Solusi Digital Marketing Nusa Tenggara Barat

Memberkan pelayanan terbaik untuk anda dan usaha anda, kami mempunyai tenaga profesional dibidang marketing digital.

Layanan Konsultasi

Our Services

Sepenuh Hati

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Great Concept

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Development

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

User Friendly

Solusi Digital Marketing di Nusa tenggara Barat.

Read More

Recent Work

Monday, November 30, 2020

DPRD Lotim Uji Publik Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

DPRD Lotim Uji Publik Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

H. Daeng Paelori

SELONG
-- DPRD Lombok Timur kini tengah menggelar uji publik Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Dalam agenda tersebut DPRD mengundang berbagai pihak, dalam rangka dengar pendapat prihal hal tersebut. Ada pun pihak yang diudang yakni, seperti kelompok tani, akademisi dan pemerintah daerah melalui dinas terkait.

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, H Daeng Paelori mengatakan, substansi rumusan raperda ini ialah upaya memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi petani.

"Poinnya itu nanti diatur lewat perda," kata Daeng Paelori, kepada media, Selasa (1/12).

Dia mengatakan, nantinya dalam perda itu dapat mengatur berbagai hasil pertanian, khususnya beras. Itupun, sebutnya, jika pemerintah mempunyai keinginan terhadap hal itu.

Hasil pertanian itu diatur untuk konsumi masyarakat setempat. Ia pun tak memungkiri jika hasil pertanian banyak dibawa keluar. Namun terjadi hal sebaliknya, beras yang ada di Lotim juga banyak yang datang dari luar.

Jika produk ini, kata Daeng, ingin diatur dari segi harga, maka buntutnya masyarakat harus memanfaatkannya sendiri. Dampaknya hasil pertanian ini tak boleh dilakukan ekspor.

"Jika produk ini ditentukan harganya maka kota sendiri yang harus memanfaatkan sendiri. Mungkin baru pemda bisa mengatur," terangnya.

Bagi pertanian jenis hortikultura, ujarnya, masih dapat diitervensi. Mekanismenya harus disiapkan prasarana lainnya. 

Ia mencontohkan, seperti disediakannya pabrik-pabrik yang bersifat berkesinambungan. Seperti memproduksi saos.

Praktis, jika masyarakat tidak ingin mengganti tanamannya dapat teratasi. Lantaran kebutuhan produksi yang sifatnya berkelanjutan.  Hanya saja masalahnya yakni jika over produksi, maka harga pun akan ikut turun. 

"Kalau mau mengintervensi ya buatkan pabrik, misalnya pabrik saos. Biayanya tidak mahal kok," ujarnya.

Ia mengakui, arah raperda yang tengah diuji pablik itu belum mengarah ke hal tersebut. Namun, hal itu dapat dilakukan melalui peraturan Blbupati (perbub).

Teknisnya lanjut dia, jika ingin mengontrol harga secara berkesinambungan maka dapat dibangunkan pabrik khusus untuk pertanian hortikultura. Hal itu dapat menjadi salah satu alternatif.

Sementara itu, Lembaga Pemberdayaan Tani dan Ternak (PTT) Selamat Dunia Akhirat, Bahtiar menerangkan, untuk hasil pertanian hortikultura diprediksi harga dapat stabil hanya sampai bulan Arpil. Lantaran itu, ia meminta agar Pemda melakukan persiapan langkah.

"Kita meminta kepada DPRD agar Pemda mempersiapkan menkanisme mempertahankan harga setelah bulan April," pintanya.

Pasca bulan Alril, terangnya, harga cenderung anjlok. Kejadian itu berlansung dapat sampai bulan Oktober. 

Karena itu, ia meminta ada jaminan harga hasil pertanian. Menurutnya, dengan harga seribu sampai Rp 5 ribu perkilo saja petani sudah untung.

"Saya ambil contoh tomat dengan harga Rp 4 ribu atau Rp 5 ribu saja sudah memiliki untung," ujarnya.

Jika dikembalikan ke pasar tanpa ada interplvensi pemerintah maka fluktuatlsi harga tetap akan terjadi. 

Selama ini, menurutnya, pemerintah hanya menginterplvensi harga dari hasil pertanian berupa padi saja. Itupun, petani padi mengakui tak mendapatkan untung terlalu besar.

"Harapan kami kepada pemerintah hanya dua, jaminkan kami harga dan pasar itu saja agar jelas," tandasnya. (sy)

APBD Lobar Disetujui, Belanja Daerah Capai Rp 1,697 Triliun

APBD Lobar Disetujui, Belanja Daerah Capai Rp 1,697 Triliun

DISAHKAN: Akhirnya APBD 2021 untuk Kobar disahkan oleh DPRD setempat.

GERUNG
–DPRD Kabupaten Lombok Barat (Lobar) telah menyetujui pengesahan Rancangan APBD 2021 menjadi Perda APBD 2021.

"Sebenarnya pada garis besarnya hampir sama dengan APBD tahun lalu. Cuma ada pembiayaan pinjaman bank itu. Hampir mirip," kata Ketua DPRD Lobar, Hj Nurhidayah di ruang sidang paripurna Kantor DPRD Lobar, Senin (30/11).

dalam postur RAPBD ini sendiri terdapat jumlah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan ini disebutnya berasal dari sisi BLUD. 

Kendati demikian, pihaknya tidak berani juga meningkatkan asumsi PAD terlalu tinggi. Ini karena tahun 2021 belum jelas kondisi perekonomi dunia. 

"Sebab ini akan sangat berpengaruh pada APBD tersebut," imbuhnya. 

Anggota Banggar DPRD Lobar, Lu Irwan menyatakan, nomenkldtur APBD 2021 terbagi menjadi tiga. Yakni pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. 

Pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 1,747 triliun. Belanja daerah dialokasikan sebesar Rp 1,697 triliun.

Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah dan direncanakan sebesar Rp 293,112 miliar. Pendapatan Transfer direncanakan sebesar Rp 1,384 triliun. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah direncanakan sebesar Rp 70,193 miliar.

Belanja Daerah pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 terdiri dari  Belanja Operasi dialokasikan sebesar Rp 1,187 triliun. Belanja Modal dialokasikan sebesar Rp 251,26 miliar. Belanja Tidak Terduga dialokasikan sebesar Rp 2 miliar. Belanja Transfer dialokasikan sebesar Rp 257,98 miliar.

Pembiayaan daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan Daerah dianggarkan sebesar Rp 300 juta. Pengeluaran Pembiayaan Daerah dianggarkan sebesar Rp 49,95 miliar. Jumlah Pembiayaan Netto setelah Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 menjadi minus Rp 49,65 miliar.


Terlihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang tertuang dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 Kabupaten Lombok Barat mengalami surplus anggaran. Surplus itu sebesar Rp 49,65 miliar. 

"Surplus tersebut akan dimanfaatkan untuk menutupi pembiayaan yang mengalami defisit sebesar Rp 49,65 miliar," bacanya.

Bupati Lobar H Fauzan Khalid mengatakan, pembahasan bersama DPRD berjalan sangat intens dan konstruktif. Pihaknya menyadari besar tantangan yang dihadapi akibat Covid19.

"Dampaknya ketidakpastian yang tinggi saat ini maupun di tahun 2021," jelasnya.

Meskipun pemkab fokus penanganan Covid19 di bidang kesehatan dan penanganan sosial ekonomi. Pihaknya harus terus menjaga ketahanan dan kesehatan APBD.

"Pemkab Lobar berusaha secara bertahap memulihkan kembali kesehatan APBD atau konsolidasi jangka menengah dan panjang," kata dia. (and)

PLTD Paok Motong Terbakar

PLTD Paok Motong Terbakar

KEBAKARAN: Petugas sedang menjinakan kobaran api melalap PLTD Paok Motong.

SELONG
--Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Paok Motong, Kecamatan Masbagik Lombok Timur terbakar. Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 08.30 Wita, Selasa pagi,  (1/12).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur yang mendapat kabar ini kontan mengerahkan pemadam kebakaran menuju lokasi. Berselang beberapa, api pun berhasil dipadamkan.

Hingga diturunkannya berita ini, petugas belum mengetahui penyebab kebakaran. Petugas masih akan melaksanakan asesmen tehadap kerusakan yang ditimbulkan.

Pantauan JEJAK LOMBOK, kebakaran terjadi pada salah satu mesin pembangkit PLTD. Belum diketahui persis seperti apa kondisi mesin tersebut pasca kebakaran.

Beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Hanya saja, aliran listrik untuk warga sempat terganggu.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Bencana BPBD Lotim, Iwan Setiawan menyatakan, empat armada mobil pafam dikerahkan ke lokasi. Armada tersebut berhasil menjinakkan kobaran api.

Buntut kebakaran ini, pihaknya mengaktifkan empat pos pemadaman. Diantaranya, Kecamatan Terara, Keruak, Sambalia dan Pringgabaya. 

"Ini penting untuk memenuhi SOP 15 menit sampai lokasi," ucapnya.

Sementara itu, pihak PLTD PAOK Motong sendiri belum bisa dihubungi. Praktis, detail kerusakan yang ditimbulkan akibat kebakaran belum bisa dirinci secara pasti. (jl)

Akibat Hujan Angin, 1 Rumah Rubuh di Kuta

Akibat Hujan Angin, 1 Rumah Rubuh di Kuta

RUBUH: Buntut hujan disertai angin kencang bikin rumah warga rubuh.

PRAYA
--Hujan disertai angin kencang menghantam satu unit rumah warga. Peristiwa ini teejadi di Dusun Rangkap, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (30/11).

Buntutnya, rumah itu rata dengan tanah. Belakangan diketahui rumah tersebut merupakan milik Pariawati alias Inaq Satriawan.

Kapolsek Kuta IPTU Muhammad Fajri mengatakan, perisy itu terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat disertai angin kencang. Dimana rumah tersebut terletak di HPL 94 yang merupakan lokasi relokasi warga Dusun Ujung dan Ebunut yang sementara masih bertahan di lahan Sirkuit Mandalika. 

Lantaran rumah tersebut belum jadi dan belum ditempati, praktis tidak ada korban jiwa. Hanya saja, akibat peristiwa itu, Pariawatindiduga menelan kerugian sekitar Rp 9 juta.

Fajri berharap kepada masyarakat untuk selalu waspada. Mengingat belakangan ini cuaca tidak menentu. (jl)

Lagi, Nelayan Hilang di Perairan Gerupuk

Lagi, Nelayan Hilang di Perairan Gerupuk

PENCARIAN: Tim SAR saat mencari nelayan hilang, Hidayat, di perairan Gerupuk, Lombok Tengah.

