Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat berada di Senaru. |
MATARAM--Global Geopark Gunung Rinjani merupakan surga bagi wisatawan. Selain itu, menjadi bagian dari sumber kehidupan masyarakat NTB. Ribuan warga menggantungkan hidupnya dari kawasan taman nasional ini.
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, melestarikan Taman Nasional Gunung Rinjani, tak hanya akan menghasilkan lingkungan yang terjaga saja. Melainkan akan memberikan hasil bagi pelaku pariwisata sendiri, sekaligus melestarikan sumber pencaharian banyak pihak secara berkelanjutan.
Lontaran ini disampaikan saat meninjau pintu pendakian jalur Senaru di Dusun Jebak Gawah, Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, Sabtu (29/8).
Rohmi menjelaskan, Rinjani harus menjadi tempat yang aman bagi wisatawan dengan menegakkan standar pendakian yang baik. Menerapkan standar protokol kesehatan dengan berpegang kepada sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety, Environment) agar menjadi destinasi wisata yang dipercaya oleh dunia di tengah pandemi Covid 19.
Begitu pula dengan sumber kehidupan seperti disebutkan Umi Rohmi, memelihara kawasan Rinjani menjadi tanggung jawab semua orang. Semua pihak diminta bergotong royong dalam satu visi untuk menjaga sumber mata air, hutan dan kekayaan alam serta warisan budaya di lingkar Rinjani.
“Produktif di masa pandemi adalah dengan tetap memelihara lingkungan aset wisata tapi juga secara disiplin menerapkan perilaku hidup dalam tatanan baru yang menuntut kebersihan dan Kesehatan selain keamanan dan kelestarian lingkungan,” jelas Wagub.
Wagub Umi Rohmi juga mengingatkan disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak saat ini menjadi standar kenyamanan wisatawan yang tak bisa ditawar tawar. Pada masa yang akan datang, tidak ada tempat wisata yang boleh beroperasi tanpa mengantongi sertifikat CHSE.
Di masa turunnya kunjungan wisatawan seperti sekarang, sebut Wagub, merupakan momentum menata kembali destinasi wisata. Penataan harus menjadi lebih siap dan lebih baik menyambut kehadiran wisatawan.
“Di masa pandemi inilah, masa yang sedang kosong untuk membenahi tempat wisata kita. Jangan berdiam, tapi perbaiki dan lengkapi kekurangannya untuk meyakinkian orang datang kembali," tegas Wagub.
Sementara itu, Koordinator Assosiasi Pekerja yang bergerak dibidang Pariwasata Kabupaten Lombok Utara (KLU) Lalu Ahmad Yani mengatakan, sejak wabah Covid-19, dampaknya cukup dirasakan oleh dunia pariwisata. Angka pengunjung yang mendaki ke Rinjani turun signifikan.
"Hal ini berdampak terhadap pendapatan kami yang bergerak disektor jasa guide, porter atau pendamping pengunjung pendakian Gunung Rinjani,"katanya.
Namun sejak mulai dibukanya jalur pendakian ke Rinjani, membuat optimisme dan semangat pelaku pariwisata Rinjani bergairah kembali. Selain itu, ia meminta Pemprov NTB dan Pemkab KLU memberikan bimbingan teknis kepada Pordarwis maupun pelaku pekerja pariwisata agar memiliki pemahaman tentang pariwisata di era pandemi.
Sementara itu, Kepala Desa Senaru Raden Akria Buana, mendukung penuh pembukaan semua pintu jalur pendakian ke Rinjani. Konsen pariwisata dengan Clean, Heal and Safety yang diluncurkan pemerintah harus mampu diterapkan dilokasi wisata.
Salah seorang anggota Assosiasi Tracking Organizer Senaru, Hajar (32) mengatakan, disamping menjadi jasa pendamping pendaki, tugasnya adalah membina dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar untuk menjaga kawasan hutan Senaru.
"Kami bersinergi dengan Pokdarwis dan masyarakat menjaga hutan," tuturnya.
Destinasi wisata Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki sebanyak 2000 pelaku usaha dan 180 tour operator di empat pintu masuknya. (jl)
0 comments:
Post a Comment