IMBAUAN: Sekda NTB, HL Gita Ariadi saat mengimbau semua pihak taat protokol kesehatan. |
Sekda NTB, HL Gita Ariadi mengatakan, lingkungan perkantoran pemerintah maupun swasta harus serius menegakan protokol kesehatan virus corona. Pasalnya, penyebaran virus ini bukan saja terjadi pada tempat dan fasilitas umum, tapi kini marak terjadi di lingkungan kerja dan perkantoran.
Hal tersebut dikatakan saat silaturahim bersama para Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Provinsi NTB di Kantor Cabang Utama BNI, Selasa malam (28/7).
"Informasi dari media nasional, salah satu tajuk hangatnya, Covid-19 mengganas di perkantoran. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama," kata Miq Gite, sapaan akrabnya.
Memgingat epicentrum penyebaran sekarang terjadi di perkantoran, pegawai yang saat ini bekerja kantoran diingatkan semakin waspada dan berhati-hati. Langkah ini penting agar paparan virus ini dapat diperlambat.
Bahkan katanya, beberapa tenaga kesehatan (Nakes) di NTB ada yang terpapar akibat kelelahan menangani pasien. Mereka terpapar akibat kurangnya tim medis yang khusus menangani virus tersebut.
"Sehingga RSUD Provinsi NTB merekrut Nakes sebagai tenaga tambahan agar mampu menangani penderita covid," jelasnya.
Ada empat poin untuk menekan epicentrum perkantoran sesuai iimbauan pemerintah pusat. Pertama, peserta rapat atau pegawai yang bekerja dipastikan kondisinya dalam keadaan sehat. Karena itu, thermogun harus dipersiapkan untuk mengukur suhu badan pegawai yang masuk bekerja atau ikut rapat.
Kedua, saat rapat tetap disiplin menggunakan masker. Selama rapat masker tidak boleh dibuka, termasuk tidak dianjurkan untuk menyiapkan sajian makan minum.
Ketiga, materi yang disampaikan harus ringkas. Tidak terlalu banyak pembukaan dan sambutan. Tetapi langsung ke poin dan inti rapat "To The Point saja," harap Sekda.
Terakhir, poin keempat, durasi rapat tidak boleh terlalu lama. Paling lama satu jam dan setelah selesai rapat langsung bubar. Karena kata Sekda, ruang tertutup bukan ruang yang sehat selama Covid-19 ini ada.
Miq Gite mengajak semua pegawai perkantoran untuk menjadi terdepan dalam memberi contoh kepada masyarakat. Disiplin bekerja dan beraktifitas dengan menerapkan protokol Covid-19.
Sementara itu, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. Lalu Hamzi Fikri mengatakan, masih banyak persepsi tentang pandemi Covid-19 ini dimaknai berbeda. Ada yang tidak percaya, mengganggap konspirasi dan lain sebagainya.
"Kalau saya memaknainya Covid-19 sekarang telah menjelama seribu wajah, Covid-19 ini nyata dan bukan konspirasi," katanya.
Perkembangan Covid-19 semakin hari kian bertambah. Belum ada penurunan drastis yang terjadi. Ada potensi penularan dari orang ke orang. Data terbaru bahwa pasien positif sebanyak 1.986 orang , sedangkan angka kematian sebanyak 110 orang.
Menurutnya, Covid-19 ini bisa berakhir apabila kita menerapkan disiplin dengan ketat, namun tetap produktif. "Tergantung kita sekarang, kalau mau pandemi cepat berlalu maka disiplin menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan jaga kesehatan," tandasnya.
Selain itu, dr Fikri mengajak semua pihak untuk terus melakukan promosi dan edukasi tentang penerapan protokol Covid. Tidak terkecuali semua elemen dari lembaga pemerintah maupun swasta. "Ini harus gencar kita lakukan," tutupnya.
Kepala BNI KCU Mataram, Amirudin mengatakan, pihaknya telah menegakan disiplin dan SOP dalam mencegah dan menjaga seluruh pimpinan dan pegawainya terhadap pandemi Covid.
"Dibeberapa titik kami sediakan tempat cuci tangan dan handtanizer untuk pegawai BNI dan masyarakat, termasuk alat ukur suhu badan," kata Amirudin. (jl)
0 comments:
Post a Comment