PRAYA
–Kabar hilangnya nelayan kembali menyeruak. Kali ini, kasus serupa terjadi di Lombok Tengah.

Adalah Hidayat, 27 tahun, nelayan asal Dusun Gerupuk, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ya g dikabarkan hilang. Hingga kini, ia belum kembali, Senin (30/11).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, Nanang Sigit PH membenarkan peristiwa tersebut. 

"Kami menerima laporan tadi siang dari Bapak Irwandi Kadus Balak Dua terkait nelayan yang pergi melaut sejak hari Minggu sore sekitar pukul 16.00 WITA di perairan Pantai Gerupuk dan belum kembali hingga sekarang," katanya. 

Dia mengatakan, nelayan tersebut diduga tenggelam setelah perahu miliknya ditemukan oleh nelayan dari Batu Nampar Lombok Timur. Perahu itu ditemukan lengkap dengan mesinnya dan tidak jauh dari tempat biasanya korban mencari gurita.  

Setelah mendapatkan laporan, Basarnas Mataram mengerahkan Tim Rescue Pos Siaga SAR Mandalika.

Dengan menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) 09 Mataram, mereka bergabung dengan nelayan setempat. Bahkan, terlibat pula para penyelam tradisional dan unsur lainnya untuk melakukan pencarian.

“Setelah dilakukan penyelaman dan penyisiran dari permukaan air di lokasi kejadian dan sekitarnya, hingga jam enam sore tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban. Pencarian akan kembali kami lanjutkan esok hari,” ungkapnya.

Dia mengimbau warga khususnya yang berprofesi sebagai nelayan agar selalu memperhatikan faktor keselamatan. nelayan juga hendaknya melengkapi diri dengan peralatan safety seperti life jacket atau pelampung selama melakukan aktivitas di perairan.

"Jangan memaksakan diri melaut jika cuaca kurang bersahabat," tegasnya. (and)

Dua SMA Negeri di Lotim Masih Proses Perubahan Status

Dua SMA Negeri di Lotim Masih Proses Perubahan Status

H. Mahsun

SELONG
-- Peningkatan soft skill melalui dunia pendidikan di NTB, khususnya di Lombok Timur nampaknya serius. Ini karena tercatat dua SMA negeri yang tengah beralih status menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kedua sekolah itu yakni, SMAN 2 Masbagik, akan beralih status menjadi SMKN 1 Masbagik. Sementara SMAN 1 Jerowaru berubah menjadi SMKN 1 Jerowaru.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur, H Mashun mengamini hal itu. Menurutnya perubahan itu atas dasar mayoritas masyarakat setempat.

"Ini keinginan masyarakat setempat," ujar Kepala Cabang Dikbud Lotim, H Mashun, Senin (30/11).

Dua sekolah tersebut, dengan beralih status, maka di Lotim jumlah lembaga pendidikan berbasis kejuruan bertambah.

Kendati ada peralihan status sekolah, jelasnya, tak langsung secara otomatis. Tapi, harus melalui proses terlebih dahulu, setidaknya sampai tahun 2023 mendatang.

Untuk menjadi sekolah kejuruan yang untuh, bebernya, maka kedua sekolah tersebut harus menamatkan siswa yang tengah menempuh pendidikannya. 

Dengan kata lain, ujarnya, sekolah harus meluluskan siswa yang saat ini masuk dengan status menempuh pendidikan di jenjang SMA.

"Saat ini harus bercampur dulu, antara siswa SMA dan AMK dalam satu sekolah," ujarnya.

Setelah semua siswa yang berstatus menempuh pendidikan SMA, barulah kedua sekolah itu berganti dan dipantenkan menjadi sekolah kejuruan.

Alasan perubahan tersebut, bebernya, lantaran keinginan mayoritas masyarakat di wilayah setempat. Dimana masyarakat mengingkan adanya pengembangan soft skill melalui dunia pendidikan.

Hal itu juga, imbuhnya, memiliki frekuensi yang sama dengan harapan masyarakat setempat. Mereka menginginkan anaknya setelah lulus langsung dapat kerja. 

"Atau setidaknya dapat membuka lapangan kerja sendiri," bebernya.

Dia menjelaskan, berdasarkan data yang ia pegang saat ini, jumlah SMK negeri di Lombok Timur sebanyak 10.  Ditambah dua yang baru, menjadi 12. Sementara untuk SMK swasta berjumlah 79 sekolah. 

Ia juga membeberkan jumlah SMA di Lotim. Jntuk negeri berjumlah 41, sedangkan swasta 23 sekolah. 

"SMA saat ini masih mendominasi di wilayah Lotim," sebutnya.

Dengan adanya penambahan dua SMK itu, terangnya, menjadi alternatif bagi siswa yang hendak melanjutkan ke jenjang sekolah menengah. Perubahan status itu juga dapat lahir sebagai solusi yang tentunya senada dengan keinginan masyarakat.

Kendati demikian, ia mengakui, serapan tenaga kerja yang lulusan SMK masih rendah. Hal itu tampak dengan banyaknya alumni kejuruan yang memilih melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. 

"Ketimbang tidak bekerja, mereka dipersipakan memang untuk kerja akan tetapi lapangan kerja masih terbatas. Itulah yang menyebabkan banyak alumni SMK yang melanjutkan studinya," jelasnya.

Dia tak memungkiri, yang menjadi salah satu kendala serapan tenaga kerja yakni kurangnya keberadaan perusahaan besar di Lombok, khususnya di Lotim. Buntuntnya pada penyaluran tenaga kerja tidak bisa terakomodir. (sy)

Jejak Keganasan Jepang Masih Tersisa di Belanting (2-Habis)

Jejak Keganasan Jepang Masih Tersisa di Belanting (2-Habis)

Pantai Pedamekan, Cocok untuk Wisata Diving

EKSOTIS: Inilah sisi lain dari pemandangan Pantai Pedamekan yang eksotis.

SELONG
-- Tak hanya jejak masa lalu yang bisa dijumpai di Pantai Pedamekan Desa Belanting, Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur. Jejak keindahan alam bawahaut di pantai ini juga cocok sebagai salah satu spot wisata diving (selam).

Bahkan, sepanjang akses jalan di pantai ini bisa dibilang memiliki pandangan yang eksostis. Selain indah, pantai ini pernah menjadi saksi sejarah pertempuran Jepang dan Belanda.

Di pantai ini, masyarakat setempat meyakini adanya sisa senjata berupa bom dan bangkai kapal tentara Jepang. 

"Kami yakin masih ada senjata berupa bom dan rangka kapal Jepang yang dibombardir pasukan Belanda melalui pesawat tempur," kata pengelola angkringan Laut Pedamekan, Sumarli, kepada JEJAK LOMBOK, Senin (30/11).

Menurutnya, laut di Dusun Pedamekan itu terdapat terumbu karang. Bentuknya seperti jamur dan letaknya tak jauh dari bibir pantai.

Ia menduga, benda itu bukanlah terumbu karang, melainkan sisa awak kapal Jepang. Dugaan ini lantaran ia sering menemukan besi di dasar laut ketika sedang menyelam.


Laut di sekitar Pedamekan ini disebut-sebut menghubungkan antara Lombok dengan Kalimantan. Selain menjadi saksi sejarah, laut tersebut memiliki keindahan yang tak kalah dengan pantai lainnya. 

Bahkan, tempat ini bisa dijadikan sebagai lokasi wisata menyelam. Dukungan potensi ini sangat memungkinkan lantaran pemandangan bawah lautnya cukup indah.

"Bagus juga untuk surfing. Di tengah ombaknya bagus dan besar," ucapnya.

Karena potensinya itu, ia dan warga sekitar punyarencana menjadikannta sebagai tempat wisata. Lagi pula lokasinya yang strategis dan sering dilalui wisatawan.

Tak hanya lalu lalang, terkadang banyak wisatawan asing yang sengaja berhenti. Mereka berswafoto mengambil momen keindahan laut.

Saat ini, ia bersama para pemuda Belanting, membuat tempat tongkrongan sederhana. Ini dilakukan sembari membenahi dan menambahkan spot-spot foto.

"Saat ini masih bentuknya tempat angkringan, lumayan untuk para wisatwan ada saja yang berhenti. Sekedar menikmati bakso, es campur, dan kopi," ujarnya.

Tokoh pemuda lainnya, Syarifuddin mengamini keindahan laut Pademekan. Bahkan di tempat itu warga sekitar tetap dikunjungi meski sekedar untuk memancing.

"Dulu bahkan program mancing mania yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun TV swata, dilaksanakan di laut ini," uajr pria yang akrab disapa Syarif itu.

Dia menjelaskan, memang ada niat membuat lokasi itu menjadi salah satu destinasi wisata pantai. Niat ini karena dianggap cocok untuk para penyelam. 

Di laut Pedamekan, jelasnya, masih bisa ditemukan banyak terumbu karang. Keindahan terumbu karang di laut ini dianggap cukup eksotis.

"Pantai ini juga cocok untuk yang hobi diving dan surfing. Apalagi di sebelahnya dikelilingi gunung dan tanaman bakau. Sepertinya menarik untuk dijadikan wisata," tutupnya. (sy)

Pengembang Wajib Serahkan Aset PSU ke Pemkab

Pengembang Wajib Serahkan Aset PSU ke Pemkab

RAKOR: Pemkab Lobar bersama KPK RI menggelar rapat koordinasi terkait penertiban aset dan penyerahan PSU.

GERUNG
–Sesuai ketentuan dan dasar hukum yang ada, para pengembang yang membangunan perumahan wajib menyerahkan prasarana, sarana dan utilitas (PSU). Kewajiban ini ditekan oleh Pemkab Lombok Barat pasca pembangunan dilaksanakan.

Langkah ini sebagai upaya Pemkab Lobar mengamankan dan menertibkan aset yang dimilikinya. Dengan demikian, kedepan dengan gampang bisa diperbaiki.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lobar, H Fauzan Khalid ketika memimpin rapat koordinasi (rakor) penertiban prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan. Rakor ini berlangsung bersama Kepala Satgas Pencegahan dan Koordinasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dan 65 developer secara virtual di Aula Excavator Dinas PUTR, Senin (30/11).

Dalam kesempatan itu, Fauzan mengucapkan terima kasih kepada KPK RI karena telah memfasilitasi dan memberi pendampingan terhadap Pemkab Lombok Barat. Fasilitasi dan pendampingan ini terutama dalam mengamankan aset-aset Pemkab yang bersumber dari fasilitas umum (fasum) dan fasilitas dosial (fasos) yang sebelumnya sudah dibangun dan disiapkan oleh developer.

