GEGER: Warga dihebohkan dengan kematian Zainuddin yang tak luar rumah selama dua hari.
SELONG-- Lalu Zaenudin, warga Dusun Mekar Baru, Desa Sikur, Kecamatan Sikur, Lombok Timur ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di atas tempat tidurnya. Mayat pria berusia 45 tahun ini saat ditemukan sudah mengeluarkan bau tak sedap, Sabtu malam (16/1).
Korban yang berofesi sebagai sopir itu. Diketahui telah menghilang selama dua hari. Yang bersangkutan diketahui tinggal sendiri di rumahnya.
Salah seorang keluarganya, Lalu Mustawa mendapatkan informasi dari salah satu keluarganya. Menurut kabar yang ia dapatkan korban tak pernah keluar selama dua hari ini.
"Saya dapat telpon dari temannya, bahwa korban (Lalu Zaenudin) tidak pernah kelihatan selama 2 hari," terang Lalu Mustawa.
Ia pun mendatangi rumah saudaranya itu. Menurutnya, letak rumah korban dengan tetangganya agak renggang dan yang bersangkutan tinggal sendiri.
Sesampainya di depan rumah korban, ia teriak-teriak memanggil nama korban, namun tak ada jawaban.
Lantaran itu, ia loncat melewati pagar rumah. Namun nampak pintu samping rumah tak terkunci.
"Saya masuk dan melihat korban sudah tidak bernyawa dan sudah mengeluarkan bau tidak sedap. Saya telpon keluarga lainnya dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Sikur," terangnya.
Kapolsek Sikur, AKP Eri Armunanto mengamini kejadian tersebut. Ia pun bergegas ke TKP.
"Begitu dapatkan informasi langsung kita turun ke TKP," bebernya.
Menurut keterangan keluarganya, korban tak pernah terlihat selama dua hari. Handphone milik korban pun tak aktif-aktif. Lantaran itu teman korban meminta kepada saudaranya untuk mengecek kondisi yang bersangkutan.
Oleh keluarganya ia (Zainudin, red) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa terlentang di atas tempat tidurnya.
"Dari hasil olah TKP, korban mengalami pembengkakan dan sebagian tubuh menghitam," sebutnya.
Hasil pemeriksaan medis sendiri, terangnya, ditemukan bahwa korban kemungkinan korban meninggal diduga karena keracunan makanan atau minuman. Ini Ditandai dengan ciri fisik yang menghitam dan mengalami pembengkakan.
Tidak ditemukannya tanda kekerasan yang di tubuh korban.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah," tandasnya. (sy)
0 comments:
Post a Comment