 

Sebaliknya, bagi perspektif struktural-konflik kecenderungan ini tidak lebih dari sekedar upaya koersifikasi individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain, tidak ada keluhuran manusiawi disitu. Bahkan dalam perspektif ekonomi, keterhubungan manusia hanya akan berlaku jika memiliki dampak ekonomis. Saling menjenguk dan mengunjungi ini dalam terma Sasak disebut ”bejango”.

Ada “bejango” berdimensi profan duniawi, ada yang berdimensi sakral spiritual dan ada pula yang berdimensi sakral kultural. 

Sebagai sebuah terma, “bejango” dapat dipadankan dengan terma silaturrahim, mengunjungi dan atau menjenguk. Dalam praktiknya, memang terlihat sepele dan sederhana namun efek sosiologis yang ditimbulkan sangat efektif dalam menjaga harmoni berdimensi ilahiah, insaniah dan alamiah. 

Dalam dimensia ilahiah “bejango” memastikan manusia dengan Tuhan selalu terhubung dalam bentuk aktivitas ibadah nahdoh yakni mengunjungi rumah ibadah. Dimensi insaniah merekatkan hubungan sosial antar suadara, tetangga dan warga bangsa. 

Dimensi insaniah ini bergelaut bergelindan dengan praktik-praktik adat istiadat sebagai upaya memelihara harmoni sosial dan kultural dalam berbagai bentuknya. Sebut saja aktivitas mengunjungi orang sakit, mengunjungi keluarga yang melahirkan, mengunjungi keluarga yang hajatan hingga mengunjungi keluarga yang ditimpa musibah kematian, dan semua aktivitas saling mengunjungi ini secara kultural dianggap sebagai “hutang tanpa tagihan”, apa itu “hutang tanpa tagihan”? tunggu ulasannya pada tulisan yang lain. 

Adapun dimensi alamiah tergambar dalam praktik ritual budaya orang Sasak yang mengikatkan diri dengan situasi dan fenomena alam seperti ritual “neda” dan “sentulak” di Songak, “begawe musim kembalit” di Sakra, “selamatan laut” di Tanjung Luar, “roah segare” di Lombok Barat hingga yang paling tersohor “bau nyale” di laut selatan Lombok dan “rebo bontong” di Kecamatan Pringabaya.

Bejango Bliq merupakan terma khas yang disematkan pada even budaya tahunan orang Songak yang dimulai sejak tahun 2012. Tentu saja sebagai bejango yang bliq (akbar, red), ia menjadi peragaan budaya yang inhern dimensi ilahiah, insaniah, alamiah, sakral spiritual dan sakral kultural sekaligus.

Terma ini muncul untuk mengagregasi kegiatan ritual bejango reguler orang Songak yang terleksana setiap hari senin dan kamis bagi mereka yang berhajat. Bentuk ritual bejango reguler ini adalah mengunjungi Masjid Kuno dan Makam Keramat Songak dengan membawa “sesangan” dan “sanganan”. Masjid Kuno merupakan simbol ikatan historis, spiritual-transendental atas asal usul orang Songak dan Makam keramat sebagai akhir kefanaan nenek moyang yang moksa di tempat tersebut. 

Pesan nenek moyang agar berkunjung (bejango) setiap mengalami kesusahan, penyakit dan lain sebagainya dengan membawa “sesangan” dan “sanganan” yang ditanamkan secara turun temurun sejak ratusan tahun silam lestari sampai hari ini. Sesangan merupakan serumpun hasil alam dan olahan, sedangkan sanganan adalah makanan berupa aneka buah dan nasi.

Seiring perkembangan zaman dan persebaran penduduk.

Oleh wartawan senior, Ahmad JD orang Songak dibagi menjadi dua yakni Songak origin dan Songak Dataran. Songak origin adalah orang Songak yang bertahan dan menetap di wilaya administratif Desa Songak Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan Songak dataran adalah orang Songak yang telah menyebar ke berbagai penjuru pulau Lombok bahkna luar pulau Lombok. Reinvensi ritual bejango menjadi “bejang bliq” ini memungkinkan orang Songak dataran memiliki ruang untuk melakukan napak tilas psikospiritual secara komunal.

* Penulis adalah dosen pengajar di IAI Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur.

TGB Kecam Bom Bunuh Diri di Makassar

TGB Kecam Bom Bunuh Diri di Makassar

TGB HM Zainul Majdi

SELONG
-- Publik dikejutkan dengan ledakan yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido-MH Thamrin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu terjadi saat umat Kristian melaksanakan ibadah, Minggu Palma berlangsung, (28/3).

Lantaran itu, Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Dr Muhammad Zainul Majdi mengatakan, perbuatan bom bunuh diri di depan gereja tersebut merupakan perbuatan tercela dan hina. Ia bahkan menyebut aksi itu dilaknat oleh Allah SWT.