"Kami sendiri di Kabupaten Lombok Barat banyak sekali aset yang belum tertib dan bahkan belum memiliki bukti-bukti administratif dan ini kami tertibkan. Kami juga sampaikan ke dinas terkait apa yang dilakukan ini kita istilahkan dengan jihad aset, karena banyak sekali mafia aset di Lombok Barat," katanya. 

Dia menambahkan, ini menjadi atensi bersama dan semua pengembang untuk mendapatkan pendampingan dari KPK RI.

"Bahkan saya mendapatkan informasi rekan developer dibawah Real Estate Indonesia (REI) akan membantu Pemkab Lobar ikut membangun rumah kumuh dan saya ucapkan terima kasih," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satgas Pencegahan dan Koordinasi KPK RI Linda mengatakan, kegiatan penertiban PSU ini dilakukan dalam rangka pengoptimalisasi aset daerah.

"Kita ingin melakukan kegiatan untuk penertiban PSU dari para pengembang. Di Lobar ada sebanyak 65 pengembang yang sudah membangun perumahan di Lobar," katanya. 

Terkait penertiban PSU ini, kepada pengembang hendaknya menyerahkan dokumen administrasi maupun dokumen terkait dengan teknis pengembangan perumahan tersebut.

"Dengan penyerahan yang dilakukan pengembang, nantinya PSU akan menjadi tanggung jawab pemda untuk dikelola demi kepentingan masyarakat. Maka dari itu, kami mohon semua pihak khususnya pengembang dapat mengikuti pedoman, aturan, regulasi yang telah ada demi kebaikan bersama," jelasnya. 

Dia berharap, pengembang dapat semakin menyadari kewajibannya untuk menyerahkan PSU kepada pemda sebagai bentuk ketaatan terhadap regulasi yang telah diatur.

"Penertiban PSU ini sudah diatur dan memiliki dasar hukum jelas untuk ditaati. Adapun dasar hukumnya yaitu UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman," ucapnya.

Dasar lainnya yakni, Peraturan Pemerintah No.14/2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman. Selain itu, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.9/2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah.

Di tempat sama, Kadis Perkim Lobar, H Lalu Winengan menuturkan, setelah rakor ini pihak pengembang sepakat untuk dokumen-dokumen pendukung PSU untuk penyerahan aset ini ke pemkab.

"Akan kami terima dokumen PSU dari teman pengembang pada hari Rabu sampai Kamis. Setelah itu kami akan konsultasikan kembali dengan KPK RI," tuturnya. (and)

Sunday, November 29, 2020

Derita Tumor, Papuq Adi Akhirnya Mendapat Perawatan

Derita Tumor, Papuq Adi Akhirnya Mendapat Perawatan

DIRAWAT: Papuq Adi akhirnya dirawat akibat tumor di bagian mulut yang diidapnya.

SELONG
--Amnah alias Papuq Adi akhirnya mendapat perhatian khusus Pemerintah Desa Senanggalih, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Ia mendapat perawatan setelah bertahun-tahun lamanya mengidap penyakit tumor di bagian mulut. 

Kepada JEJAK LOMBOK, Sekretaris Desa Senanggalih, Sugita Jiwantara, menyatakan rasa penyesalannya selama ini. Penyesalan itu dilontarkan lantaran kebijakan pemdes belum sepenuhnya maksimal.

Ia mengaku, selama ini pemdes hanya membantu dalam bentuk sembako, penyaluran BLT dan sebatas koordinasi dengan puskesmas setempat. Padahal pengobatan serius harusnya lebih diutamakan. 

Saat ini, Pemdes Senanggalih bersama Rinjani Foundation berkoordinasi dan kerjasama membantu penyakit Papuq Adi. Senin ini, (30/11), Papuq Adi dipastikan mendapat penanganan serius pemerintah desa setempat. 

"Baru saja Papuq Adi dibawa ke puskesmas untuk mendapat rujukan menuju RSUD R. Soedjono Selong," ucapnya.

Terhadap kejadian ini, Pemdes Senanggalih menjadikannya sebagai bentuk koreksi serta catatan khusus. Catatan ini agar pihaknya selalu siap tanggap terhadap penyakit yang dialami masyarakatnya.

"Hal ini menajadi catatan dan koreksi pemerintah khususnya Pemdes Senanggalih dalam sigap untuk merespon penyakit yang dialami masyarakat," ungkapnya. (hs)

Respon Medsos, Gubernur Langsung Bantu Haerudin

Respon Medsos, Gubernur Langsung Bantu Haerudin

Haeruddin

MATARAM
-- Gubernur NTB H Zulkieflimansyah kembali merespon informasi yang dibagi para netizen di media sosial (Medsos). Kali ini yang menyita perhatian netizen yaitu Haerudin, warga Dusun Kuta, Desa Rasabou Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu.

Pria kelahiran tahun 1991 ini sedang menderita sakit berupa luka di bagian tenggorokan dan bagian telinga. Ia sudah menderita sakit selama enam bulan terakhir dan hanya  berdiam diri di rumah lantaran tak mampu lagi beraktivitas di luar rumah.

Gubernur NTB melalui tim assessment pendamping PKH Dinas Sosial NTB dan Dinas Sosial Kabupaten Dompu langsung bergerak memberikan bantuan. Bantuan diberikan sesaat setelah informasi tersebut mencuat di media sosial. 

Gubernur pun memberikan pujian kepada jajaran Dinas Sosial karena sangat sigap dalam merespon informasi adanya warga yang membutuhkan bantuan.  

"Saya sampai kehabisan kata-kata melihat kesigapan para PKH kita di lapangan. Terima kasih Pak Kadis Sosial NTB dan kabupeten kota serta tim-timnya yang sampai ke pelosok-pelosok desa. Baru saja dikeluhkan di sosmed langsung meluncur," kata Minggu (29/11).

Iksan, salah seorang pendamping PKH Kecamatan Hu'u sebelumnya telah memberikan laporan kepada Gubernur dan ditembuskan kepada Dinas Kesehatan NTB. Laporan itu perihal kondisi Haerudin yang segera membutuhkan bantuan. 

Untungnya ia memiliki BPJS Kesehatan sehingga diharapkan bisa mendapatkan penanganan medis yang lebih baik lagi agar segera pulih.

Di media sosial, salah satunya Facebook, Gubernur memang banyak merespon pertanyaan dan permintaan masyarakat. Mulai dari masalah kesehatan, bantuan sosial serta persoalan lainnya. Salah satu permintaan yang juga ditanggapi Gubernur yaitu dari pengguna dengan nama akun Dody Andi Hamda.

Ia melaporkan anaknya yang berusia 2,5 tahun yang bernama Galang Saputra yang kini menderita sakit. Sakit yang diderita berupa adanya cairan di kepala dan semua tubuhnya tidak ada yang berfungsi.

"Kalau bisa Pak Gubernur mohon bantuan untuk anak saya. Alamat Batu Alang Desa Leseng RT 10 RW 1 Kecamatan Moyo Hulu, Kabupeten Sumbawa," kata Dody.

Terhadap hal ini, Gubernur langsung memberikan respon dengan menyanggupi permintaan netizen tersebut. "Saya tindaklanjuti ya," kata Gubernur. (jl)

Ngeri! Warga Karang Pule Dianiaya Orang Tak Dikenal Hingga Tewas

Ngeri! Warga Karang Pule Dianiaya Orang Tak Dikenal Hingga Tewas

TEWAS: Hayutul Umum meregang nyawa setelah dianiaya orang tak dikenal.

MATARAM
--Hayutul Ulum, 22 tahun, warga Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram dianiaya orang tak dikenal.

Buntut penganiayaan ini mengakibatkan pemuda ini meninggal dunia pada Minggu dini hari (29/11). Penganiayaan ini sendiri terjasi sekitar pukul  00.40 Wita di Depan Masjid Nurul Ala Karang Pule.

Menurut keterangan saksi, Hirzur Rahman menuturkan kronologis kejadian. Sesaat sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z warna Hitam No.Pol DK 5905 ES miliknya. 

Kala itu, ia dikejar oleh pelakunyang tak dikenal berjumlah 2 orang. Mereka berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah barat menuju ke timur.

Ketika tiba di lokasi kejadian, di depan Masjid Nurul Ala Karang Pule, korban berhenti dan pelaku juga ikut berhenti. Di lokasi, salah satu dari pelaku (yang dibonceng) turun dari atas sepeda motor dan mendekati korban.

Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, kemudian pelaku menusuk korban dari samping kiri. Ia ditusuk menggunakan senjata tajam sejenis pisau yang mengenai dada kiri korban.

"Kemudian saya datang dari arah belakang hendak menolong korban. Namun korban melepas sepeda motornya dan meloncat naik ke sepeda motor saya. Kemudian meminta saya untuk membawanya ke Rumah Sakit Kota Mataram," aku Hirzur Rahman.

Selanjutnya kata dia, setelah membonceng  korban menuju rumah sakit namun tak jauh dari TKP di sekitar Kuburan Seme (Kuburan Hindu) Pesinggahan Pagesangan korban terjatuh dari sepeda motor. Ia pun lantas meminta tolong pada warga.  

Korban pun kembali dibawa ke RSUD Kota Mataram. Setelah sampai di RSUD Kota Mataram korban dinyatakan meninggal dunia dan dibawa pulang ke rumah duka. (and)

Curug Temburun, Favorit Pemburu Spot Foto Alam

Curug Temburun, Favorit Pemburu Spot Foto Alam

DIBURU: Air Terjun Temburun menjadi buruan para pemburu spot foto.

GERUNG
—Air terjun umumnya identik dengan lokasi terpencil di dalam hutan. Namun, berbeda dengan air terjun Temburun yang ada di Desa Penimbung, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Air terjun ini terletak di atas bukit dan dikelilingi dengan tebing-tebing tinggi. 

Selain itu, di sebelahnya terdapat hutan dengan pepohonan rindang. Menuju lokasi air terjun ini para pengunjung berjalan kaki sekitar kurang lebih 500 meter melewati rumah warga dengan jalanan turunan.

Salah satu traveller asal Narmada, Heru kepada JEJAK LOMBOK, Minggu (29/11) mengatakan, daya tarik utamanya suguhan view indah air terjun setinggi 15 meter. Di sekeliling air terjun ini suasana alami hutan serta dikelilingi tebing yang menjulang. 

Suasana yang masih alami tersebut adalah salah satu faktor yang memikat bagi para pengunjung, utamanya para traveller pemburu spot foto alam.

"Menuju lokasi ini memang cukup menantang, karena kita melewati jalan turunan dan masih harus menerobos semak belukar yang tumbuh liar," ungkapnya.

Karena kondisinya seperti itu, belum banyak pengunjung yang mengetahuinya. Curug ini belum dieksplorasi secara luas. 

