PERTAMA: Provinsi NTB menjadi daerah pertama di Indonesia yang menggunakan aplikasi E-Kinerja dengan Metode Balance Scorecard (BSC). |
Sebagai penyempurnaan, kini aplikasi E-Kinerja dilengkapi dengan pilihan pengisian program unggulan dengan formulir A.3. Dengan mengisi formulir A.3 ini, program strategis dan unggulan setiap OPD beserta kinerja pimpinan dan turunannya bisa lebih mudah dievaluasi secara terukur dan objektif.
“Mengisi formulir A.3 ini seperti kita menjalankan program JPS Gemilang. Awalnya ini ribet tapi lama-lama karna biasa jadi mudah,” jelas Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, saat memimpin rapat evaluasi umum formulir A.3 Program Strategis dan Unggulan NTB, Selasa (28/7).
Bertempat di Kantor Bappeda NTB, rapat ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Sitti Rohmi Djalilah, Sekretaris Daerah Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. SI, para asisten dan seluruh Kepala perangkat daerah Provinsi NTB.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Bang Zul, sapaan akrab Gubernur memberikan semangat kepada seluruh perangkat daerah dalam mengisi formulir A.3. Meski dirasa sulit, namun Bang Zul berharap agar seluruh OPD tidak berhenti belajar dan mengembangkan diri.
“Saya ingin OPD ini menjadi learning organizations. Organisasi yang terus belajar. Diisi oleh manusia yg punya kesadaran dan kerendahan hati untuk belajar” harap Bang Zul.
Lebih jauh, Gubernur yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard tersebut menjelaskan, dengan mengisi formulir A.3 pada e-Kinerja, dapat mempererat komunikasi dalam internal perangkat daerah. Dengan adanya komunikasi yang baik dari Pimpinan dan Kepala Bidang serta Kepala Seksi dan Staf yang bertugas akan semakin memperkuat suatu organisasi. Sehingga target kerja yang sudah ditetapkan bisa diselesaikan dengan baik dengan indicator capaian yang terukur.
“Tidak mungkin akan ada learning tanpa komunikasi. Tidak mungkin ada komunikasi tanpa ada alat. A3 ini alatnya,” pungkasnya.
Sementara itu Wagub NTB, Dr. Sitti Rohmi Djalillah, meminta kepada setiap perangkat daerah untuk benar-benar mehami materi dari formulir A.3 yang diisi. Hal tersebut agar saat evaluasi program strategis dan unggulan dihadapan Gubernur bisa lebih mudah dan terukur. Ummi Rohmi panggilan akrab Wagub, juga meminta agar formulir A.3 setelah ditandatangani oleh Gubernur dapat dikawal dengan ketat.
“Setelah ditandatangani dokumen A.3 ini harus dikawal betul-betul agar evaluasinya bisa terkontrol dengan baik,” pinta mantan General Foreman di PT Newmont NTB tersebut.
Penandatangan perdana dokumen A.3 ini direncanakan dilakukan pada Senin 3 Agustus 2020 mendatang. Bertempat di lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, penandatangan tersebut akan dihadiri oleh seluruh OPD lingkup Provinsi NTB. (jl)
0 comments:
Post a Comment