MOU: Direktur PT Sabena Ereka Lauda,s Lalu Fatahillah menandatangani kerjasama dan disaksikan Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.
GERUNG -- Pabrik pengolahan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) kini hadir di Lombok Barat. Pabrik ini didirikan di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung.
Berdirinya pabrik ini ditandai ground breaking dan penandatanganan MoU antara Pemkab Lombok Barat dan PT Sabena Eraka Lauda, Kamis (8/4).
Direktur PT Sabena Eraka Lauda, Lalu Fatahillah Prawira Negara mengatakan, pabrik pengolahan FABA ini adalah yang pertama dibuat oleh pihaknya.
"Pabrik ini kita bangun bertujuan untuk membuat sinergitas antara hasil pengolahan batu bara yang disebut Fly Ash atau residunya menjadi bahan kontruksi contohnya papling blok, batako dan berbagai macam olahan lainnya," ungkapnya.
Dia berharap, kali ini dapat membantu proses pembangunannya di Lombok Barat. Selain itu, pabrik ini diharap dapat meningkatkan perekonomian dari pembangunan tersebut.
"Sehingga proses pembangunan ini sendiri nantinya dapat melibatkan stakeholder yakni Bumdes sebagai tangan kami melakukan proses penjualan dan Desa Taman Ayu sebagai distributor tunggal kami," terangnya.
Sesuai rancangan awal, proses pembangunan pabrik pengolahan FABA, selesai sekitar bulan Juli. Di bulan itu diharapkan pabrik ini sudah beroperasi dan sudah mulai berproses untuk dipasarkan melalui Bumdes.
Sementara itu, Bupati Lobar H Fauzan Khalid mengatakan, pihaknya bahagia sekali sekaligus mengapresiasi kepada PT. Sabena Eraka Lauda. Ini dilontarkan lantaran perusahaan ini sungguh-sungguh membangun pabrik pengolahan FABA di Desa Taman Ayu.
"PT. Sabena Eraka Lauda langsung berinisiatif dengan konsepnya yang luar biasa. Nanti akan ada MoU dengan Bumdes kita, sebagai pintu masuk pemasaran hanya di Bumdes," katanya.
Dia menyebut, beberapa bulan yang lalu Kadin Lombok Barat juga mengekspor kopi Lombok Barat ke Kanada. Saat ini sedang dirintis juga untuk ekspor kopi Lombok Barat ke Abu Dhabi dan Mesir.
Awalnya Lombok Barat bahkan NTB , ucapnya, hanya fokus ke pariwisata. Akibat pendemi Covid-19 ini harus sudah mulai sekarang pariwisata tetap sebagai lokomotif.
"Tetapi tidak boleh hanya pariwisata, kita harus memikirkan industri dan ini sudah memulai," tutupnya. (jl)
0 comments:
Post a Comment