Perjalanan yang melelahkan akan terbayar dengan keindahan Air Terjun Temburun yang eksotis saat tiba di lokasi. Pemandangan hutan hijau, suasana sejuk, dan gemuruh air membuat pengunjung merasa rileks.

Namun, pengunjung tetap dianjurkan untuk waspada, terutama saat berkunjung di musim penghujan. Karena debit air sungai bisa seketika mendadak naik dan membahayakan pengunjung. (and)

Gugah Kesadaran Warga, Giliran Gili Gede Dibersihkan

Gugah Kesadaran Warga, Giliran Gili Gede Dibersihkan

BERSIH-BERSIH: Salah seorang wisatawan ikut terlibat aksi bersih-bersih di Gili Gede bersama Dispar Lombok Barat.

GERUNG
--Dinas Pariwisata Lombok Barat tak hanya berbenah darinsisi fisik terhadap sejumlah destinasi wisata di daerah ini. Secara konsisten, dinas ini juga berupaya membenahi mental warga di sekitar destinasi wisata.

Minggu pagi (29/11), Disoar Lombok Barat kembali melaksanakan aksi bersih-bersih. Kali ini, obyek yang disasar yakni Gili Gede, Kecamatan Sekotong.

"Aksi ini juga bertujuan mengedukasi dan menggugah kesadaran masyarakat khususnya masyarakat yang berada di daerah wisata untuk lebih peduli terhadap kebersihan," ucap Kepala Dispar Lobar, H Saepul Ahkam, disela-sela kegiatan.

Kebersihan suatu destinasi pariwisata diaebutnya menjadi upaya memberikan kesan yang baik dan rasa nyaman bagi wisatawan. Terlebih, di tengah masa adaptasi kebiasaan baru, sejumlah obyek wisata terus ditata dan berbenah, termasuk di Gili Gede.

Menurut Akhkam, bagaimanapun, atraksi alam hanya bisa terdukung oleh kebersihan dan keindahan. Dua sisi ini disebutnya melahirkan kenyamanan, dan pada akhirnya keseluruhannya diharapkan dapat meninggalkan kenangan.

Dalam kegiatan bersih-bersih pagi tadi, jajaran Dispar Lobar bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gili Gede dan Komunitas Peduli Lombok Ocean Care (LOC). Terlibat pula dalam aksi itu Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), para pelaku wisata, dan West Sekotong Bike Community (WSBC) menyasar tiga titik di gili tersebut.

"Tentu atas nama Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Dinas Pariwisata mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian komunitas ini. Kita berharap kolaborasi ini bisa berkelanjutan," harapnya.

Bagi Ahkam, kegiatan ini diharap menjadi pembelajaran banyak orang. Bahwa penataan destinasi bukan saja kewajiban pemerintah atau industri saja, tetapi yang terpokok yaitu masyarakat yang berbasis pada komunitas.

Sementara itu, Sakinah dari komunitas peduli Lombok Ocean Care (LOC) berharap kegiatan seperti ini lebih sering dilakukan oleh masyarakat. Ia mengatakan, apa yang dilakukan Dispar Lobar bersama para komunitas peduli sudah mulai membuahkan hasil. 

"Meski belum signifikan, tapi minimal sudah ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan," ucapnya.

Biasanya, komunitas LOC biasanya rutin ikut aksi ini. Sebelumnya, saat aksi serupa di kawasan Senggigi, komunitas ini nyaris tidak pernah absen.

Bagi Sakinah, kegiatan seperti ini tidak saja panggilan moral. Lebih dari itu, kegiatan ini dengan menyasar lokasi berbeda bisa meninggalkan kesan tersendiri.

Ajang bersih-bersih ini dianggap sebagai wahana silaturrahmi. Bisa bertemu dengan orang berbeda di tempat berbeda pula.

Karena itu, ia berharap, akan banyak muncul komunitas-komunitas lainnya yang turut memberi andil dalam kegiatan tersebut.

Harapan yang sama juga disampaikan Sahirun dari West Sekotong Bike Community (WSBC) atau Komunitas Sepeda Sekotong Barat. Komunitas sepeda yang juga aktif dalam kegiatan kebersihan ini berharap Sekotong dapat menjadi lebih baik lagi dalam kebersihan.

"Kami aktif di grup sepeda, tapi kami juga aktif dalam aksi bersih lingkungan," ucapnya.

Lewat kegiatan ini, Sahiryn berharap bisa memberi edukasi terhadap masyarakat untuk kebersihan. Harapannya ke depan Sekotong bisa lebih baik, lebih bersih dan lebih indah. (jl)

Jejak Keganasan Jepang Masih Tersisa di Belanting (1)

Jejak Keganasan Jepang Masih Tersisa di Belanting (1)

Sisa Kapal Perang, Rudal dan Bangunan Masih Disaksikan

SISA BANGUNAN: Sumarlin menunjukan sisa bangunan yang dibuat tentara Jepang di Pademekan.

SELONG
-- Mafhum bagi banyak orang bahwa Desa Belanting merupakan salah satu desa yang berada di ujung utara Lombok Timur.

Nyaris sepanjang permukaan daratan desa ini konturnya cukup kasar. Sepanjang daratannya terdiri dari perbukitan dan hutan belantara.

Secara administratif, desa ini masuk dalam kawasan Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Lantaran permukaannya yang terdiri dari perbukitan, desa ini dikenal kerap dilanda bencana. Banjir bandang.

Untuk sampai di desa ini, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 69,2 km dari pusat Kota Selong, ibukota Kabupaten Lombok Timur. Pengunjung akan dmemakan waktu hingga 1,5 jam menempuh perjalanan untuk sampai di lokasi.

Di desa ini, tepat di lokasi wisata pasir hitam Pedamekan, tersimpan bukti sejarah peninggalan kolonialisme Jepang. Di desa ini masih bisa ditemukan serpihan kapal perang.

Kepada JEJAK LOMBOK, penemu serpihan itu, Sumarlin menuturkan, 15 tahun yang lalu ia menemukan serpihan benda bersejarah berupa potongan kapal. Belakangan, serpihan kapal itu merupakan milik armada laut Dae Nipon.

"Saya menemukan benda ini di tengah laut saat menyelam menangkap ikan bersama para nelayan di sini," ungkapnya, Minggu (29/11).

Merasa penasaran, Sumarlin bersama warga mengangkat benda tersebut hingga ke pinggir pantai. Benar saja, setengah dari badan kapal perang itu disaksikan bersama masyarakat lainnya. 

Namun, sangat disayangkan kala itu, lanjutnya, masyarakat masih awam. Praktis potongan benda sejarah itu dipecah belah hingga tak tersisa. 

Ia sendiri masih menyimpan selongsong rudal balistik yang juga diambil kala itu. Ia menyimpannya lantaran termotivasi bahwa benda itu sebagai bukti sejarah.

SELONGSONG PELURU: Wartawan Jejak Lombok menunjukkan selongsong peluru milik tentara Jepang.

Rasa penasaran Sumarlin masih tersisa pasca penemuan itu. Ia pun menggali informasi tentang benda tersebut kepada orang tua terdahulu bernama Sutri.

Berdasarkan informasi yang diberikan lelaki tua yang kerap dipanggil Papuq Sutri (kakek Sutri), benda tersebut diketahui kapal milik Jepang yang terpecah dihantam bom pesawat Belanda. Konon, di sekitar perairan itulah dahulu tentara Jepang bersembunyi dengan cara menyelimuti kapal perangnya menggunakan rumpun dedaunan yang lebat hingga membentuk pulau. 

Kala itu, lanjutnya, kapal Belanda yang datang dari arah laut kalimantan mengetahui kapal milik Jepang yang bersembunyi itu. Tak lama kemudian, ia menghantam kapal tersebut melalui serangan udara hingga terpecah menjadi dua. 

Tidak diketahui secara pasti letak pecahan setengah badan kapal tersebut. Namun diperkirakan sisa benda sejarah lainnya yang belum diangkat masih tersimpan di dalam laut.

Bersamaan dengan itu, sebagian pasukan Jepang yang masih hidup melarikan diri. Mereka kocar-kacir menyelamatkan diri menuju hutan yang tidak jauh dari lokasi pasir hitam Pedamekan.

Di tengah hutan tersebut, tuturnya, masih tersisa bekas bangunan beserta benda lainnya yang tertanam. Bekas bangunan tersebut masih dapat disaksikan hingga saat ini.

Sementara itu, tokoh pemuda desa Belanting, Syarifudin mengungkapkan, tidak hanya di tengah laut, serpihan benda sejarah lainnya sangat gampang ditemukan di ladang milik warga. Ia menyebut, peluru aktif zaman kuno masih dapat ditemukan di areal ladang milik warga setempat. 

Ia sendiri, tak jarang menemukan benda itu dikala hendak berladang. (hs)

Bersambung...

Nida Havia, Musisi Muda yang Digandrungi Millenial

Nida Havia, Musisi Muda yang Digandrungi Millenial

Nida Havia

SELONG
-- Pasti pernah dong dengar Nida Havia. Gadis yang satu ini merupakan salah satu musisi asal Lombok Timur yang singelnya kini lagi hitz.

Dara cantik kelahiran Aiq Dewa, Kecamatan Pringgasela, Lotim ini bukan hanya seorang musisi. Ia juga seorang youtuber.

Dara cantik yang akrab dipanggil Via ini digandrungi oleh kaum muda.

"Saat ini Alhamdulillah subcribe sudah mencapai 12,8 ribu," ucap Via, saat ditemui disela performanya di salah satu acara, Minggu (29/11).

Mahasiswa semeter 7 di Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram) ini membeberkan, kegiatan olah vokal merupakan hobi yang digelutinya sejak lama. Ia mengatakan, sama seperti orang pada umumnya, pertama kali nyanyi di rumah dengan iringin gitar sederhana.

Tahun 2019 lalu baru ia memulai debutnya sebagai musisi. Saat awal, ia memulai dengan beberapa lagu mancanegara. Dari sejak itu oleh salah seorang teman ia diajak tampil di kafe-kafe.

Tak lama berselang, seperti gayung bersambut, ia pun diajak oleh salah seorang temannya untuk lagu yang ia cover menjadi salah satu konten youtube.

"Dari sana mulainya, ya mau hampir satu tahun lah," terangnya sambil tersenyum simpul.

Awal bulan ini, ucapnya, telah masuk dapur rekaman. Ia telah mengeluarkan singel berjudul Andromeda berkolaborasi dengan salah satu musisi Lombok.

Ia mengatakan, lagu itu diciptakan oleh Pay, salah seroang musisi Lombok. Dan ia hanya ikut terlibat di pembuatan note nada singel tersebut.

