Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menerima Plt. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), Ni Nyoman Santi.
MATARAM -- Warga NTB patut bersyukur dengan Indek Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di daerah ini. IKLH NTB merupakan salah satu daerah yang berada pada kategori baik, yakni pada angka 70,83.
Poin ini bahkan ini melebihi capaian nasional sebesar 70.27 point.
IKLH merupakan gambaran kondisi lingkungan hidup yang menjadi salah satu indikator kinerja pemerintah daerah. Indikator ini terutama dibidang pengelolaan lingkungan hidup.
"Capian IKLH dengan kriteria baik untuk NTB harus menjadi motivasi pendorong agar program berbasis lingkungan harus lebih baik lagi kedepan," kata Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (28/4).
Ini mengemuka ketika orang nomor dua di NTB ini menerima audiensi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara. Mereka diterim terkait penetapan target IKLH provinsi dan kabupaten kota 2021-2024 di aula kediaman resminya.
Parameter perhitungan nilai IKLH disebutnya berdasarkan pengelolaan lingkungan hidup. Baiik itu kualitas air, udara, hutan dan laut.
Capaian ini tidak berdiri sendiri. Beberapa penopangnya yakni program unggulan Pemprov NTB meliputi zero waste, NTB Hijau dan Lestari.
Kendati mendapat poin bagus, ia mengaku pekerjaan rumah daerah masih banyak yang harus diselesaikan. Pekerjaan ini terutama pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Ia menyebut bahwa persoalan sampah bukan hanya buang pada tempatnya, kemudian diangkut ke TPA hingga selesai. Lebih dari itu, bagaimana mengelola sampah dengan baik dan memiliki dampak ekonomi.
"Sampah menjadi berkah, bila dipilih dan dipilah untuk dijadikan pupuk kompos, dikelola oleh bank sampah," jelasnya.
Ia pun menekankan sinergi dan dukunhan dalam mewujudkan pengelolaan sampah maupun lingkungan butuh perhatian pemerintah pusat. Begitupun kerjasama dan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten kota.
Pihaknya berharap agar jajaran Kementerian LHK terus melakukan pendampingan dan bimbingan. Baik dalam dukungan dan peningkatan kualitas SDM maupun lingkungan.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali dan Nusa Tenggara (Nusra), Ni Nyoman Santi menyampaikan, IKLH di NTB mendapatkan angka yang bagus.
"Bahkan untuk tahun 2020 sudah berada di atas target nasional," kata alumni ITS Surabaya ini.
Menurutnya, IKLH ini terdiri dari gabungan indeks pada masing-masing kabupaten kota. Pemprov mendorong dan melakukan pembinaan sehingga angka-angka itu bisa tercapai.
Perhitungan IKLH berasal dari penggabungan 4 indikator komponen lingkungan. Yaitu Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Lahan (IKL) dan Indeks Kualitas Air Laut (IKAL).
Data dari Ditjen PPKL dan Pusdatin KLHK, dalam 5 tahun terakhir capaian angka IKLH NTB terus naik. Tahun 2020, IKA nilainya 50. 98, IKU 88.63, IKTL 66.74, IKAL 67.49 sehingga total 70.83 poin. Sementara angka nasional sebesar 70.27 dan angka target nasional sebesar 68.71 poin.
Menanggapi capaian tersebut, Kadis LHK NTB, Madani Mukarom mengatakan, capaian dan penilaian ini langsung dilakukan pemerintah pusat.
"Kami tidak tinggal diam saja dengan capian ini, targetnya IKLH kedepan harus lebih baik lagi," katanya.
Pihaknya terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan KLHK RI dan kabupaten kota sebagai pemilik wilayah langsung di daerah. (jl)
0 comments:
Post a Comment