Dirinya mengutip ayat dalam Alqur'an yang berbunyi: Walaa tabghil fasaadu fil ard, innallaaha yuhibhul mufsidin. 

Ayat ini kira-kira artinya, janganlah engkau melakukan kerusakan di bumi Allah, sesungguhnya Allah tidak suka mereka yang melakukan pengerusakan.

Lantaran itu, uajarnya, siapa pun yang bertanggung jawab, pemerintah harus menemukan mereka dan memberikan hukuman yang setimpal, siapa pun itu. Apalagi hal itu dilakukan jika mengatasnamakan agama.

Islam, terang Ketua Dewan Tanfidziah NWDI ini, mengajarkan tentang kedamaian, dan kasih sayang. Bahkan, terangnya, dari sekian nama Allah sering kita baca setiap hari yakni Arrahman Arrahim, maha pengasih dan maha penyayang.

"Do'a dan duka untuk para korban," tutup pria yang akrab disapa TGB ini. (kin)

Akhirnya Kolosal Tari Gandrung Divideokan di 13 Titik Destinasi

Akhirnya Kolosal Tari Gandrung Divideokan di 13 Titik Destinasi

KONSEP BARU: Parade kolosal Tari Gandrung tetap digelar dengan konsep baru dan dihadirkan hasilnya secara virtual.

GERUNG
-- Sedianya parade kolosal Tari Gandrung yang menjadi Festival Harmoni Lombok Barat 2021 di Taman Naramada dilaksanakan Sabtu (27/3), kemarin. Lantaran alasan teknis, kegiatan itu batal.

Seperti berita sebelumnya, parade kolosal itu bakal sejatinya menampilkan 63 penari Gandrung dan Gendang Beleq.

 yang sekiranya menampilkan 63 Penari Gandrung dan pemain Gendang Beleq.

Karena dibatalkan mendadak, Dinas Pariwisata Lombok Barat menggelar kegiatan wisata itu dengan format baru.

"Mohon maaf dengan sangat prihatin, pembukaan rangkaian event Harmoni Lombok Barat hari ini di Taman Narmada dengan terpaksa kami batalkan karena beberapa alasan non teknis," kata Saepul Akhkam, Kadispar Lombok Barat, Senin (29/3).

Sebelum ucapan permintaan maaf ini disampaikan, Sabtu (27/3), Dispar Lombok Barat lewat laman resmi Facebook sudah menyampaikan hal serupa. Alasannya sama, yakni persoalan teknis.


Akhkam menyampaikan, pembatalan pembukaan tersebut tidak membuat rangkaian kegiatan Harmoni Lombok Barat terhenti. Pihaknya telah menyiapkan format yang menyesuaikan adaptasi kebiasaan baru, agar kegiatan wisata itu dapat berjalan di masa pandemi Covid-19.

"Kita tetap akan menampilkan para seniman Tari Gandrung itu, akan tetapi dengan format yang berbeda. Yang semula secara kolosal, nantinya kita akan rekam untuk dibuatkan filmnya," paparnya.

Akhkam menyebut pementasan Tari Gandrung dan pemain Gendang Beleq tersebut akan berlangsung di 13 titik destinasi wisata. 13 titik destinasi itu tersebar di Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar.

Langkah ini dilakukan sebagai apresiasi terhadap para seniman Tari Gandrung dan Gendang Beleq yang tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, adanya kegiatan Harmoni Lombok Barat tersebut merupakan salah satu cara pemerintah tetap menggerakkan aktivitas ekonomi dan kreativitas, serta mengenalkan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

"Sanggar-sanggar tari Gandrung tetap kita libatkan. Nantinya kita akan bagi 63 penari ini untuk tampil di 13 titik destinasi yang ada di Narmada dan Lingsar," ucapnya.

Para penari ini diberikan kesempatan untuk menari secara utuh. Selama proses itu berlangsung, mereka kemudian direkam dan disiarkan melalui salah satu stasiun televisi.

"Bagaimanapun juga di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi Covid-19, para seniman ini tetap harus kita beri apresiasi, kita beri wadah untuk tetap berkreasi," imbuh Akhkam.

Diketahui, Dispar Lombok Barat menyiapkan Festival Harmoni Lombok Barat 2021 di Taman Narmada yang juga dihajatkan sebagai rangkaian HUT ke-63 Kabupaten Lombok Barat pada 17 April mendatang. Karena masalah non teknis, pembukaan kegiatan wisata ini batal dilaksanakan. (jl)

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Rizki Handika Putra
CEO
Laela Rosanti
Creative Designer
Sopian Haris
Sales Manager
Syamsu Rizal
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567