Mantan Ketua Kopri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Unram ini, mengakui lebih banyak mengcover lagu-lagu berbahasa Inggris ketimbang yang Indonesia.

Ketika ditanya ingin memilih menjadi musisi atau advokat, dara cantik ini sedikit bingung. Dengan jawaban yang sangat diplomatis ia menyebut bahwa pendidikan jauh lebih penting.

" Ini hanya hobi, jika kegiatan ini menganggu pendidikan saya, lebih baik berhenti," jawabnya.

Ia pun berharap, banyak muncul anak-anak muda yang memiliki kreativitas, terlebih PMII. Harapan ini dilontarkan lantaran dia melihat kader berlogo prisai bintang sembilan itu banyak kader yang memiliki kemampuan. 

"Potensi yang dimiliki kader ini harus mempunyai ruang berkreatvitas. Sebab banyak yang memilikinya," ucap Via. (sy)

Ditinggal Antar Anak, Rumah di Jembatan Kembar Ludes Terbakar

Ditinggal Antar Anak, Rumah di Jembatan Kembar Ludes Terbakar

DIPADAMKAN: Mobil kebakaran memadamkan rumah Lalu Man dan Baiq Rehani yang terbakar.

GERUNG
--Rumah beserta barang-barang berharga didalamnya ludes terbakar akibat dilalap si jago merah. Peristiwa ini terjadi di Dusun Abror desa Jembatan Kembar Timur, Jumat (27/11).

Kapolsek Lembar Ipda Boy Ari Purnomo, SH mengatakan, kebakaran ini menimpa rumah milik pasangan Lalu Man dan Baiq Raihani.

Dari informasi di lapangan, kebakaran ini berawal saat pemilik rumah (Baiq Rehani) keluar dari menuju rumah kerabatnya. Kala itu, ia keluar bersama anaknya.

"Saat rumah ditinggal, rumah, kulkas, tv dan kipas angin masih dalam ke adaan menyala," ungkapnya.

Beberapa waktu kemudian, korban diberitahu oleh keluarganya, bahwa telah terjadi kebakaran di rumah korban. Mendapat kabar tersebut, korban segera bergegas pulang dan mendapati api telah membakar rumah korban sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil barang-barang yang ada di dalam.

“Menurut keterangan korban, bahwa switch otomatis di rumah korban  sering ‘jeglek’ sendiri, dimana kapasitas KWH dalam rumah korban sebesar 450 kwh,” jelasnya.

Aliran listrik dengan kapasitas 450 KWH itu, jelasnya, digunakan untuk menghidupi lampu, kipas angin, kulkas, tv dan keperluan rumah tangga lainnya.

Sementara itu, sekitar pukul 17.30 WITA, tiga unit mobil pemadam kebakaran Lobar tiba di lokasi. Mobil itu bersama warga berupaya memadamkan api.

Barulah sekitar pukul 17.45 Wita api berhasil dipadamkan. Beruntung, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Hanya ada kerugian materil.

Adapun kerugian menurut keterangan korban akibat kebakaran tersebut sekitar Rp 150  juta. Selain rumah beserta isinya habis dilalap si jago merah, tiga unit handphone, uang tunai Rp 700 ribu, surat-surat berharga seperti KK, SIM, KTP, dan bua buah BPKB sepeda motor ikut terbakar.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polsek Lembar melakukan pengamanan terhadap warga. Ini dilakukan agar tidak mendekat lokasi kebakaran.

“Selanjutnya, Polsek Lembar melakukan kordinasi dengan Kepala Desa Jembatan Kembar serta mengiventarisir kerugian korban,” tandasnya. (jl)

Perahu Terbalik, Dua Nelayan Terjebak Diselamatkan

Perahu Terbalik, Dua Nelayan Terjebak Diselamatkan

EVAKUASI: Satpolair Polres Lobar saat mengevakuasi dua nelayan yang perahunya terbalik.

GERUNG
--Perahu nelayan terbalik di perairan Senggigi Kecamatan Batulayar Lombok Barat. Buntutnya, dua nelayan yang menumpangi perahu tersebut terjebak digelarnya malam, Sabtu (28/11).

Kedua nelayan itu yakni, Sahman 28 tahun dan Arfah 29 tahun. Keduanya merupakan warga Dusun Kerandangan Desa Senggigi Kecamatan Batulayar.

Kapolsek Senggigi, AKP Bowo Tri Handoko mengatakan, karamnya perahu nelayan di Perairan Senggigi ini terjadi di tengah gelapnya malam. Beruntung keduanya berhasil diselamatkan.

Kronologis karamnya perahu nelayan ini berawal pada pukul 21.00 Wita. Kedua korban pergi memancing dan menurunkan perahunya di depan hotel Pasific.

“Sekitar 500 meter dari pantai, korban menurunkan jangkar, karena tertarik oleh jangkar perahu yang mereka naiki, mengakibatkan perahu menjadi terbalik,” jelasnya.

Panik atas kejadian yang menimpa mereka, kemudian kedua korban berusaha meminta pertolongan. Mereka berteriak dan menyalakan senter yang mereka bawa.

Beruntung teriakan permintaan tolong para korban ini didengar salah seorang warga yang berjualan jagung bakar di jalan raya sebelah barat hotel Sheraton.  Mendengar terikan dan melihat nyala senter korban, pedagang jagung bakar itu spontan menuju Polsek Senggigi.

Dagang jagung bakar itupun melaporkan apa yang disaksikannya. Demi menghindari kemungkinan buruk yang menimpa kedua nelayan, kepolisian langsung berkoordinasi dengan Satpolair Polres Lobar.

Mendapat laporan itu, Kasat Polair Polres Lobar Iptu Turmizi segera mengerahkan personelnya. Dimana personel tersebut memang telah disiagakan di Pos Polair Dermaga Senggigi.

Bersama Polsek Senggigi kemudian pihaknya melakukan evakuasi menggunakan perahu karet milik Sat Polair. Barulah sekitar pukul 22.40 Wita kedua korban berhasil dievakuasi ke darat dalam keadaan selamat.

Atas kesigapan personel Polsek Senggigi dan Sat Polairud Polres Lobar, dipastikan dua korban tidak mengalami luka-luka ataupun masalah lainnya.

“Kegiatan evakuasi berjalan dengan aman dan lancar. Namun demikian kita diharapkan kepada para nelayan, untuk tetap waspada bila melaut, apalagi cuaca akhir-akhir ini tidak menentu,” tutupnya. (jl)

Saturday, November 28, 2020

Baru Bebas, MM Berulah Curi Rangka Motor

Baru Bebas, MM Berulah Curi Rangka Motor

RINGKUS: Terduga pelaku pencurian, MM akhirnya diringkus petugas.

MATARAM
—Tim Opsnal Polsek Ampenan menangkap MM pelaku pencurian. Remaja 24 tahun ini ditangkap karena diduga mencuri satu unit rangka motor di wilayah hukum Polsek Ampenan.

Warga Lingkungan Pondok Perasi, Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan Kota Mataram ini ditangkap di Jalan Saleh Sungkar Bintaro.

Kapolsek Ampenan, AKP Raditya Suharta menceritakan kronologisnya peristiwa pencurian tersebut. MM pada hari Minggu (22/11) lalu sekitar pukul 23.00 Wita datang ke bengkel milik korban di Jalan Saleh Sungkar, Kelurahan Bintaro. Karena korban sedang tidak berada di rumah, MM leluasa masuk ke bengkel korban. 

Masuk dengan mudah, MM pun langsung menuju halaman belakang dan mengambil satu unit rangka motor. ‘’Pagi harinya korban mengetahui baru ada kasus pencurian dan melapor ke polisi,’’ tuturnya, Sabtu (28/11).

Setelah menerima laporan, penyelidikan dilaksanakan petugas. Dari keterangan sejumlah saksi terungkap jelas ciri-ciri pelaku. 

dari keterangan itu rupanya memudahkan petugas meringkus MM. Saat dibekuk pun, remaja ini tak memberi perlawanan.

Setelah mengamankan pelaku, terungkap pula di kasus ini bahwa MM seorang residivis. Ia bahkan baru bebas menyelesaikan hukuman di penjara Lapas Mataram Oktober 2020. 

‘’ Pelaku baru bebas ini residivis di kasus pencurian handphone. Dia divonis 10 bulan penjara dan sudah bebas,’’ kata Raditya. 

Raditya berharap pelaku jera dengan perbuatannya. Walaupun kasus pencurian yang dilakukan terbilang cukup kecil, tapi belum memberikan efek jera bagi pelaku. 

‘’Kasusnya memang kecil, tapi atensi kita karena dia residivis. Semoga dia jera dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Dia juga baru bebas,’’ ungkap Raditya. 

Petugas juga melakukan pengembangan. Dari proses itu, petugas mendapatkan dua unit rangka motor. Kedua rangka ini diamankan petugas untuk dijadikan barang bukti.

‘’ Satu rangka belum dijual. Rencana mau dijual Rp 400 ribu,’’ katanya. 

Dengan perbuatannya, pelaku terancam dijerat pasal 362 KUHP tentang pencurian  dengan ancaman lima tahun penjara. (jl)

Nyala Fest, Momentum Kebangkitan Karya Seniman

Nyala Fest, Momentum Kebangkitan Karya Seniman

PELUNCURAN: 

SELONG
-- Kepungan pandemi virus corona tidak saja tidak saja berdampak di semua sektor, tak terkecuali kesenian. Buntut terjangan pandemi belakangan ini, nyaris tidak pernah terdengar pagelaran karya seni.

Di Lombok Timur, sejumlah musisi menggelar Nyala Fest. Gelaran ini dilaksanakan sebagai pengobat rindu atas tiarap pertunjukan karya seni.

Organizer Nyala Fest, Djafar Rahayu mengatakan, gelaran ini untuk membangkitkan kembali karya seniman yang telah padam. Gelaran ini dirangkaikan pula dengan peluncuran singel baru Armonica Band bertajuk Sembalun Mendunia.

Acara tersebut digelar di Aranka Tempasan, Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur selama dua hari ke depan.

"Tadinya launching ini akan digelar di Sembalun. Namun karena terkendala Covid, sehingga kita pindah ke Pringgasela," kata Rayau Djafar, kepada JEJAK LOMBOK, Sabtu (28/11).

Terpilihnya lokasi itu menggantikan tempat sebelumnya. Ini karena kru Armonica Band sangat suka dengan alam. Praktis, konsep dari acara tersebut menyuguhkan musik camping.

Di acara tersebut, ujarnya, pihaknya bekolaborasi dengan beberapa seniman lokal, khususnya para musisi. Seperti musik tradisional, modern, tari, pelukis, pengukir, dan seni rupa.

