FOTO BERSAMA: Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah saat foto bersama dengan umat Hindu di Makam Loang Baloq, Mataram. |
Lontaran itulah yang disampaikan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah saat menghadiri acara persembahyangan umat Hindu. Persembahyangan itu dilaksanakan di Makam Loang Baloq, Kota Mataram, Minggu (28/6).
Umat Hindu menghajatkan persembahyangan ini sebagai bentuk doa bersama. Doa itu diniatkan untuk membersihkan bumi dan semua isinya dariwabah dan bencana yang terjadi selama ini.
"Pandemi virus corona ini mengajarkan kita meneguhkan toleransi umat beragama. Karena selama masa pandemi, kita saling bahu membahu dan menolong tanpa melihat status dan latar belakang," ucapnya.
Sikap tolong menolong tersebut, lanjutnya, menjadi modal besar bisa keluar dari kepungan wabah tersebut. Terlebih serangan wabah ini tak pernah pandang bulu terhadap siapa yang akan dijangkiti.
Lewat persembahyangan itu, Zulkieflimansyah berharap agar semua elemen di daerah ini saling menguatkan. Upaya itu bisa dilakukan melalui doa yang dipanjatkan sesuai keyakinan masing-masing.
Kepada umat Hindu, Zulkieflimansyah menitip doa. Keberadaan pandemi ini diharap segera enyah dari bumi NTB dan seluruh negeri.
Tak hanya mengungkapkan pentingnya toleransi. Ia juga memaparkan posisi NTB dalam penanganan virus corona. Daerah ini disebutnya telah berada pada jalur yang tepat.
Saat ini, tegasnya, tersisa dua daerah saja yang masih sebagai zona merah persebaran virus corona. Yaitu, Kota Mataram dan Lombok Barat. Sementara daerahai. Status ya sudah menurut menjadi orange dan kuning.
"Beberapa yang lain sudah kembali hijau," ucapnya.
Kendati telah menunjukkan tren positif, Zulkieflimansyah mengingatkan agar warga tidak lengah. Kewaspadaan terhadap potensi paparan virus ini harus tetap ditingkatkan.
Sikap ini disebutnya penting jika tidak ingin virus ini kembali datang dan merajalela. Karena itu, protokol standar kesehatan dalam penanganan virus ini harus tetap dijalankan. (jl)
0 comments:
Post a Comment