Dia mengatakan, konsep Nyala Fest sendiri lahir karena karya seni sempat tak bisa terpublikasi. Penyebabnya tak lain karena terbelenggu wabah covid-19.

"Karena pandemi yang sudah hampir satu tahun ini. Akibatnya acara kesenian itu vakum," ucapnya.

Djafar Rahayu lantas membeberkan filosofi di balik kata Nyala Fest. Diambilnya kata Nyala dslamy hajatan ini tujuannya tidak lain agar karya para seniman bisa tetap menyala di masa pandemi.

Pengelola Aranka Tempasan, Barry Pradana Putra memandang postif acara tersebut, terlebih bagi para seniman. Lantaran hampir satu tahun tak pernah mensiarkan hasil karya seni mereka.

"Nyala ini sebuah kobaran api dari semangat teman-teman yang tak pernah menyerah melakukan gebrakan," terangnya.

Ia mengakui, sebelum acara tersebut digelar di tempatnya terlebih dulu direncakan akan dilaksanakan di Sembalun. Ininsesuai dengan tema besar yang diangkat, Sembalun Menyapa Dunia.

Namun lantaran tak dapat izin dan acara ini ia pandang memiliki nilai postif, dia menerima tawaran agar Aranka Tempasan bisa menjadi lokasi.

Ia bersyukur, lokasinya yang berada di pelosok didatangi oleh seniman-seniman hebat. Terlebih acara itu, tak ada konsep musik joget maupun dangdutan.

Namun izin itu tak kunjung terbit, karena ada kekhawatiran di tengah pandemi. Mungkin hal itu menjadi pertimbangan utama.

"Tapi sebagai tuan rumah, saya cukup senang. Selama itu postif kami akan terima," ujarnya.

Acara tersebut salah satunya diramaikan oleh penampilan pengukir berbahan bambu, Oktomi Harja. Menurutnya acara itu sangat menarik dan beruntung ia dapat menjadi bagian dari acara itu.

"Alhamdulillah bisa ikut serta dalam acara ini, dan berkumpul dengan seniman hebat," tandasanya. (sy)

Pemuda NW Lotim Deklarasi Perangi Narkoba

Pemuda NW Lotim Deklarasi Perangi Narkoba

DEKLARASI: Pemuda NW mendeklarasikan diri perang terhadap peredaran narkoba di Lombok Timur

SELONG
--Pasca penungkapan pabrik narkoba di Pancor, Kecamatan Selong Lombok Timur, gaung perang terhadap narkoba terus didengungkan.

Kini giliran Pimpinan Daerah Pemuda NW Lombok Timur bekerjasama dengan Yayasan Darunnahdlatain NW Pancor, BNN NTB, Pemprov NTB dan Polda NTB menggelar rapat koordinasi darurat narkoba. Rakor ini bertempat di Gedung Birrul Walidain YPIH NW Pancor. 

Para pihak yang terlibat mendeklarasikan diri untuk memerangi narkoba, Sabtu (28/11).

Ketua panitia pelaksana rakor darurat narkoba sekaligus Ketua Umum Pimpinan Daerah Pemuda NW Lombok Timur Syarifudin mengatakan, tujuan digelarnya rakor tersebut untuk memberikan pemahaman lebih rinci tentang narkoba. Begitu pula dengan dampaknya bagi generasi muda.

"Tujuan kami gelar acara ini untuk memberikan pemahaman yang lebih rinci tentang narkoba dan dampaknya kepada generasi muda," katanya.

Ia memaparkan jika penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari, terutama di Kabupaten Lombok Timur.

"Dari adanya temuan-temuan yang menunjukkan bahwa Lotim semakin masuk dalam zona berbahaya untuk persebaran narkoba. Kondisi ini tentu perlu menjadi atensi semua pihak," jelasnya.

Ia juga menyinggung hasil koordinasinya dengan Satnarkoba PolresLotim. Dalam koordinasi itu disebutkan bahwa sasaran penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Jika dirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. 

"Hal ini mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja," paparnya.

Sementara itu, ia berharap kepada seluruh pemuda terutama pemuda NW harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba. Ia juga mengimbau semua elemen masyarakat agar ikut menyuarakan dan turun tangan dalam berbagai upaya perang terhadap narkoba di Lombok Timur. (zaa)

Friday, November 27, 2020

Ndaq Ajah Betok Ngoncer

Ndaq Ajah Betok Ngoncer

Oleh: H. Muhammad Bustanuddin

SUDAH
baca buku tentang matinya kepakaran, karangan Tom Nichols? Ya jurnalis senior itu menggambarkan fenomena dunia kekinian soal banyaknya bermunculan orang yang berkomentar diluar keahliannya.

Komentar atau berpedapat tak dilarang. Bahkan telah dilindungi undang-undang. Namun, jika pendapat itu dilakukan diluar keahlian, bisa jadi hanya akan menimbulkan persepsi liar, tanpa dasar yang jelas.

Mengenai hal itu, nenek moyang telah memperingati agar tak melakukan hal semacam itu. Melalui semacam sesenggak Sasak (pribahasa dari Suku Sasak).

Salah satu sesenggak itu ialah, "Ndaq Ajah Betok Ngoncer,". Pribahasa ini telah diungkapkan oleh tetua suku Sasak ratusan tahun lalu. Untuk mengingatkan agar tak bicara diluar pemahaman. Terlebih mengajarkan kepada seseorang yang punya ilmu pengetahuan, apalagi orang itu lebih tua. 

Pengibaratan ikan betok lantaran, hewan satu ini memiliki sisik yang keras dan berkepala besar. Selain itu, morfologi satu ini dikenal mahir berenang dalam lumpur. 

Ini barmakna, jangan sampai saat mengluarkan pendapat hanya berdasarkan keinginan atau ketertarikan kepada seseorang yang ditokohkan. Dan jangan sampai cepat besar kepala jika dikritik dan disanjung.

Hewan ini, juga terkenal memiliki otak yang begitu keras. Yang maknanya banyak orang yang keras kepala. Tak ingin mendengarkan pedapat orang bahkan cenderung menyalahkan pendapat lain. Dan merasa diri paling pintar

Di lain sisi, hewan ini salah satu yang begitu pintar mengelabui. Sampai-sampai masuk kedalam lumpur, hanya sekedar mengelabui ketika sudah terancam. Maknanya tidak berani berhadapan secara lansung dengan lawan. Pesan singkatnya, menjaga lisan agar terjaga dari kehancuran.

Zaman digital ini sepertinya cocok untuk gambaran itu. Karena banyak orang yang seenaknya menilai orang. Bahkan seperti mengajar yang mereka sebenarnya tidak tahu kebenaran hal itu.

Jadi jangan sampai sperti sesenggak itu. Mengajarkan seorang tentang keahliannya. Atau pepatah lain mengatakan "jangan ajarkan ikan berenang,".

Semoga kita tetap dalam lindungan Allah, dan tetap menjaga lisan. Ada sebuah anekdot, "Jika pedang melukai badan, ada harapan untuk hidup. Tapi jika lisan melukai hati, kemana obat hendak diacri,".

Perlu Ketenangan dan Kedamaian untuk Jual Pariwisata

Perlu Ketenangan dan Kedamaian untuk Jual Pariwisata

NGOBROL: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah bercakap-cakap ringan bersama sejumlah menteri terkait kondisi pariwisata.

JAKARTA
--Unsur ketenangan dan kedamaian rupanya sangat penting dalam menjual pariwisata. Ini penting agar wisatwan nyaman berkunjung.

Lontaran itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ini diungkapkan dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta, Jumat, (27/11).

Luhut menjelaskan, pariwisata Indonesia masih kalah dibanding sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara dalam sejumlah hal. Namun itu, Indonesia hanya kalah dalam cara menjual.

"Kita menjualnya kurang dan itu memerlukan ketenangan dan kedamaian. Saya ulangi, ketenangan, kedamaian. Dan ketenangan, kedamaian, itu dilakukan oleh kita para pemimpin intelektual ini," katanya.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas ini, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah hadir secara langsung. Kehadiran orang nomor satu di NTB ini mengingat pentingnya kegiatan tersebut karena menyangkut pengembangan investasi dan wisata dalam daerah.

Luhut Binsar Pandjaitan meminta sejumlah oknum tidak lagi menjual ide-ide kekerasan yang kemudian membuat Indonesia ditakuti. Ia juga meminta  jangan karena ambisi politik lalu sengaja menimbulkan keributan.

"Sebagai yang paling senior di ruangan ini, saya sampaikan itu. Jadi, jangan sampai karena kepentingan-kepentingan politik kita, ambisi-ambisi politik kita, birahi kekuasaan kita, kita buat keributan-keributan" katanya.

Luhut menjelaskan dibanding negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia tidak kalah dari segi alam, kebudayaan, kuliner hingga hiburan. Sayangnya, ia mengakui memang masih ada kekurangan di sejumlah titik, misalnya infrastruktur hingga keramahtamahan penduduknya.

"Saya cukup banyak keliling dunia. Apa yang kita lihat di Labuan Bajo, misalnya, di Mandalika, di Bali, di beberapa spot, di Toba, itu tempat-tempat yang sangat indah sekali. Tapi kita kurang menjual karena banyak hal tadi, masalah infrastrukturnyalah, keramahtamahanlah," katanya.

Karena itu, Luhut meminta segenap masyarakat kompak dan ikut mendorong pengembangan pariwisata nasional.

"Sekarang bagaimana kita menciptakan lapangan kerja, mendidik orang untuk ramah tamah. Jangan kebencian, anger yang kita tampilkan. Di kejadian akhir-akhir ini, itu juga membuat orang menilai negara ini begini aja," ucapnya.

Jika orang takut datang kemari, lanjutnya, yang akan rugi yakni rakyat kecil. Sebagai sebagai pemimpin, harus memberikan kedamaian, ketenangan dan memberikan kesan yang baik.

Usai Rakor, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah berbincang-bincang dengan sejumlah menteri dan gubernur yang hadir. Salah satunya dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. Gubernur Zul mengajak Viktor untuk bidding menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 karena dua provinsi bertetangga ini sesungguhnya sudah layak dan siap menjadi tuan rumah event olahraga terbesar di dalam negeri tersebut. (jl)

PLN Diminta Tuntaskan Dusun yang Belum Nkmati Listrik

PLN Diminta Tuntaskan Dusun yang Belum Nkmati Listrik

KOORDINASI: Wagub NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat menerima GM PLN NTB terkait upaya penuntasan dusun-dusun yang belum dialiri listrik.

MATARAM
--Wakil Gubernur NTBHj. Sitti Rohmi Djalilah meminta General Manager (GM) PLN UIW NTB mempercepat pembangunan akses aliran listrik di 31 dusun yang belum menikmati penerangan listrik di Kabupaten Sumbawa.

"Sesuai dengan salah satu program unggulan NTB, yaitu Nusa Terang Benderang, kami berikhtiar memberi akses listrik kepada seluruh wilayah di pelosok NTB," katanya saat menerima silaturrahmi GM PLN Mataram, Jumat (27/11).

Diakui Rohmi bahwa yang belum dialiri listrik adalah wilayah dusun, bukan desa. Seluruh desa di NTB disebutnya telah terjangkau dan teraliri listrik.

Karena itu, Hj Rohmi juga mengajak PLN menuntaskan dusun-dusun yang belum dialiri akses listrik tahun 2021. Kalau membangun jaringan untuk akses listrik mengalami hambatan karena medan dan kondisi alam, maka harus ada listrik alternatif seperti tenaga surya yang disediakan oleh PLN untuk masyarakat setempat.

"Jangan sampai masyarakat NTB tidak menikmati listrik," tegasnya.

Selain itu, Wakil gubernur perempuan pertama di NTB ini mengatakan kepada GM PLN yang baru ditugaskan di NTB, bahwa NTB tahun 2021 akan membangun mesin pengolahan sampah dengan sistem RDF.

 "Pembangunan awal ini dilakukan di Pulau Lombok, tahapan berikutnya akan dibangun di Pulau Sumbawa," jelasnya.

Pembangunan RDF merupakan salah satu alternatif mengatasi persoalan sampah di NTB. Hasil output dari sistem RDF,  merupakan pengganti batu bara sebagai bahan bakar PLTU di Jerangjang.

"Kedepan, ini merupakan alternatif untuk meningkatkan kualitas listrik di NTB," ungkap Wagub.

Kendala masih adanya pemadaman listrik akibat kendala teknis dan alam, diakui Wagub memerlukan respon cepat dari PLN. Inovasi Command Center diharapkan menjadi solusi cerdas untuk mengatasi persoalan teknis listrik di masyarakat. 

"Harapan kami, adanya Commmad Center yang akan dilauncing 1 Desember 2020, dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di prov NTB," tutup Wagub.

Sementara itu, General Manager (GM) PLN UIW NTB Lasiran mengatakan, pihaknya akan mempersiapkan jaringan listrik dan sistem listrik tenaga surya untuk wilayah yang masih kesulitan masuknya jaringan listrik.

"Kami akan terus melakukan inovasi baru dalam pengembangan aliran listrik terutama di dusun-dusun yang masih belum memiliki aliran listrik," kata Lasiran sambil menyampaikan laporan Program Command Center PLN.

Dijelaskannya, Command Center (CC) ini berupa layanan pengaduan pelanggan agar menjadi lebih cepat. Seluruh laporan pengaduan akan langsung diterima oleh operator yang akan meneruskan ke petugas gangguan di lokasi terdekat, sehingga area jangkauan lebih luas dengan memanfaatkan teknologi.

Terdapat 3 Command Center di NTB, yaitu Lombok Command Center, Sumbawa Command Center dan Bima Command Center. LCC telah diresmikan di bulan Januari 2020, sedangkan SCC dan BCC akan diresmikan pada tanggal 1 Desember 2020.

Ia menjelaskan, CC juga terhubung aplikasi, menggunakan aplikasi APKT Mobile. Setiap mobil gangguan akan dilengkapi dengan gadget yang koneksi dengan app tersebut.

"Jadi setiap pengaduan yang masuk, akan langsung terupdate di app, dan bisa segera dieksekusi oleh petugas dilapangan," tuturnya.

Ia juga akan mendukung penuh percepatan pembangunan sistem pengolahan sampah RDF di NTB. "Ini solusi mengatasi sampah dan ramah lingkungan," tutupnya. (jl)

Raperda APBD 2021 Disetujui, Wagub Beri Apresiasi

Raperda APBD 2021 Disetujui, Wagub Beri Apresiasi


MATARAM
-- Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah mengucap terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pimpinan dan semua anggota DPRD NTB. Ucapan ini disampaikan karena telah memberikan persetujuan terhadap Raperda tentang APBD NTB Tahun Anggaran 2021.

Hal itu disampaikan pada Pendapat Akhir Gubernur NTB atas persetujuan DPRD NTB terhadap Raperda tentang APBD NTB Tahun Anggaran (TA) 2021 yang berlangsung pada Rapat Paripurna DPRD NTB masa sidang ke empat di Ruang Sidang Utama DPRD NTB, Jumat (27/11).

Rapat dipimpin Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Ruvaida didampingi unsur pimpinan DPRD lainnya, anggota DPRD dan Kepala OPD lingkup Pemprov NTB.

Dalam hemat Wagub, pembahasan Raperda tentang APBD Provinsi NTB TA 2021 ini telah dijalani dengan penuh dinamika, mencurahkan waktu, pikiran dan perhatian yangsangat serius.

“Namun Alhamdulillah semua upaya tersebut telah dirumuskan dalam satu komitmen bersama bahwa APBD NTB TA 2021 menjadi produk hukum yang aspiratif, responsif dan produktif dalam mendatangkan manfaat bagi masyarakat dan pembangunan wilayah provinsi NTB,” kata Hj Rohmi.

Wagub menilai, adanya persetujuan DPRD NTB terhadap Raperda tentang APBD NTB TA 2021 dimaknai bahwa NTB telah memiliki produk hukum yang menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan daerah tahun 2021. 

Persetujuan ini menunjukkan adanya komitmen serta kesungguhan pimpinan dan segenap anggota DPRD  untuk benar-benar mengawal dan memastikan bahwa setiap produk hukum yang ditetapkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan daerah. 

Wagub juga berharap agar koordinasi dan komunikasi yang konstruktif antara eksekutif dan legislatif selama proses pembahasan Raperda APBD TA 2021 terus terjalin pada masa-masa mendatang. Ini penting demi memberikan kinerja terbaik bagi pembangunan daerah. 

“Semoga dengan semangat kebersamaan dapat menjadi energi positif dalam melaksanakan tanggung jawab sesuai bidang tugas masing-masing,” tutup Wagub. (jl)

Antisipasi Covid-19, Pemprov NTB Bakal Bentuk Satgas untuk Ponpes

Antisipasi Covid-19, Pemprov NTB Bakal Bentuk Satgas untuk Ponpes



MATARAM
--Untuk mengantisipasi penyebaran sekaligus percepatan penanganan Covid-19, Pemprov NTB bakal membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. 

Rencananya Satgas ini akan bertugas mengakomodir kegiatan para santri untuk bisa menjalankan protokol kesehatan covid-19. Terutama melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas luar yang masuk ke ponpes, guna mengantisipasi timbulnya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan ponpes.

Hal ini disampaikan oleh Asisten I Setda Provinsi NTB, Baiq Eva Nurcahyaningsih dalam rapat pembahasan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren pada masa pandemi covid-19 di Ruang Rapat Sekda Prov. NTB, Jumat (27/11). 

"Covid-19 tidak memilih tempat, usia dan gender sehingga perlunya satgas yang harus memantau berbagai aktivitas anak - anak kita juga yang ada di Pondok Pesantren. Harusnya disusun strategi bagaimana untuk menjaga agar tidak meluas kasus yang terjadi di Pondok Pesantren," paparnya.

Keputusan bersama empat Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudyaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI nomor : 03/KB/2020, 612TAHUN2020, HK. 01.08/MENKES/502/2020, 119/4536/SJ menjadi salah satu alasan harusnya ditegaskan kembali penerapan protokol kesehatan di berbagai sekolah maupun pondok pesantren. 

Sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Nurhandini Eka Dewi, di kesempatan tersebut juga, bahwa keputusan keempat Menteri menetapkan bahwa pada bulan Januari 2021 akan dimulai pendidikan tatap muka. Alhasil hal ini mengharuskan Pemerintah untuk segera sigap dengan berbagai situasi yang nantinya akan terjadi, salah satunya dengan pembentukan satgas. 

"Saat ini pondok pesantren menjadi perhatian kita bersama, karena klaster pondok pesantren yang kemarin dimulai dari kepulangan para santri yang di Pulau Jawa, salah satunya yaitu Klaster Temboro," tuturnya.

Nantinya, Satgas covid pondok pesantren akan mengontrol situasi protokol kesehatan di lingkungan ponpes dan dapat berkoordinasi dengan satgas desa, kecamatan, kabupaten dan kota apabila terjadi sesuatu di pondok pesantren. 

Sementara itu, Ketua Forum Kerjasama Pondok Pesantren (FKSPP), TGH. Mahalli Fikri, mengungkapkan bahwa virus corona paling rentan terjadi pada orang-orang yang sering melakukan interaksi. Sementara itu ponpes memiliki ciri khas seringkali berkumpul. 

"Kami sangat menyambut apa yang menjadi rencana Pemprov dalam berjuang dalam menjaga keselamatan jiwa terutama para calon pemimpin, yakni para santri, sehingga nantinya akan dibentuk satgas," ungkapnya. 

Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Kepala Biro Kesra Setda Prov NTB dan Kepala Bakesbangpoldagri Prov NTB.

Hingga 26 November 2020, total kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 4.688 orang, dimana 583 orang terkonfirmasi masih dirawat dan diisolasi, 3.856 orang sembuh dan 249 orang meninggal dunia. Sebanyak 211 orang suspek masih isolasi, 1.857 orang kontak erat masih karantina dan 4.511 orang pelaku perjalanan masih karantina. (jl)

Kurangi Kasus Perempuan dan Anak, Lobar Bentuk Puspa

Kurangi Kasus Perempuan dan Anak, Lobar Bentuk Puspa

FASILITASI: Pemkab Lobar lewat DP2KBP3A setempat memfasilitasi terbentuknya Puspa.

GERUNG
–Maraknya kasus yang menimpa kaum perempuan dan anak-anak rupanya menjadi atensi Pemkab Lombok Barat. Tak ayal, Pemkab setempat menggelar pertemuan pembinaan penguatan kapasitas manajemen organisaasi wanita.

Melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), pemerintah setempat memfasilitasi terbentuknya Forum partisipasi public untuk kesejahteraan perempuan dan anak (Puspa). Kegiatan ini berlangsung di aula Dinas PUTR setempat, kemarin, (26/11).

Kepala DP2KBP3A Lobar, Ramdan Hariyanto menyampaikan, kegiatan tersebut adalah lanjutan dari kegiatan sebelumnya. Kegiatan ini sebagai wujud pengakuan peran-peran perempuan terutama perempuan yang ada di Lobar.

Baik itu keterlibatan di pemerintahan maupun di masyarakat. 

“Kita tetap berkomitmen bagaimana tetap memfokuskan untuk pemberdayaan perempuan dan ini kita lakukan secara masif,“ ungkapnya.

Peran perempuan yang ada di Lobar, kata dia, sangat menunjang baik dalam pembangunan maupun keberdaaan di tengah masyarakat. Saat ini, DP2KBP3A sedang menghadapi isu pernikahan anak yang masih tinggi. 

“Pertemuan ini sangat kita harapkan menjadi sebuah momentum atau sebuah komitmen tentang peran yang nantinya akan menjadi fokus kita di berbagai bidang yang ada di Lobar menyangkut pemberdayaan perempuan dan anak,“ harapnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun menyampaikan, Lobar telah banyak melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan. Salah satunya adalah terus meningkatkan pembinaan-pembinaan kepada organisasi masyarakat maupun organisasi wanita.

Di mana mereka juga sangat berperan penting didalam pembangunan. Baik itu dari proses perencanaan sampai dengan pemanfaatan dari pembangunan.  

“Tahun 2019 tingkat partisipasi perempuan dalam bidang politik tergolong sangat rendah. Angkanya sekitar 8,9 persen, persentase tersebut tentunya sangat rendah.

Minimnya peresentase tersebut, lanjutnya, disebabkan karena masih kental anggapan bahwa politik adalah dunia laki-laki. Di lain sisi, kaum perempuan dianggap tidak memiliki kemampuan di bidang politik serta kurangnya minat dari kaum perempuan itu sendiri. 

Lombok Barat saat ini, jelasnya, tengah giat menggalang partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mendukung pelaksanaan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Ini dilakukan menginggat komponen masyarakat maupun perempuan memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi positif.

"Termasuk seputar isu perempuan dan anak, maka kita perlu menggerakkan serta memberikan penyadaran kepada masyarakat,“ ungkapnya. (and)

Pura-pura Sewa, RA Gelapkan Belasan Mobil Rental

Pura-pura Sewa, RA Gelapkan Belasan Mobil Rental

DIRINGKUS: Pelaku penipuan dan penggelapan mobil rentcar diringkus polisi.

MATARAM
—RA kini mendekam merasakan pengapnya berada di balik jeruji besi. Pria 35 tahun ini mendekam di penjara lantaran diduga melakukan penipuan dan penggelapan belasan mobil.

RA yang merupaka warga Ampenan Selatan, Kota Mataram harus mendekam dibalik jeruji besi penjara Mapolsek Ampenan setelah menjalankan aksinya sekitar Februari lalu.  

‘’Kami mengungkap dan menangkap pelaku penipuan dan penggelapan. Ada belasan mobil milik rent car yang digelapkan pelaku,’’ ungkap Kapolsek Ampenan, AKP Raditya Suharta di Mapolsek Ampenan, Jumat (27/11).

Modus yang dilakukan pelaku dengan cara pura-pura menyewa mobil. Mobil pertama disewa di bulan Februari. 

Pembayaran sewa berjalan lancar dan mobil kembali. Berikutnya pelaku menambah jumlah mobil yang disewa. Bukan dua atau tiga mobil, tapi sampai belasan mobil disewa pelaku.

"Modusnya pura-pura sewa karena dia sudah lama kenal dengan korban atau pemilik rentcar. Jadinya dikasi tambah sewa mobil,’’ bebernya.

Kepercayaan korban lantas disia-siakan pelaku. Bukannya membalas kebaikan dan kepercayaan, pelaku malah tega berbuat jahat dengan tidak membayar sewa belasan mobil yang dipinjam. 

Tercatat, dari bulan April pelaku tidak lagi membayar sewa. Korban beberapa kali menghubungi pelaku tapi tak juga berhasil. 

Korban lantas mulai curiga karena tidak pernah membayar sewa lagi. Lalu dia melapor ke Polsek Ampenan dengan kerugian di atas Rp 1,5 miliar.

Kepolisian mulai melakukan penelusuran dan penyelidikan. Hasilnya belasan mobil tersebut digadaikan pelaku disejumlah tempat. 

Diantaranya di Kuta Lombok Tengah, Sekotong Lombok Barat dan sejumlah tempat lainnya. Satu persatu mobil yang digadaikan pelaku ini berhasil diamankan oleh Polsek Ampenan.

‘’Mobilnya digadai. Ada yang Rp 35 juta sampai Rp 45 juta digadainya. Dia itu untuk menutup modal sebelumnya. Gali lobang tutup lobang pelaku ini,’’ kata Raditya. 

Masih dari hasil penyelidikan. Petugas berhasil mendeteksi keberadaan pelaku. Lalu pada Minggu dini hari (22/11) sekitar pukul 02.00 wita, pelaku ditangkap petugas Jalan By Pass II Terong Tawah.

‘’Pelaku kami amankan saat sedang membawa mobil rentcar yang akan dibawa ke Sekotong Lombok Barat,’’ ungkap perwira polisi balok tiga ini.

Pelaku kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Pria berbadan gempal itu terancam dijerat pasal 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan dengan ancaman di atas 5 tahun penjara. 

Riana, korban penipuan dan penggelapan langsung mendatangi Mapolsek Ampenan. Korban tidak menyangka akan ditipu pelaku. Karena sudah lama kenal dan berteman baik. Korban awalnya tidak curiga karena sebelumnya cukup sering membeli mobil di pelaku. 

‘’Dia ngakunya mobil-mobilnya akan dipakai sama karyawannya. Ada 16 mobil saya yang dia sewa. Ini baru ketemu 9 mobil. Perbulan itu biaya sewa semuanya Rp 46 juta. Saya rugi 10 bulan,’’ ungkapnya. (jl)

Thursday, November 26, 2020

Hampir Sepekan Kasus Narkoba Baru Direspon Bupati

Hampir Sepekan Kasus Narkoba Baru Direspon Bupati

H. Daeng Paelori

SELONG
--Kasus penemuan pabrik narkotika jenis sabu beberapa waktu lalu kini direspon Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmy. Setelah lima hari lamanya, bupati mengeluarkan surat edaran tentang sosialisasi bahaya penyalahgunaan barang haram tersebut.

Dalan surat yang beredar tertanggal 26 November 2020, Bupati Lombok Timur, HM Sukiman Azmi mengimbau agar jajaran OPD, dewan masjid hingga pondok pesantren ikut andil menyuarakan bahaya narkotika tersebut.

"Kepada kepala OPD, Badan, Kantor, Camat, Ponpes dan Dewan Masjid se-Lombok Timur agar senantiasa mengingatkan kepada saudara dan binaan tentang bahaya narkoba," ungkapnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi penyebaran barang haram jenis narkotika di Kabupaten Lombok Timur, wakil ketua 1 DPRD, H Daeng Paelori mengungkapkan, perlu diadakannya sebuah lembaga khusus dibawah naungan pemerintah kabupaten yang khusus menangani masalah narkotika.

"Kami meminta kepada bupati agar membuat lembaga khusus dibawah naungan Pemkab yang menangani masalah narkotika," ucapnya, beberapa hari lalu.

Bukan main, dewan menilai kehadiran pabrik narkoba di Lotim merupakan persoalan urgen yang harus segera mendapat perhatian. Karena itu pihak dewan telah menganggarkan untuk pembuatan lembaga tersebut.

Lembaga itu, lanjut Daeng, akan dikonsep khusus bertugas memberikan edukasi terhadap masyarakat. Hal itu karena ia memandang penting menyampaikan persoalan ini secara masif. 

Ia berharap, lembaga yang diusulkan tersebut segera dibentuk oleh pimpinan daerah Lombok Timur. (hs)

Dubes Azerbaijan Targetkan 8 Ribu Wisatawan ke Lombok

Dubes Azerbaijan Targetkan 8 Ribu Wisatawan ke Lombok

Jalal Mirzayev

GERUNG
–Duta Besar Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev menargetkan akan mendatangkan delapan ribu wisatawan ke Lombok.

”Kami melihat potensinya di sini cukup bagus dikembangkan,” kata Jalal Mirzayev, saat mengunjungi Pemkab Lobar, Kamis kemarin (26/11).

Menurutnya dengan jumlah 97 persen muslim di Azerbaijan akan mendorong wisatawan muslim datang ke Lombok. Jalal akan bercerita indahnya Lombok kepada warga Azerbaijan, agar tertarik untuk datang.

”Untuk itu saya datang ke Lombok kali ini,” tambahnya. 

Dia menerangkan berada di Lombok Barat selama tiga hari untuk melihat potensi yang ada di daerah ini. Bahkan dia sudah melihat langsung beberapa obyek wisata di Lobar bagian utara dan Narmada.

Khusus wilayah Sekotong, jelasnya, direncanakan Jumat ini (27/11) akan berkunjung. Selain tempat wisatanya menarik, Lombok tidak macet kesan Jalal begitu tiba di Lombok.

”Banyak warisan daerah yang bisa diangkat dan obyek wisata sangat berpotensi,” terangnya.

Menurut dia, tidak hanya sektor pariwisata, banyak isu pengembangan Lombok yang dilirik. Pihaknya berusaha untuk mengeksplorasi peluang yang ada.

”Ada keinginan berinvestasi dan semoga kedepannya bisa diberikan kemudahan,” tuturnya.

Dubes yang baru menjabat satu tahun ini telah melirik banyak potensi di Indonesia. Baik itu Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan NTB.

”Kami terus melakukan penjajakan kerja sama untuk di masa yang akan datang. Jadi bisa terjalin kerja sama membangkitkan perekonomian,” jelasnya.

Dalam mewujudkan kerja sama ini mungkin bisa dengan mengadakan travel fair. Dimana travel agent antara Lombok, Indonesia dan Azerbaijan berada dalam satu event bersama.

”Travel fair ini akan diupayakan,” tambahnya.

Bupati Lobar, H Fauzan Khalid menyambut langsung kedatangan Duta Besar Republik Azerbaijan untuk Indonesia Jalal Mirzayev. 

Menurutnya dengan jumlah penduduk muslim Lobar yang mayoritas sama dengan Azerbaijan ini akan sangat sinkron. Dengan demikian, wisatawan dari Azerbaijan tidak akan kesulitan dalam menemukan makanan halal.

Dia berharap, jalinan kerja sama bisa terbentuk nantinya. Dengan demikian, ada koneksi yang bagus untuk pengembangan pariwisata maupun sektor berpotensi lainnya.

”Semoga komunikasi ini bisa berkelanjutan kedepannya,” kata dia. 

Dalam kesempatan kunjungan ini hadir perwakilan OPD Pemkab Lobar, Kadin, termasuk pendukung sektor pariwisata Lobar.(and)

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Rizki Handika Putra
CEO
Laela Rosanti
Creative Designer
Sopian Haris
Sales Manager
Syamsu Rizal
Developer

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567